• Tanya Jawab
  • Mengenal Kami
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Kontributor
    • Log In
    • Register
    • Edit Profile
Sunday, September 24, 2023
  • Login
  • Register
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong.id
No Result
View All Result
Home Gaya Hidup Buku

UWRF 2016: Pesan Damai dari Ubud untuk Dunia

Diah Dharmapatni by Diah Dharmapatni
27 October 2016
in Buku, Kabar Baru
0 0
0
img20161026155027
Sejumlah penulis terkemuka hadir dalam jumpa pers UWRF 2016 di Ubud 26 Oktober 2016 lalu. Foto Diah Dharmapatni.

Ubud Writers and Readers Festival ke-13 dimulai. 

Salah satu festival sastra paling dinanti di Asia Tenggara, Ubud Writers and Readers Festival (UWRF) siap menerima para penikmat sastra dan juga seni. Festival ini digelar selama lima hari pada 26 hingga 30 Oktober 2016 di Ubud.

Tahun lalu boleh jadi tahun yang sulit bagi UWRF ketika harus membatalkan beberapa panel diskusi bertema isu kekerasan politik. Janet Deneefe, Pendiri dan Direktur UWRF menganggap hal itu menjadi tantangan tersendiri.

“Setelah melewati tantangan yang luar biasa tahun lalu, kami bangga dapat hadir di tahun ke-13 dengan tema ‘Tat Tvam Asi’, jika diterjemahkan dalam Bahasa Inggris ‘I am you, you are me’,” ungkapnya saat jumpa pers UWRF 2016 di Indus Restaurant 26 Oktober lalu.

Ketut Suardana, Pendiri Yayasan Mudra Swari Saraswati, menambahkan pemilihan tema ‘Tat Tvam Asi’ sesuai dengan isu konflik yang kerap terjadi di seluruh dunia. UWRF sebagai ajang berkumpulnya para sastrawan, pemikir dan seniman diharapkan mampu membawa pesan untuk dunia.

“Dari Ubud, sesungguhnya kita adalah satu. Tat Tvam Asi menyadarkan kita akan pemahaman budaya untuk kedamaian dunia,” jelas Ketut Suardana.

UWRF 2016 menghadirkan sekitar 170 penulis, jurnalis, pemikir, seniman, sineas dan pegiat sosial. Beberapa di antaranya adalah 16 penulis muda yang terpilih untuk menerbitkan karyanya dalam Antologi UWRF 2016. Mereka akan bersanding dengan para penulis nasional dan internasional dalam rangkaian UWRF2016.

Seno Gumira Ajidarma, sastrawan dan jurnalis senior Indonesia, turut menjadi salah satu kurator buku Antologi UWRF tahun ini. Seno menilai pemuda Indonesia masa kini memiliki kesempatan besar untuk berkreasi tanpa batas. Meskipun tak ingin mengulik kualitas, setidaknya karya generasi muda Indonesia berkembang pesat. UWRF telah banyak berkontribusi dalam proses ini.

“Mereka (penulis muda – red) benar-benar membuat saya bangga, sekaligus iri. Saat seusia mereka, saya tidak dapat berkarya sebebas mereka. Karya mereka adalah hasil dari kemerdekaan berpikir. Tentu, mereka juga memiliki latar belakang perjuangannya masing-masing,” tutur Seno.

Seno tidak bermaksud untuk membandingkan baik buruknya karya sastra dulu dan sekarang. Menurutnya, hal itu tetap akan menjadi perdebatan karena memang tidak ada ukuran baik dan buruk. Tapi, yang terpenting karya sastra saat ini semakin dibaca dan semakin eksis.

Penulis Novel ‘Saksi Mata’ ini telah mengikuti UWRF sejak tahun pertama yang hanya diisi beberapa kursi. Kini, UWRF telah menjadi ruang bagi ratusan penulis merayakan ide setiap tahunnya. Menariknya, UWRF menjadi festival sastra yang mampu berdampingan dengan pariwisata, sebab sastra adalah hiburan.

UWRF telah dibuka dengan Gala Opening di The Blanco Renaissance Museum pada 26 Oktober 2016. Keesokan harinya, rangkaian panel diskusi diawali dengan Festival Welcome oleh Janet Deneefe, serta Keynote Speaker oleh Seno Gumira Ajidarma dan Anastasia Lin.

Program utama UWRF 2016 berpusat di Jalan Raya Sangging dan terbagi dalam tiga lokasi, yaitu Neka Museum, Indus Restaurant dan Taman Baca. Selain program utama, ada ratusan program menarik lainnya berupa peluncuran buku, pemutaran film, program anak dan pemuda, pameran seni, pertunjukan musik, lokakarya sastra dan budaya, hingga kuliner.

Daftar program selengkapnya dapat disimak pada situs UWRF 2016. Beberapa program mengalami perubahan jadwal, lihat di sini. [b]

Tags: SastraUbudUWRF 2016
ShareTweetSendSend
Anugerah Jurnalisme Warga 2021
Diah Dharmapatni

Diah Dharmapatni

Bekerja di bidang sains dan teknologi.

Related Posts

Keragaman Topik Kemanusiaan di UWRF 2022

Keragaman Topik Kemanusiaan di UWRF 2022

27 October 2022
Menilik Hotel Ramah Lingkungan Mana Earthly Paradise

Menilik Hotel Ramah Lingkungan Mana Earthly Paradise

1 July 2021
Melali ke Ubud? Yuk Singgah di Tujuh Lokasi Ini

Melali ke Ubud? Yuk Singgah di Tujuh Lokasi Ini

22 June 2021
Bersama-sama Melawan Krisis Pandemi

Bersama-sama Melawan Krisis Pandemi

1 December 2020
FLUID, Pameran Kolektif yang Mencairkan Pandemi

FLUID, Pameran Kolektif yang Mencairkan Pandemi

28 November 2020
KEMBALI 2020: Lifetime Achievement Award untuk Toeti Heraty

KEMBALI 2020: Lifetime Achievement Award untuk Toeti Heraty

1 November 2020
Next Post
Penerimaan CPNS Kemenkumham 2012 Libatkan Pengawas Eksternal

64 Persen PNS Hanya Jadi Juru Ketik?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Melali Melali Melali

Temukan Kami

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Cerita Pohon: Dadap, Super Tree yang Terlupakan

Cerita Pohon: Dadap, Super Tree yang Terlupakan

10 September 2023
Berhitung Angka dalam Bahasa Bali

Berhitung Angka dalam Bahasa Bali

5 June 2013
Rencana Pembangunan Hidden City Ubud dan Kerisauan Warga

Rencana Pembangunan Hidden City Ubud dan Kerisauan Warga

5 September 2023
Jangan Terlambat, Lindungi Anak Sekolah dari Kerentanan Bencana di Karangasem

Jangan Terlambat, Lindungi Anak Sekolah dari Kerentanan Bencana di Karangasem

26 July 2023
Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

4 June 2012
Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

2
Meneladani Hidup dari Buruh Gendong

Meneladani Hidup dari Buruh Gendong

1
Karut Marut di Jalan Terus Berlanjut

Karut Marut di Jalan Terus Berlanjut

2
Kisah Pohon di Bali: Lateng, Penjaga Hutan

Kisah Pohon di Bali: Lateng, Penjaga Hutan

1
(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

24 September 2023
Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

23 September 2023
Jalan Kaki Menikmati City Tour Semarapura

Produksi Air Minum dalam Kemasan Kian Menjamur

23 September 2023
Saran untuk yang Terhormat Para Caleg

Tantangan Perempuan di Panggung Politik dan Sekolah Perempuan Inklusi

22 September 2023
Menguji Efektivitas Bus Umum Rute Bukit Jimbaran

Menguji Efektivitas Bus Umum Rute Bukit Jimbaran

21 September 2023

Kabar Terbaru

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

24 September 2023
Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

23 September 2023
Jalan Kaki Menikmati City Tour Semarapura

Produksi Air Minum dalam Kemasan Kian Menjamur

23 September 2023
Saran untuk yang Terhormat Para Caleg

Tantangan Perempuan di Panggung Politik dan Sekolah Perempuan Inklusi

22 September 2023
BaleBengong.id

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Informasi Tambahan

  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peringatan
  • Panduan Logo
  • Bagi Beritamu!

Temukan Kami

No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In