• Tanya Jawab
  • Mengenal Kami
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Kontributor
    • Log In
    • Register
    • Edit Profile
BaleBengong
Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Mendalam
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Mendalam
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Opini

Ujian Skripsi Takkan Pernah Sama Lagi

Ayu Pawitri by Ayu Pawitri
12 July 2020
in Kabar Baru, Teknologi
1

Meski banyak hal terasa berbeda, saya tetap bersyukur.

Sidang skripsi yang hambar, barangkali kalimat itulah yang ingin saya ucapkan ketika menyadari bahwa ujian skripsi tidak akan sama seperti ujian-ujian sebelumnya. Saya kira menyelesaikan skripsi di tengah-tengah pandemi memang tidak pernah terlintas di benak siapa pun.

Kira-kira pada pertengahan Maret 2020, Rektor Universitas Udayana mulai menerapkan kebijakan ujian berbasis online. Hal ini membuat grup Whatsapp kelas seketika dipenuhi notifikasi dari teman-teman yang pada saat itu masih bergulat dengan proposal skripsi dan beberapa teman yang tinggal menjejaki satu tahapan lagi, yaitu sidang skripsi.

Saya berada di kluster kedua. Ujian proposal telah saya lalui secara tatap muka dan butuh satu tahapan lagi untuk memperoleh gelar sarjana. Keterlambatan saat menyusun data-data di lapangan membuat saya terpaksa menjalani ujian secara daring.

Tentu kebijakan ini membuat saya keteteran. Sebagai mahasiswa, saya merasa ujian online adalah ritual asing yang tak pernah saya rasakan sebelumnya, bahkan mungkin tak akan pernah saya sukai.

Meski demikian, saya mencoba lebih bijaksana dan mulai mempelajari apa saja yang harus disiapkan ketika mengikuti ujian virtual ini. Namun, memang kekecewaan ini tidak dapat dibendung. Belum juga pikiran tenang akibat mendengar kebijakan yang dikeluarkan rektor itu, saya kembali dihadapkan dengan riweuhnya administrasi yang harus dikumpulkan ke bagian Tata Usaha (TU) fakultas. Saya menduga pegawai TU juga keteteran karena kebiasaan yang seratus persen berbeda dari masa-masa sebelum pandemi melumpuhkan semua lini, membuat pegawai menjadi customer service seharian.

Setelah berkutat dengan segala tetek bengek administrasi tersebut, saya kemudian memikirkan hal-hal teknis yang harus disiapkan untuk mengurangi kesalahan-kesalahan yang terjadi pada saat ujian. Persiapan teknis ini penting dilakukan, mengingat pengalaman beberapa teman yang mengikuti ujian online terkendala pada laptop yang tiba-tiba mati dan kuota internet yang tiba-tiba habis. Meski tidak ada yang bisa disalahkan atas kejadian tersebut, karena toh laptop adalah benda mati.

Namun, tetap saja teman saya harus menerima ungkapan kekesalan dari salah seorang dosen yang mengujinya. Maka dari itu, saya berinisiatif untuk meminjam laptop teman yang spesifikasinya cocok dengan aplikasi webex. Ujian online memang tidak pernah berpihak pada saya dan laptop tua  saya yang sering mati sendiri.

Perasaan ketika ujian online sangat berbeda dengan ujian tatap muka sebelumnya. Kali ini, ujian terasa lebih menegangkan, sebab saya benar-benar tidak mempercayai laptop dan kekuatan internet di rumah saya.

Benar saja. Kendala pada saat ujian terjadi, tetapi bukan dari kekuatan internet di rumah. Salah satu dosen penguji kesulitan untuk join. Hal ini karena ia sedang berada di Buleleng dan mengalami susah sinyal. Perasaan saya makin tak karuan. Ujian terasa begitu hambar. Suara-suara dosen terkadang tidak terdengar jelas. Wajah-wajah mereka juga sepersekian detik membeku.

Meski banyak hal terasa berbeda, saya tetap bersyukur. Dengan mengikuti ujian online saya tidak perlu mencetak naskah skripsi yang tebalnya bisa bikin kantong seketika terkuras. Bagi saya, teknologi memang membantu manusia dalam berbagai hal.

Namun dalam kasus ini, saya memilih untuk mengatakan bahwa teknologi tidak mampu menyampaikan pesan secara maksimal, seperti saat kita sedang bertatap muka. Ada sesuatu yang hilang dan tidak bisa digantikan oleh teknologi jika berbicara tentang hubungan antar manusia.

Ujian skripsi memang tidak pernah sama lagi. Ada kebiasaan-kebiasaan yang perlu saya (atau bahkan kita) sesuaikan. Sebagian dari kita mungkin dipaksa untuk melakukannya, sebagian dari kita terkendala akses internet, bahkan sebagian dari kita mungkin tidak pernah punya kesempatan untuk mengakses teknologi.

Di tengah keegoisan saya tentang ujian skripsi online, apa yang dapat saya refleksikan tentang begitu banyak orang di luar sana yang memiliki keterbatasan akses teknologi dan informasi? Entahlah, mungkin pandemi ini menjadi tamparan bagi saya, bahwa semuanya tak lagi sama. Bahwa ketimpangan struktural itu nyata. Bahwa keluhan saya belum sebanding dengan apa yang dirasakan orang lain tentang kesulitan akses pada berbagai hal. [b]

Share this:

  • Twitter
  • Facebook
Tags: PendidikanskripsiTeknologiujian online
ShareTweetSendSend
Ayu Pawitri

Ayu Pawitri

Lulus dari Ilmu Politik Universitas Udayana (Unud). Menulis membuatnya hidup.

Related Posts

Kecanduan “Permainan Mendalam” Bersama Gawai

Kecanduan “Permainan Mendalam” Bersama Gawai

26 February 2021
SMK Penerbangan Cakra Nusantara Ikuti Program Kepala Sekolah CEO

SMK Penerbangan Cakra Nusantara Ikuti Program Kepala Sekolah CEO

31 December 2020
Pentingkah Belajar dari Rumah di Masa Pandemi?

Pentingkah Belajar dari Rumah di Masa Pandemi?

7 June 2020
Mainkan Peran, Kita Hentikan Lawan

Mainkan Peran, Kita Hentikan Lawan

5 June 2020
Sampar yang Memadamkan Semangat Belajar

Sampar yang Memadamkan Semangat Belajar

21 May 2020
Karena Desainer Dapat Mengubah Dunia

Anak Muda, Inilah Peluang-Peluang Kerja di Dunia Maya

10 April 2020
Next Post
Garatuba, Proyeksi Kerakusan dari Rollfast

Garatuba, Proyeksi Kerakusan dari Rollfast

Komentar 1

  1. Harun Harun says:
    2 months ago

    Ahhh pengalamann yang samaa jugaa aku rasain pas sidang proposal kmrinn, huhu

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

AJW 2020
  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Kakao Lestari yang Mengubah Hidup Petani

Bali, Berhenti Mendewakan Bule, Kembalilah Bertani

6 February 2021
Berhitung Angka Dalam Bahasa Bali

Berhitung Angka Dalam Bahasa Bali

5 June 2013
Mengaku Sulinggih, Kini Tersangka Kasus Pencabulan

Mengaku Sulinggih, Kini Tersangka Kasus Pencabulan

13 February 2021
Pelajaran Agung dari Desa di Pegunungan Bali

Pelajaran Agung dari Desa di Pegunungan Bali

18 February 2021
Menggali Makna Tumpek Landep Sebenarnya

Menggali Makna Tumpek Landep Sebenarnya

2 April 2018
Sesungguhnya, Tak Semua Pasien WNA sesuai Citranya

Sesungguhnya, Tak Semua Pasien WNA sesuai Citranya

3
Mengaku Sulinggih, Kini Tersangka Kasus Pencabulan

Mengaku Sulinggih, Kini Tersangka Kasus Pencabulan

2
pameran virtual sumba photo stories

Kawan Baik gelar Pameran Virtual Sumba Photo Stories dari Bali

1
Maaf, Aku Gagal Menggoda Patung Siwa

Maaf, Aku Gagal Menggoda Patung Siwa

1
AJW 2020, Urun Daya Warga Menghadapi Corona

AJW 2020, Urun Daya Warga Menghadapi Corona

4
Kecanduan “Permainan Mendalam” Bersama Gawai

Kecanduan “Permainan Mendalam” Bersama Gawai

26 February 2021
Pengacara JRX ketika mengacukan Kontra Memori Kasasi di Denpasar Februari 2021

Pengacara JRX Ajukan Kontra Memori Kasasi

24 February 2021
Dokumentasi Walhi Bali dalam pembahasan Rancangan Rencana Kerja DKLH Bali 2022 22 Februari 2021. Foto WALHI Bali.

Walhi Bali Minta Dilibatkan dalam Rencana Kerja DLHK

23 February 2021
rambut sedana

Batu Rambut Sedana, Batu Mulia untuk Para Pengusaha

21 February 2021
Perayaan Hari Peduli Sampah Nasional bertujuan untuk mengingatkan pentingnya pengelolaan sampah. Foto: Get Plastic Indonesia.

Menjaga Alam di Hari Peduli Sampah Nasional

20 February 2021

Kabar Terbaru

Kecanduan “Permainan Mendalam” Bersama Gawai

Kecanduan “Permainan Mendalam” Bersama Gawai

26 February 2021
Pengacara JRX ketika mengacukan Kontra Memori Kasasi di Denpasar Februari 2021

Pengacara JRX Ajukan Kontra Memori Kasasi

24 February 2021
Dokumentasi Walhi Bali dalam pembahasan Rancangan Rencana Kerja DKLH Bali 2022 22 Februari 2021. Foto WALHI Bali.

Walhi Bali Minta Dilibatkan dalam Rencana Kerja DLHK

23 February 2021
rambut sedana

Batu Rambut Sedana, Batu Mulia untuk Para Pengusaha

21 February 2021
BaleBengong

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Informasi Tambahan

  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peringatan
  • Panduan Logo
  • Bagi Beritamu!

Temukan Kami

No Result
View All Result

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com