• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Wednesday, November 12, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Gaya Hidup Travel

Tiga Jam Make Up Calon Ratu Kuta Karnival

Luh De Suriyani by Luh De Suriyani
23 October 2008
in Travel
0 0
1

Oleh Luh De Suriyani

Delapan perempuan asing mengikuti ajang pemilihan King dan Queen Kuta Karnival di Pantai Kuta, Rabu ini. Untuk pertama kalinya, mereka dihias ala Bali. Proses make up yang melelahkan karena sebagian di antaranya dihias selama tiga jam.

Seperti dialami oleh empat perempuan muda, Ashley Greavef, Natasha Griffin, Kylie, dan seorang peserta Thailand Ploy Canmy. Selama tiga jam mereka berada dalam satu kamar kecil di salah satu ruangan Satgas Pantai Kuta.

“For me, it just fun. A day to be a Baliness girl,” said Natasha smilling.

Dua perempuan Bali yang mendandani mereka terlihat antusias memasang berbagai perlengkapan rias. Yang paling memakan waktu lama adalah menghias rambut untuk membentuk sanggul (gelungan rambut) khas Bali lengkap dengan hiasan bunga dan emas.

Total jumlah peserta 12 orang, empat di antaranya peserta pria, calon king. Peserta pemilihan King dan Queen ini berasal dari sejumlah negara seperti Australia, Belanda, Jepang, dan Thailand. Tertua adalah pasangan asal Belanda, Hans dan Elizabeth, 70 tahun, utusan dari Mamanini Desaign and Printing.

Sebagian peserta adalah utusan dari beberapa hotel atau perusahaan sekitar Kuta. Sementara sebagian lainnya adalah peserta yang mendaftar individu jelang acara dimulai.

Penilaian dilakukan oleh tiga juri meliputi penampilan busana dan makeup, wawasan soal Bali, dan kemampuan di panggung.

Tidak seperti pemilihan ratu-ratuan lainnya, semua peserta tidak mengetahui aspek penilaian sampai beberapa menit sebelum acara dimulai. Seorang panitia baru memberi arahan singkat apa yang harus dilakukan peserta di panggung.

“Anda berjalan di panggung, nanti ada sesi pidato selama tiga menit soal apa yang Anda tahu soal Bali,” ujar panitia.

Last minute announcement ini agaknya karena bukan disengaja tapi ketidaksiapan panitia pemilihan King-Queen Kuta Karnival ini.

Stevan, calon King dari Australia dan temannya bahkan harus mondar-mandir mencari panitia untuk minta informasi apa yang harus dia persiapkan. “what i have to do, just sit?” tanyanya pada saya yang kebetulan ada di depannya.

Saya bilang aja, “please wait a minute. Someone will help to dress you up after that girl. Will quicker, i think only 10 minutes and done, you ready to be a king then.”

Adegan itu hanya 15 menit sebelum MC membuka acara.

Kebetulan saya dua jam sebelum acara dimulai sudah nongkrong di arena lomba. So, this is about story on the back stage.

But, peristiwa menarik memang lebih asyik ada bagian dramatisnya.

Selain itu, kali lebih menarik kalo peserta tampil serba dadakan ketika tampil. More natural gitu kali yeee… [b]

Tags: AgendaBudayaKutaKuta KarnivalPariwisata
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Luh De Suriyani

Luh De Suriyani

Ibu dua anak lelaki, tinggal di pinggiran Denpasar Utara. Anak dagang soto karangasem ini alumni Pers Mahasiswa Akademika dan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Pernah jadi pemimpin redaksi media advokasi HIV/AIDS dan narkoba Kulkul. Menulis lepas untuk Mongabay.

Related Posts

Inilah Panduan Nyepi Tanpa Internet Tahun Ini

Tersingkir di Tanah Sendiri

12 November 2025
Sanggah Kemulan Bermakna Unik dari Susunan Bambu di Desa Pedawa

Sanggah Kemulan Bermakna Unik dari Susunan Bambu di Desa Pedawa

25 July 2025
Budaya Ngayah Makin Langah

Budaya Ngayah Makin Langah

13 June 2025

Bali Hampir Habis, Semenjana dan Tergantikan

4 January 2025
Lebih dari Sekadar Wastra, Ragam Ekspresi di Roman Muka

Lebih dari Sekadar Wastra, Ragam Ekspresi di Roman Muka

22 July 2024
Napak Tilas Konflik Tanah Desa Adat Bugbug

Napak Tilas Konflik Tanah Desa Adat Bugbug

23 October 2023
Next Post

Berburu Anak Babi di Pantai Kuta

Comments 1

  1. rani amelia says:
    17 years ago

    thx ya mba luh de atas komentarnya tentang KING & QUEEN…salam Kenal

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Inilah Panduan Nyepi Tanpa Internet Tahun Ini

Tersingkir di Tanah Sendiri

12 November 2025
Memanen Air Hujan dan Biogas, Teknologi Tepat Guna bagi Petani Bali yang Terabaikan

Ketimpangan Sumber Daya di Balik Krisis Air Tanah Bali

12 November 2025
Koalisi MUAK Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

Koalisi MUAK Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

11 November 2025
Akses Medis Neurodiversitas: Perjuangan di tengah Minimnya Akses Layanan

Akses Medis Neurodiversitas: Perjuangan di tengah Minimnya Akses Layanan

10 November 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia