• Tanya Jawab
  • Mengenal Kami
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Kontributor
    • Log In
    • Register
    • Edit Profile
Monday, December 4, 2023
  • Login
  • Register
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong.id
No Result
View All Result
Home Berita Utama

The Hydrant, 30 Tahun dan “Kotor”

Saylow by Saylow
9 May 2011
in Berita Utama, Budaya
0 0
0

“The Hydrant ~ The Dirty Thirty”

Ditulis oleh Rudolf Dethu

Paguyuban pria pompadour, the Indonesia’s rockabilly ambassadors, datang kembali menggedor.

Setelah lebih dari setahun silam pada 2009 merilis Bali Bandidos, kuartet kebanggaan Bali dengan formasi terkini Marshello (biduan, harmonika), Wis (gitar), Adi (contra bass) dan Christopher (stand up drum) ini mengajak khalayak kembali berdansa seraya tetap sadar busana via Dirty Thirty.

Tajuk sedemikian rupa tentu ada alasannya. Wis dan Marshello, duo yang menjadi motor kelompok bentukan 14 Agustus 2004 ini kebetulan baru saja melewati usia 30 tahun sekaligus bersepakat melangkah ke fase “kotor” (baca: murtad rock ‘n’ roll) dalam hidup di antaranya dengan memutuskan menikah dan mempunyai anak.

Album penuh ketiga yang dikerjakan di studio Krisna, Tabanan, ini berhiaskan 9 senandung nan setia Americana serta sujud bakti rockabilly. Jajaran tembangnya sendiri liriknya masih berkisar soal lika-liku kehidupan yang dijalani para personel The Hydrant seperti “Race to Nowhere” yang berkilas balik tentang hobi balap motor liar Wis di kala remaja, “Wild Wild Boy” bertutur soal pemberontakan Marshello dari belenggu kekasih tercinta sekaligus pengekang kebebasannya, “Boogie Cadillac” menyorot isu hot rod, “My Baby” berupa romansa pada gadis pujaan, serta “Don’t Cry” berkisah mengenai perasaan sang biduan menjelang akhir masa lajangnya.

Selain ajojing dengan swing di “Shake, Rhythm & Jive” (Krisna turut mengisi solo gitar di sini), The Hydrant juga menyelipkan musik bernada diminished gara-gara Wis yang mengaku kangen sentuhan Yngwie Malmsteen lalu mengkloningnya ke rockabilly dan memunculkan “Kuta Beach Terror”. Sementara musik minus vokal—mereka istilahkan sebagai “instrument-a-billy”—bertajuk “The Outlaw Song” ditempatkan sebagai penyambut paling awal.

One-two-three Dirty Thirty!
Shake, rhythm and jive, pretty baby!

Daftar Lagu:

  1. The Outlaw Song (musik: Wis)
  2. Boogie Cadillac (musik & lirik: Adi)
  3. Wild Wild Boy (musik & lirik: Wis)
  4. Race to Nowhere (musik: Wis, lirik: Adi)
  5. Kuta Beach Terror (musik: Wis, lirik: Marshello)
  6. Don’t Cry (musik & lirik: Marshello)
  7. Shake, Rhythm & Jive (musik & lirik: Wis)
  8. My Baby (musik & lirik: Marshello)
  9. Dirty Thirty (musik: Wis, lirik: Marshello)

 

Info lebih lanjut silakan klik www.thehydrant.asia

Tags: Musik
ShareTweetSendSend
Anugerah Jurnalisme Warga 2021
Saylow

Saylow

Saylow, putra asli Karangasem tepatnya Dusun Tanahampo. Berlatar belakang ilmu teknologi informasi dan desain, memilih managemen seni dan pertunjukan sebagai jawaban atas kebutuhan kesehatan mental dan menyandarkan kepulan asap dapur dengan melakukan usaha dagang parcel buah rumahan.

Related Posts

Klub Menulis Musik bersama Made Adnyana: Sisi Lain Dunia Musik

Klub Menulis Musik bersama Made Adnyana: Sisi Lain Dunia Musik

13 September 2023
Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

4 September 2023
Mairakilla: Energi dan Interaksi Panggung Underground

Mairakilla: Energi dan Interaksi Panggung Underground

3 September 2023
Lima Festival Jazz yang Sayang Kamu Lewatkan!

Satu Dekade Ubud Village Jazz Fest 2023

27 July 2023
Refleksi Perilaku Eksploitatif Manusia Lewat Wallaby Project – Mereka

Refleksi Perilaku Eksploitatif Manusia Lewat Wallaby Project – Mereka

17 April 2023
Mengubah Lara Jadi Karya a la Assia Keva

Mengubah Lara Jadi Karya a la Assia Keva

4 April 2023
Next Post
Kaji Ulang Hubungan Obyek Wisata dan Warga

Kaji Ulang Hubungan Obyek Wisata dan Warga

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Melali Melali Melali

Temukan Kami

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Toleransi dan Akulturasi: Kisah Vihara Buddhavamsa Singaraja

Toleransi dan Akulturasi: Kisah Vihara Buddhavamsa Singaraja

3 December 2023
Menilai Data Pribadi dan Perlindungannya

Menilai Data Pribadi dan Perlindungannya

1 December 2023
Suka Duka Tana Bali, Apakah Hutan Kita Baik-baik Saja?

Suka Duka Tana Bali, Apakah Hutan Kita Baik-baik Saja?

30 November 2023
Suka Duka Queer di Bali

Mengenal Ruang Aman QLC Bali

29 November 2023
Kebijakan Kendaraan Listrik, Sumber Bahan Bakarnya dari Mana?

Kebijakan Kendaraan Listrik, Sumber Bahan Bakarnya dari Mana?

27 November 2023

Kabar Terbaru

Toleransi dan Akulturasi: Kisah Vihara Buddhavamsa Singaraja

Toleransi dan Akulturasi: Kisah Vihara Buddhavamsa Singaraja

3 December 2023
Menilai Data Pribadi dan Perlindungannya

Menilai Data Pribadi dan Perlindungannya

1 December 2023
Suka Duka Tana Bali, Apakah Hutan Kita Baik-baik Saja?

Suka Duka Tana Bali, Apakah Hutan Kita Baik-baik Saja?

30 November 2023
Suka Duka Queer di Bali

Mengenal Ruang Aman QLC Bali

29 November 2023
BaleBengong.id

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Informasi Tambahan

  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peringatan
  • Panduan Logo
  • Bagi Beritamu!

Temukan Kami

No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In