• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Sunday, May 25, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Terduga Rabies Kembali Bertambah

Luh De Suriyani by Luh De Suriyani
26 March 2009
in Kabar Baru
0 0
1

Oleh Luh De Suriyani

Seorang pasien suspect rabies kembali dirawat di Ruang Penanggulangan Flu Burung RS Sanglah Denpasar. I Wayan Jama Asmara, 46 tahun, adalah warga Pecatu, Kuta Selatan. Daerah ini telah dinyatakan sebagai kawasan wabah rabies oleh Pemerintah Provinsi Bali sejak akhir tahun lalu.

“Korban diindikasi mengidap gejala klinis rabies seperti pasien suspect sebelumnya,” ujar dokter IGB. Ken Wirasandhi, Sekretaris Tim Penanggulangan Rabies RS Sanglah. Wayan Jama dirawat sejak Minggu pagi di ruangan khusus untuk perawatan penyakit menular tropik itu.

Saat ini menurutnya pasien dalam kondisi stabil. Ia menolak memberikan penjelasan lebih rinci dengan alasan pasien masih diobservasi tim pengendali rabies. “Yang pasti diagnosa pasien ensephalitis,” kata Ken. Encephalitis adalah radang otak yang diakibatkan virus.

Ketika ditelusuri di ruang perawatan pasien, sejumlah keluarga Jama menolak memberikan keterangan dengan alasan masih shock.

Kepala Ruangan isolasi Nusa Indah, Ni Made Ratni mengatakan istri korban masih belum bisa menerima suaminya dinyatakan suspect rabies. “Istrinya menangis histeris selama pasien dirawat,” ujarnya.

Sementara menurut AA. Gede Agung Mayun, Kepala Dinas Kesehatan Badung yang dikonfirmasi The Jakarta Post menegaskan pasien memang mengalami gejala klinis rabies.

Ironisnya, Jama telah mendapat suntikan Vaksin anti rabies (VAR) dua kali sejak digigit anjing sekitar tiga bulan sebelumnya. Mayun mengatakan korban mendapat VAR pada 27 Desember 2008 lalu.

“Sayangnya, karena merasa sehat dia tidak melanjutkan VAR ketiga dan keempat,” ujar Mayun.

Suntikan VAR secara lengkap menurutnya keharusan, terlebih jika mengalami gigitan dari lengan ke atas. Mayun sendiri mengaku belum mendapat laporan lengkap soal kondisi medis pasien, termasuk lokasi gigitan dan penanganan medisnya.

“Ini sangat mengagetkan juga karena kasus gigitan di Kuta Selatan jumlahnya makin menurun,” tambahnya tanpa merinci datanya. Anjing yang mengigit pun hingga kini belum diketahui.

Dalam berbagai diskusi penanggulangan rabies di Bali, muncul ide untuk memberikan sanksi atau tanggung jawab moral pada pemilik anjing yang menggigit orang. Tujuannya agar masyarakat terlibat dalam pencegahan rabies.

Hingga kini, tercatat tujuh suspect rabies yang meninggal sejak wabah rabies dinyatakan di Kuta Selatan. Korban suspect pertama adalah Putu Linda (4) yang meninggal 17 September 2008 setelah digigit anjing. Kemudian Made Artana (32), Oktaf Rahmana (3), dan Made Wirata, Ketut Tangkas (3), Thomas Aquino (32), dan Ni Made Ruken (45).

RS Sanglah menyatakan hanya tiga orang yang tes darahnya positif rabies, yakni Wirata, Thomas, dan Ruken. Ketiga korban ini dirawat khusus di sal isolasi RS Sanglah, setelah dinyatakan Bali daerah wabah rabies.

Korban suspect lainnya, tidak mendapatkan observasi khusus atau terlambat datang ke rumah sakit. Padahal menurut penelusuran di lapangan, mereka juga menunjukkan gejala klinis rabies setelah digigit anjing.

Sementara menurut Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan Badung, pihaknya kesulitan melakukan booster atau pemberian vaksin ulangan pada anjing yang akan dimulai April ini.

“Hingga kini kami masih melakukan VAR pada anjing dengan sistem door to door. Untuk menyusuri anjing-anjing yang belum sempat divaksin sama sekali,” kata I Gede Asrama, Kepala Sub Dinas Kesehatan Hewan Disnak Badung yang bertanggung jawab di lapangan.

Berdasarkan catatannya, hampir 19 ribu ekor anjing telah divaksinasi, dan sekitar 1600 ekor dieliminasi di Badung saja. [b]

Tulisan versi Bahasa Inggris dimuat http://www.thejakartapost.com/news/2009/03/25/rabies-claims-its-eighth-fatality-denpasar.html

Tags: KesehatanRabies
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Luh De Suriyani

Luh De Suriyani

Ibu dua anak lelaki, tinggal di pinggiran Denpasar Utara. Anak dagang soto karangasem ini alumni Pers Mahasiswa Akademika dan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Pernah jadi pemimpin redaksi media advokasi HIV/AIDS dan narkoba Kulkul. Menulis lepas untuk Mongabay.

Related Posts

Mengenal 4 F, Respon terhadap Stres dan Trauma

Mengenal 4 F, Respon terhadap Stres dan Trauma

4 June 2024
Ledok, Gizi Bubur di Pulau Kapur

Ledok, Gizi Bubur di Pulau Kapur

15 April 2021
COVID-19 : Spiritualitas Orde Paling Baru

Benarkah Orang Gendut Lebih Mudah Terinfeksi COVID-19?

12 March 2021
Karut Marut Mendata Maut

Inovasi Layanan Rumah Sakit pun Menjadi Keniscayaan

17 December 2020
Karut Marut Mendata Maut

Menangani COVID-19, dari Awam Sampai Berkawan

5 November 2020
Karut Marut Mendata Maut

Pandemi atau Tidak, Jangan Diskriminasi ODHA!

3 November 2020
Next Post

Sebagian Warga Cuek Pemilu

Comments 1

  1. krook says:
    16 years ago

    turut prihatin terhadap banyaknya korban rabies…
    moga aja tak bertambah lagi…
    satu buku yang pernah saya baca memuat… “satu kuman penyakit.. bagaimanapun manusia berusaha menyingkirkannya… kuman tersebut berusaha mempertahankan hidupnya karena ia juga merupakan ciptaanNYA…”
    jadi pada prinsipnya kembali pada kita masing2….

    DP

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Rumah Singgah Harmoni, Program Jembrana untuk Warganya yang Sakit di Denpasar

Rumah Singgah Harmoni, Program Jembrana untuk Warganya yang Sakit di Denpasar

24 May 2025

Benarkah Gelombang PHK Tak Menyentuh Media Massa Bali?

23 May 2025
Percepatan Pemanfaatan PLTS Atap

Percepatan Pemanfaatan PLTS Atap

23 May 2025
Mendorong Tata Krama Berwisata di Bali

Mendorong Tata Krama Berwisata di Bali

22 May 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia