• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Friday, May 23, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Siapkah Kita untuk Pembelajaran Jarak Jauh?

Yohanes Herdiyanto by Yohanes Herdiyanto
6 April 2020
in Kabar Baru, Pendidikan
0 0
1
sumber gambar: internshala blog

Banyak lembaga pendidikan tinggi, dosen, maupun mahasiswa yang belum mempunyai pengalaman melakukan pembelajaran jarak jauh sama sekali. Hal ini menimbulkan kegagapan dari sisi dosen, mahasiswa, maupun pengelola pendidikan tinggi.

Penyebaran virus corona yang dimulai di kota Wuhan – Tiongkok, pada akhir tahun 2019, menjadi semakin menyebar tidak terkendali ke seluruh dunia pada awal tahun 2020. Hingga akhirnya, Indonesia mengumumkan kasus pertama pasien positif covid-19 (penyakit yang disebabkan oleh virus corona) pada awal Maret 2020.

Hingga 3 April 2020, di Indonesia terdapat 1.986 pasien yang dinyatakan positif Covid-19, 181 jiwa meninggal dunia dan 134 dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona. Secara global, virus corona telah menjangkiti 900.306 jiwa dan merenggut korban 45.693 jiwa (info dari akun Twitter @BNPB_Indonesia 4 April 2020).

Berbagai upaya dalam meredam penyebaran virus corona telah dilakukan oleh aparat yang berwenang. Berbagai intervensi medis seperti menyediakan tes cepat, menyiapkan fasilitas, infrastruktur, obat-obatan, alat perlindungan diri dan tenaga medis khusus untuk menangani infeksi virus corona, maupun menyiapkan berbagai panduan dan melakukan kampanye secara masif untuk menghindarkan diri dari kemungkinan tertular maupun menularkan virus, maupun melakukan berbagai upaya guna menekan penyebaran virus.

Salah satunya aparat yang berwenang telah mendorong diterapkannya menjaga jarak fisik (physical distancing, yang menggantikan istilah social distancing). Konsekuensi dari menjaga jarak fisik adalah masyarakat diminta untuk menjauhi kerumunan, menutup tempat-tempat umum yang tidak terkait dengan pelayanan kesehatan maupun objek-objek untuk menunjang kehidupan yang mendasar, serta melakukan pekerjaan dan bersekolah dari rumah (work from home/WFH maupun school from home/SFH).

Bersekolah dari rumah tidak hanya dilakukan oleh jenjang pendidikan sekolah dasar dan menengah saja, namun juga dilakukan oleh jenjang pendidikan tinggi. Dosen dan mahasiswa harus melakukan pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti grup bertukar pesan instan, kelas virtual, video conference, maupun surat elektronik untuk menggantikan pembelajaran tatap muka yang selama ini biasa dilakukan.

Memang sudah ada universitas yang telah melakukan pembelajaran jarak jauh, contohnya program pembelajaran jarak jauh yang telah lama dilakukan oleh Universitas Terbuka (UT). Universitas Terbuka bahkan sebelum banyak tersedia teknologi komunikasi online (seperti email, kelas online, video conference), telah berpengalaman melaksanakan pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan jasa pengiriman dokumen melalui pos. Serta berbagai pembelajaran jarak jauh yang sudah mulai marak diselenggarakan oleh berbagai universitas terkemuka lainnya jauh hari sebelum pandemik covid-19 terjadi.

Namun, bila dikalkulasi, tentu saja lebih banyak lembaga pendidikan tinggi, dosen, maupun mahasiswa yang belum mempunyai pengalaman melakukan pembelajaran jarak jauh sama sekali. Tentu saja hal ini menimbulkan kegagapan dari sisi dosen, mahasiswa, maupun pengelola pendidikan tinggi.

Pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan teknologi informasi, entah berupa kelas virtual (contohnya aplikasi Google Classroom dan Edmodo) maupun video conference (contohnya menggunakan aplikasi dari Zoom, Google Meet, Skype, dan Webex) membutuhkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengoperasikannya. Sehingga dosen harus tertatih-tatih dalam mengejar ketertinggalan dalam menguasai aplikasi pembelajaran jarak jauh tersebut. Belum lagi materi maupun ujian yang akan berbeda bila harus diterapkan tanpa tatap muka, sehingga dosen juga harus mempersiapkan materi pembelajaran dan soal ujian yang berbeda.

Banyak dosen yang merasa tertekan dengan teknologi baru yang harus mereka kuasai dalam waktu singkat tersebut. Praktek trial and error seringkali dilakukan untuk mengatasi gagap teknologi, bahkan ada yang menyerah saat menghadapi situasi yang pelik. Beruntung apabila ada kolega yang mau berbagi dan mendampingi dosen yang kesulitan menerapkan pembelajaran jarak jauh, apabila tidak ada, maka frustrasi, keputusasaan, dan ketidakberdayaan-lah yang dirasakan oleh dosen.

Mahasiswa yang merupakan generasi native digital, tentu saja mempunyai keunggulan dalam penguasaan teknologi informasi baru tersebut. Mereka sudah terbiasa dengan penggunaan aplikasi baru yang menuntut penguasaan berbagai perangkat yang dimiliki aplikasi tersebut.

Panduan resmi maupun video tutorial bisa dengan mudah mereka peroleh dari layanan video maupun situs resmi aplikasi. Namun bukan berarti mahasiswa tidak menemukan kendala dalam pembelajaran jarak jauh. Mahasiswa juga mempunyai keterbatasan terkait dengan perangkat yang dimiliki, kuota internet yang terbatas, serta ketidakpaduan antar pengajar maupun kelas pembelajaran jarak jauh sehingga dosen memberikan tugas yang terlampau berat dan tenggang waktu yang tidak realistis bagi mahasiswa, apalagi di situasi khusus seperti ini.

Tentu saja berbagai hal ini menjadi permasalahan tersendiri bagi mahasiswa saat mengikuti perkuliahan jarak jauh, yang tentu saja hal tersebut akan memengaruhi prestasi akademik dan kesehatan mental mahasiswa pada saat krisis pandemi covid-19.

Pengelola pendidikan tinggi juga tidak kalah gagapnya dengan situasi ini. Aturan, panduan, fasilitas maupun infrastruktur yang masih berlubang sana-sini menghambat pembelajaran jarak jauh. Pengelola pendidikan tinggi juga harus menggandeng pihak eksternal untuk mendukung pendidikan jarak jauh ini. Ikatan alumni, programer, penyedia layanan internet, dan stakeholder lainnya harus dirangkul untuk mendukung suksesnya pembelajaran jarak jauh di tengah masa krisis.

Situasi pandemi covid-19 ini adalah situasi yang di luar kebiasaan, sehingga harus dihadapi juga dengan inovasi dan tindakan yang diluar kebiasaan pula. Perlu ada kolaborasi yang apik dari pengelola pendidikan tinggi, dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, pihak eksternal kampus, maupun pengambil kebijakan pendidikan tinggi di pusat untuk mendukung situasi yang mengharuskan pembelajaran jarak jauh ini. Tentu saja tujuannya untuk mendukung bersekolah dari rumah guna menekan penyebaran covid-19 serta pembelajaran tetap dapat berjalan dengan baik walau di tengah masa krisis.

Tags: AJW 2020covid 19dampak coronae-learningpembelajaran jarak jauh
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Yohanes Herdiyanto

Yohanes Herdiyanto

Related Posts

Video Malam AJW 2020, Urun Daya Warga Menghadapi Corona

Video Malam AJW 2020, Urun Daya Warga Menghadapi Corona

27 June 2020
Inilah Para Peraih Anugerah Jurnalisme Warga BaleBengong 2020

Inilah Para Peraih Anugerah Jurnalisme Warga BaleBengong 2020

27 June 2020
Gabber Modus Operandi: Dualitas yang Bernas

Gabber Modus Operandi: Dualitas yang Bernas

27 June 2020
Demi Kemanusiaan, Yayasan Anak Pantai Santuni Yatim dan Jompo di Lombok Timur

Demi Kemanusiaan, Yayasan Anak Pantai Santuni Yatim dan Jompo di Lombok Timur

23 June 2020
Respon Covid-19 Bersama Masyarakat Bali – AJW 2020

Respon Covid-19 Bersama Masyarakat Bali – AJW 2020

23 June 2020
Celuluk Bali Coronavirus

Celuluk Bali Coronavirus

23 June 2020
Next Post
Camat Nusa Penida: Belum Ada yang Lihat Peluang Pertanian

Camat Nusa Penida: Belum Ada yang Lihat Peluang Pertanian

Comments 1

  1. Nyoman sudi says:
    5 years ago

    Mantap Pk Yo

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Benarkah Gelombang PHK Tak Menyentuh Media Massa Bali?

23 May 2025
Percepatan Pemanfaatan PLTS Atap

Percepatan Pemanfaatan PLTS Atap

23 May 2025
Mendorong Tata Krama Berwisata di Bali

Mendorong Tata Krama Berwisata di Bali

22 May 2025
Ruang Publik jadi Kanvas Terbuka di Tangi Street Art Festival

Ruang Publik jadi Kanvas Terbuka di Tangi Street Art Festival

21 May 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia