• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Monday, May 12, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Sampah Organik Dominan di Bali tapi Tak Terkelola dan Hasilkan Gas Metana

I Gusti Ayu Septiari by I Gusti Ayu Septiari
17 April 2025
in Kabar Baru, Lingkungan
0 0
0
Diseminasi hasil pengukuran emisi metana di TPA

Pada tahun 2023, 70% sampah di Bali merupakan jenis sampah organik. Secara spesifik, jenis sampah kayu/ranting menjadi sampah terbesar di Bali, yaitu hampir 50%. Sementara, sampah anorganik dan residu hanya sekitar 30%.

Komposisi sampah di Bali tahun 2023. Sumber: Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN)

Besarnya komposisi sampah organik bukan serta merta meringankan masalah lingkungan terkait sampah. Pasalnya, sampah organik ternyata menghasilkan gas metana ketika terjadi proses penguraian. Metana merupakan gas rumah kaca yang berpotensi menimbulkan pemanasan global lebih tinggi dibandingkan karbon dioksida dalam jangka waktu 100 tahun. 

Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Bali bekerja sama dengan Dietplastik Indonesia dan Yaksa Pelestari Bumi Berkelanjutan (YPBB) Bandung berkolaborasi meluncurkan proyek MERIT yang dilaksanakan di TPST Bantargebang (Jakarta), TPA Sarimukti (Jawa Barat), dan TPA Suwung (Bali) pada tahun 2024. Pada Kamis, 10 April 2025, tenaga ahli proyek MERIT menyampaikan hasil pengukuran emisi metana di TPA Suwung.

Pengelolaan sampah dalam regulasi di Bali

Bali memiliki beragam regulasi dalam hal pengelolaan sampah, seperti Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018, Peraturan Gubernur Bali Nomor 47 Tahun 2019, dan aturan terbaru Surat Edaran Nomor 09 Tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah. Jika dilihat dari berbagai regulasi yang ada, secara kewenangan, penyelesaian masalah sampah dibagi menjadi dua tanggung jawab, yaitu tanggung jawab daerah atau kabupaten/kota dan tanggung jawab provinsi. 

Tenaga ahli proyek Methane Emission Reduction Initiative for Transparency (MERIT), I Made Sudarma dalam pemaparannya menyampaikan bahwa pengolahan sampah mulai dari pengumpulan sampah, penampungan sementara, hingga pengangkutan ke TPA menjadi tanggung jawab kabupaten/kota. Sementara itu, penanganan sampah di TPA regional menjadi tanggung jawab provinsi.

Jika dilihat dari regulasi yang ada, masyarakat diwajibkan memilah sampah dan mengolah sampah organik di rumah atau dari sumber. Ada pula TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang ditujukan untuk mengurangi volume sampah yang dikirim ke TPA. Dalam praktiknya, Sudarma menyebutkan memang banyak TPS 3R yang berhasil, tetapi banyak juga yang tidak berfungsi. “Buktinya apa? Volume sampah yang masuk ke TPA Suwung juga meningkat. Itu kan sebagai bukti TPS 3R tidak berjalan dengan sesuai,” ujar Sudarma.

Selama ini, pengelolaan sampah lebih banyak berfokus pada sampah plastik. Masih sedikit regulasi yang membahas persoalan masalah organik. Padahal, seperti yang dijelaskan di awal, sampah organik menghasilkan gas metana ketika proses penguraian.

Pengukuran emisi gas metana di TPA Suwung

Ada dua macam metode yang digunakan untuk mengukur emisi gas metana, yaitu metode Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) yang diadopsi oleh pemerintah untuk kebutuhan pelaporan Nationally Determined Contributions (NDC) dan metode Closed Flux Chamber (CFC). Metode IPCC menggunakan data aktivitas di TPA, sedangkan metode CFC adalah kompartemen tertutup yang dilengkapi dengan instrumen sensor metana dan gas landfill lainnya.

Dalam proyek MERIT, pengukuran metana menggunakan kombinasi IPCC Tier 2 dan CFC dengan penentuan titik-titik ukur menggunakan drone untuk memetakan luas, ketinggian, dan volume timbulan sampah di TPA. Melalui gabungan dua metode ini, emisi metana tidak hanya diukur melalui data kendaraan yang masuk ke TPA, tetapi juga pengukuran secara langsung dan melalui satelit.

Tumpukan sampah pada upacara Melasti di Pantai Padang Galak

Dari data yang dikumpulkan dalam proyek MERIT, komposisi sampah di TPA Suwung yang paling banyak adalah jenis sampah kebun sebesar 50%. Sementara, sampah plastik menjadi volume sampah terbanyak kedua di TPA Suwung sebanyak 12.92%. Meski begitu, sampah organik masih menjadi jenis sampah tertinggi dengan volume lebih dari 60%.

Dari data proyek MERIT, TPA Suwung memiliki volume sampah organik tertinggi dibandingkan TPPAS Sarimukti dan TPST Bantargebang. Hal ini dipengaruhi oleh tingginya intensitas ritual keagamaan di Bali yang banyak menghasilkan sampah organik.

Apabila volume sampah organik di TPA tinggi, maka gas metana yang dihasilkan juga semakin tinggi. Gas metana menimbulkan panas yang lebih kuat dibandingkan karbon dioksida. Maka, ketika terjadi cuaca ekstrem dengan panas yang tinggi, gas metana akan mudah terbakar, seperti yang terjadi di TPA Suwung beberapa tahun ke belakang.

“Kita tidak bisa menyelesaikan kebakaran di TPA seperti menyelesaikan di rumah karena metananya ada di bawah sampah. Menyelesaikan kebakaran di TPA sama seperti menyelesaikan kebakaran di tanah gambut. Kita harus membuat selokan-selokan untuk menjalankan api dari tempat satu ke tempat yang lain,” ujar Sudarma. Menyelesaikan kebakaran di TPA sama dengan menyelesaikan kebakaran di tanah gambut artinya sulit dipadamkan karena api menyala di bawah permukaan secara horizontal.

Maka dari itu, pengukuran metana menjadi hal penting yang harus dilakukan. Pengukuran metana dapat menjadi data dasar untuk penurunan emisi di masa depan. Selain itu, juga menjadi upaya mitigasi untuk menentukan tindakan dalam rangka penurunan emisi.

Dari hasil pengukuran menemukan bahwa gas metana di TPA Suwung paling tinggi di zona tidak aktif tanpa penutup tanah (0,4896 g/m2/jam). Nilai tersebut mengindikasikan bahwa meskipun tidak ada aktivitas pembuangan baru, zona ini tetap berkontribusi pada pelepasan metana.

Rekomendasi reduksi gas metana

Berdasarkan hasil kajian, Sudarma menyampaikan rekomendasi untuk mengurangi gas metana, yaitu pengelolaan sampah organik dari sumber, sehingga dapat mengurangi jumlah sampah organik yang dikirim ke TPA. Sementara itu, dalam operasional tata kelola TPA, Sudarma merekomendasikan pencatatan timbulan sampah menggunakan jembatan timbang agar perhitungan gas metana akurat. Sayangnya, hampir semua TPA di Bali tidak mempunyai jembatan timbang. Selama ini perhitungan timbulan sampah hanya mengandalkan jumlah kendaraan pengangkut sampah yang masuk.

Dalam pemaparannya, Siti Ainun, tenaga ahli proyek MERIT, menekankan perlunya pendataan sampah harian dan jumlah sampah yang diangkut. Selain itu, identifikasi komposisi sampah juga sangat penting untuk mengetahui perubahan perilaku masyarakat. Identifikasi komposisi sampah dilakukan dengan membagi jenis sampah menjadi 12 jenis, yaitu sampah sisa makanan, sampah kebun, kertas dan kardus, kayu, tekstil, popok, karet dan kulit, plastik, besi, kaca, sampah spesifik, dan residu.

Ainun juga merekomendasikan teknik pengomposan yang dapat mengurangi gas metana, yaitu dengan pengomposan aerob. Pengomposan aerob adalah pengomposan yang membutuhkan oksigen untuk proses penguraian, sedangkan pengomposan anaerob dilakukan tanpa oksigen. 

Pengomposan aerob dilakukan dengan membalik kompos, sehingga dapat membantu mengontrol suhu dan kelembaban agar materi yang beroperasi bukan bakteri metanogenesis atau mikroorganisme yang menghasilkan metana. “Dicek dulu suhunya, kelembabannya seperti apa, dibalik-balik, disiram seperti itu,” ujar Ainun.

Ainun menjelaskan bahwa pengomposan anaerob pun dapat dilakukan, dengan catatan gas yang dihasilkan dapat ditampung dan dimanfaatkan. Gas metana biasanya ditampung dengan menggunakan digester, tabung khusus, atau pipa.

Dalam sesi terakhir acara tersebut, peserta diajak untuk praktik menghitung gas metana di TPA regional masing-masing dengan Microsoft Excel. Peserta yang berasal dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) masing-masing wilayah kabupaten/kota di Bali diajak memasukkan data sampah dan data-data terkait untuk menghitung gas metana di TPA masing-masing. 

Melalui praktik ini masing-masing TPA wilayah kabupaten/kota di Bali diharapkan memiliki data gas metana yang dihasilkan di TPA masing-masing. Data tersebut nantinya dapat menjadi acuan upaya mitigasi pengurangan gas metana di TPA.

Tags: emisi gas metanametanapemilahan sampahpengelolaan sampahpengukuran metanasampah organiksistem pengomposanTPA Suwung
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
I Gusti Ayu Septiari

I Gusti Ayu Septiari

Berkutat menjadi jurnalis muda di pers mahasiswa selama masa kuliah. Berkelana dua tahun di Semarang hingga memutuskan untuk kembali pulang ke Bali.

Related Posts

Menghitung Perkiraan Sampah yang Sulit Dikompos dari Sisa Banten

Menghitung Perkiraan Sampah yang Sulit Dikompos dari Sisa Banten

1 May 2025
TPST Samtaku Jimbaran Terbakar, Aliansi Zero Waste Minta Tinjau Izin

TPST Samtaku Jimbaran Terbakar, Aliansi Zero Waste Minta Tinjau Izin

18 July 2024
TPA Suwung yang Dibalut Asap: The Aftermath

TPA Suwung yang Dibalut Asap: The Aftermath

19 October 2023
Teba Malang Hanya Dikenang

Teba Malang Hanya Dikenang

7 September 2022
EcoBali Tambah Fasilitas untuk Kelola 16 Ton Sampah Plastik per Hari

EcoBali Tambah Fasilitas untuk Kelola 16 Ton Sampah Plastik per Hari

27 August 2022
Next Post
Banten bukan Beban Perempuan, Laki-Laki Juga Punya Peran

Banten bukan Beban Perempuan, Laki-Laki Juga Punya Peran

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

matan AI

Intelektual Blangko

11 May 2025
Merawat Kreativitas dan Kebebasan Berpikir Anak Muda Melalui Muruk dan Nutur

Merawat Kreativitas dan Kebebasan Berpikir Anak Muda Melalui Muruk dan Nutur

10 May 2025
Jangan Panik, Lakukan Ini Ketika Terjadi Pemadaman Listrik

Jangan Panik, Lakukan Ini Ketika Terjadi Pemadaman Listrik

9 May 2025
KB Krama Bali Bebankan Perempuan Secara Fisik dan Mental

KB Krama Bali Bebankan Perempuan Secara Fisik dan Mental

9 May 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia