Setelah Bandung dan Yogyakarta, Pesta Puisi Tiga Kota menyambangi Denpasar. Warung Tresni menjadi ruang bagi tujuh penyair ySabtu malam itu. Penyair utama Wayan Sunarta atau Jengki yang sudah menulis puisi sejak 1990-an. Tak hanya puisi, Jengki juga membacakan kredonya.
Dalam sikap dan pandangan kepenyairannya, Jengki menganggap puisi cermin diri yang mengarah pada penemuan jati diri. Dalam kredonya, Jengki juga berpesan kepada para penyair lain untuk peduli dengan persoalan di sekitarnya.
“Kepedulian sekecil apapun akan memberikan warna tersendiri dalam puisi dan perenungan bagi khalayak pembaca. Setiap puisi menemukan jalannya sendiri, disukai pembaca ataupun tidak. Karena itulah takdir puisi,” ungkap Jengki.
Selepas Jengki membacakan kredo dan puisi, giliran Saut Situmorang yang memeriahkan pesta malam itu.
Saut Situmorang tampil berpuisi dengan kocak. Dia membaca salah satu buku kumpulan puisi karya Jengki. Ia mengaku akan membaca satu buku itu. Pernyataan itu langsung membuat para penonton tertawa.
Tawa semakin riuh ketika ia hanya membaca seluruh daftar isinya. Alhasil, jadilah rangkaian ulang puisi Jengki karya Saut Situmorang.
“Pekarangan Tubuhku, banyak kali itu pohon liarnya. Tirta Gangga. Lelaki Bertubuh Puisi, pasti ini banci. Pura Lempuyang. Malam Amlapura. Denpasar, di pasar itu aku dan Warih selalu menghabiskan malam-malam bersama sebelum subuh aku ditikam Warih dari belakang demi janda tua yang bernama leak. Praha, sejak kapan kau ke Praha? Kisah Dua Tubuh tapi bukan tubuh Jengki di situ,” celoteh Saut berpuisi dari puluhan judul puisi Jengki.
Tawa penonton membahana. Malam itu mereka benar-benar berpesta. Jengki juga menghadiahkan Saut sebuah penghargaan bernama SISA Award. Menurut pengakuan Jengki, ini adalah penghargaan literasi yang tersisa, sehingga berbeda dengan ajang penghargaan sejenis.
Selain Jengki dan Saut, ada lima penyair pendamping, yaitu Muda Wijaya, Mira MM Astra, Pranita Dewi, Ayu Winastri, dan Achmad Obe Marzuki. Musik blues dari Home Band juga turut melengkapi kemeriahan pesta malam itu.