• Tanya Jawab
  • Mengenal Kami
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Kontributor
    • Log In
    • Register
    • Edit Profile
BaleBengong
Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Mendalam
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Mendalam
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Budaya

Pengerajin Serobong Daksina di Tengah Pandemi

Redaksi BaleBengong by Redaksi BaleBengong
22 November 2020
in Budaya, Kabar Baru
0

Ritual upacara agama berkurang dampak pandemi, pengerajin serobong daksina tetap berproduksi karena ketersediaan bahan baku. Inilah salah satu bentuk adaptasi warga.

Serobong daksina merupakan salah satu sarana upacara bagi umat Hindu yang banyak digunakan. Dalam serobong dari daun kelapa ini, ditata aneka sarana sesajen penting seperti kelapa, telur bebek, bunga, dan simbol suci lainnya.

Banyak masyarakat Bali yang menjadi produsen dari pembuatan serobong daksina. Salah satu desa dengan jumlah produsen cukup banyak berada di Desa Ngis, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, sehingga membuat serobong menjadi salah satu mata pencaharian bagi sebagian masyarakat desa.

Sri merupakan salah satu produsen dari pembuatan serobong daksina. Selain membuat serobong, Sri juga membuat sarana upacara lain dari daun kelapa seperti cepe dan tamas. Sri bisa membuat serobong 50-100 biji dalam sehari.

Alat dan bahan yang diperlukan dalam membuat srobong daksina meliputi daun kelapa, pisau, dan semat (biting bambu). “Bahannya kadang beli, kadang juga cari di kebun sendiri,” jelas Sri. Untuk pendistribusiannya biasanya dijual langsung ke pengepul yang datang ke rumah warga.

Selama 10 tahun menekuni usaha pembuatan serobong daksina, Sri merasakan perubahan harga yang signifikan. “Awal saya membuat serobong tahun 2010, harganya sangat murah hanya Rp200 rupiah per biji.

Namun dari tahun ke tahun harganya terus meningkat, hingga saat ini harganya bisa mencapai seribu rupiah per biji apalagi saat hari raya besar bisa lebih mahal lagi,” tutur Sri.

Adanya pandemi Covid-19 ini membuat pendistribusian serobong daksina menjadi sedikit sulit karena upacara agama banyak yang ditunda. Sehingga harga serobong menjadi tidak menentu. Sri merupakan salah satu produsen yang terdampak akibat adanya pandemi covid-19.

Ia mengatakan semenjak pandemi Covid-19 sampai di Bali pada Maret lalu, penjualan serobong menurun drastis. Sri membuat serobong daksina hanya pada saat mendapat orderan dari pengepul serobong dan beberapa masyarakat yang melakukan upacara agama seperti perkawinan, upacara 3 bulanan, dan upacara lainnya.

Meskipun begitu ibu Sri tetap konsisten untuk terus membuat serobong daksina meski hanya dihargai Rp400 rupiah per biji. Karena tinggal di desa yang banyak ditumbuhi pohon kelapa, bahan baku tersedia, dan sulit bagi masyarakat untuk menemukan keterampilan baru.

Catatan: Karya peserta Kelas Jurnalisme Warga (KJW) Desa Ngis: Ni Ketut Listriani, Ni Luh Listriani, Ni Ketut Sudewi Apriliantari.

Share this:

  • Twitter
  • Facebook
Tags: dampak pandemi di baliKJW Desa Ngisspendedirekt
ShareTweetSendSend
Redaksi BaleBengong

Redaksi BaleBengong

Menerima semua informasi tentang Bali. Teks, foto, video, atau apa saja yang bisa dibagi kepada warga. Untuk berkirim informasi silakan email ke kabar@balebengong.id

Related Posts

Cerita Pandemi dari Lovina yang Sunyi

Cerita Pandemi dari Lovina yang Sunyi

20 January 2021
Next Post
Balian Kompor di Desa Ngis

Balian Kompor di Desa Ngis

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

AJW 2020
  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Kakao Lestari yang Mengubah Hidup Petani

Bali, Berhenti Mendewakan Bule, Kembalilah Bertani

6 February 2021
Berhitung Angka Dalam Bahasa Bali

Berhitung Angka Dalam Bahasa Bali

5 June 2013
Mengaku Sulinggih, Kini Tersangka Kasus Pencabulan

Mengaku Sulinggih, Kini Tersangka Kasus Pencabulan

13 February 2021
Pelajaran Agung dari Desa di Pegunungan Bali

Pelajaran Agung dari Desa di Pegunungan Bali

18 February 2021
Mendayung Generasi Nyegara Gunung

Lirik Lagu Anak-Anak (Gending Rare) Daerah Bali

12 October 2010
AJW 2020, Urun Daya Warga Menghadapi Corona

AJW 2020, Urun Daya Warga Menghadapi Corona

4
Sesungguhnya, Tak Semua Pasien WNA sesuai Citranya

Sesungguhnya, Tak Semua Pasien WNA sesuai Citranya

3
Mengaku Sulinggih, Kini Tersangka Kasus Pencabulan

Mengaku Sulinggih, Kini Tersangka Kasus Pencabulan

2
Berbagi ditengah pandemi Covid19

Perjalanan Sehari dan Sesari Kecil

5
Ilustrasi: Tata Cara Ngelidin Corona

Ilustrasi: Tata Cara Ngelidin Corona

1
rambut sedana

Batu Rambut Sedana, Batu Mulia untuk Para Pengusaha

21 February 2021
Perayaan Hari Peduli Sampah Nasional bertujuan untuk mengingatkan pentingnya pengelolaan sampah. Foto: Get Plastic Indonesia.

Menjaga Alam di Hari Peduli Sampah Nasional

20 February 2021
Maaf, Aku Gagal Menggoda Patung Siwa

Maaf, Aku Gagal Menggoda Patung Siwa

19 February 2021
Pelajaran Agung dari Desa di Pegunungan Bali

Pelajaran Agung dari Desa di Pegunungan Bali

18 February 2021
Akreditasi Perpustakaan Sekolah dan Desa di Karangasem

Akreditasi Perpustakaan Sekolah dan Desa di Karangasem

17 February 2021

Kabar Terbaru

rambut sedana

Batu Rambut Sedana, Batu Mulia untuk Para Pengusaha

21 February 2021
Perayaan Hari Peduli Sampah Nasional bertujuan untuk mengingatkan pentingnya pengelolaan sampah. Foto: Get Plastic Indonesia.

Menjaga Alam di Hari Peduli Sampah Nasional

20 February 2021
Maaf, Aku Gagal Menggoda Patung Siwa

Maaf, Aku Gagal Menggoda Patung Siwa

19 February 2021
Pelajaran Agung dari Desa di Pegunungan Bali

Pelajaran Agung dari Desa di Pegunungan Bali

18 February 2021
BaleBengong

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Informasi Tambahan

  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peringatan
  • Panduan Logo
  • Bagi Beritamu!

Temukan Kami

No Result
View All Result

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com