• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Wednesday, November 12, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Budaya

Pendakian Spiritual Menuju Pura Lempuyang

I Dewa Gede Putra by I Dewa Gede Putra
23 December 2011
in Budaya, Kabar Baru, Travel
0 0
5

Jalan menuju Pura Sad Kahyangan Lempuyang menanjak dan berkelok-kelok.

Sampai di tempat parkir pura, hawa yang begitu sejuk menyambut seolah melepas penatnya perjalanan. Petualangan menuju pura baru saja akan dimulai. Sementara sibuk menyiapkan peralatan sembahyang, saya tidak lupa menyiapkan sebotol air mineral. Perjalanan pasti akan sangat melelahkan. Namun, satu hal yang mesti diiingat, “katanya” ketika  dalam pendakian menuju pura tak boleh bilang capek.

Logis saja. Ketika berpikir perjalanan melelahkan, masih jauh atau takkan sampai-sampai, maka para penangkil (umat yang akan bersembahyang di pura) akan menjadi semakin lelah dan kurang bersemangat.

Menapaki jalan aspal menanjak yang agak kasar, langkah-langkah kaki terasa berat. Ojek-ojek pun berkerumunan memburu para penangkil yang mungkin merasa kelelahan ataupun malas untuk jalan kaki.

Tiba di pura pertama yaitu Pura Penataran. Tangga-tangga menjulang tinggi menyambut kehadiran para penangkil. Namun, ketika sampai di Nista Mandala pura, woooww pemandangan begitu menakjubkan menunjukkan keelokannya. Diterangi sinar Sang Surya yang cerah, terlihat wilayah hutan Karangasem yang menghijau.

Bagian paling penting di sana bukan hutan itu tetapi gundukan tanah menjulang tinggi dibalut pepohonan hijau. Yaaa, itulah gunung tertinggi di Bali, Gunung Agung. Siapa pun yang memperoleh kesempatan menyaksikan pemandangan menakjubkan akan membuatnya berhenti sejenak, merasa kecil, bangga, syukur yang teramat sangat. Seolah bercengkerama dengan awan-awan yang mengelilinginya, Gunung Agung benar-benar menunjukkan keagungannya ketika itu.

Memudar
Semakin rendah di hadapan alam yang begitu besar, keangkuhan akan nikmat dan semaraknya duniawi serasa semakin memudar sembari menuntun menuju pemujaan kepada Hyang Widhi di Pura Penataran. Arsitektur yang megah, sebuah candi bentar dibalut batu putih seolah-olah memisahkan keduniawian para umat menuju Madya Mandala.

Bale memanjang di sisi kanan candi bentar dan sebuah bale yang lebih kecil di sisi kiri mempersilakan para penangkil yang merasa kelelahan untuk beristirahat  sejenak. Terlihat tiga buah kori putih menjulang tinggi dan beberapa ekor naga menjulur ke arah Madya Mandala.

Patung-patung denawa pun menyemarakkan megahnya gaya arsitektur di sini. Di pojok kiri berdiri sebuah bale kul-kul yang juga berwarna putih.

Menuju ke Utama Mandala tangga-tangga curam harus dilewati. Ketika menoleh ke belakang. Kemegahan Gunung Agung seolah mendorong dan menyemangati dari belakang. Dan sekali lagi siapa pun yang kembali menoleh ke arah barat akan berkata, “Waaaahhh, terlalu menakjubkan.”

Beberapa pelinggih berjejer di sebelah timur dan lebih sedikit di bagian utara. Beberapa berbentuk padmasana seperti pada umumnya. Seorang pemangku melakukan pemujaan, pemandangan yang sangat biasa kita saksikan di pura-pura.

Tetapi kali ini, persembahyangan dilakukan beberapa ratus meter di atas permukaan laut, kesempatan yang sangat jarang. Tenang, hening dan khusyuk.

Ketika selesai melakukan persembahyangn, wangsuhpada yang dingin sedikit akan mengejutkan badan. Menuju ke pura selanjutnya yaitu pura Telaga Mas, jalan aspal yang menanjak kembali mengiringi perjalanan.

Keriuhan
Warung-warung berjejeran di sepanjang jalan menuju tempat persembahyangan. Lebih enak jika santai sejenak, menikmati air mineral seraya menikmati keindahan alam alami. Menghela napas panjang sebelum menghaturkan bakti.

Jika beruntung dapat dijumpai beberapa monyet liar bergelantungan di dahan pohon. Mereka akan membuat keriuhan kecil. Lucu dan agak menakutkan, tapi cukup menghibur, dalam helaan napas tak teratur.

Suasana hening sejenak ketika semua terkonsentrasi pada satu, Hyang Widhi, diiringi gema suara genta, dan puja-puja mantra. Air suci pun dipercikan ketika persembahyangan telah usai. Ini baru seperlima dari perjalanan, dan jalanan becek denagn medan yang lebih berat masih tersedia di depan.

Selanjutnya saya melakukan persembahyangan di dua buah pura yang tak terlalu luas. Saya lupa nama puranya karena tak ada tulisan atau papan nama di depan pura. Itu tentu tak menjadi masalah, yang jelas sujud bakti yang ikhlas kepada-Nya.

Dalam perjalanan selanjutnya menuju pura Pasar Agung, tangga-tangga yang berjejer rapi membentuk irama menunggu untuk dilewati. Untungnya, ada pegangan besi yang membantu. Selalu ada warung ataupun pedagang asongan yang duduk-duduk di samping penangkil seolah menanti para penangkil haus atau bahkan lapar, di tengah perjalanan ini.

Satu buah pelinggih berbentuk padmasana berwarna putih terdapat di sini. Walaupun tak ada pemisah atau pagar yang memisahkan pura ini dengan jalan menuju Pura Luhur suasana persembahyangn tetap berlangsung dengan khusuk. Air wangsuhpada pun terasa semakin dingin saja.

Kini jalan menuju Pura Luhur kondisinya berbeda dengan jalan-jalan yang dilewati tadi. Lebih nyaman untuk berjalan karena ada batu-batu tipis yang tertata rapi sehingga perjalanan terasa lebih ringan. Namun, tak tertinggal tangga-tangga menanjak yang membuat kaki makin terasa pegal.

Sebuah tugu kecil bertuliskan Pura Sad Kahyangan Lempuyang Luhur menyambut. Ini merupakan pura terakhir dan pura yang paling utama. Tak terlalu luas memang, tapi suasana yang dihadirkan di puncak ini pun semakin terasa begitu tenang.

Menghadap ke Barat tepat di depan Candi Bentar, ujung Gunung Agung yang menjulang tinggi terlihat semakin memesona. Persembahyangan dimulai, angin puncak yang mendesir menyapa saraf-saraf yang semakin letih, tak dapat disangkal lagi inilah hawa sejuk istana Hyang Gni Jaya.

Terdapat dua buah pelinggih menghadap ke barat. Bentuknya hampir sama dengan pelinggih yang terdapat di Pura Pasar Agung, dan di Timur Laut terdapat Padmasana yang lebih tinggi. Uniknya di utama mandala pura ini tumbuh bambu yang di dalamnya terdapat air yang dipergunakan sebgai wangsuhpada. Adapun beberapa masyarakat yang nunas air suci ini untuk dibawa pulang.

Sungguh pendakian menakjubkan. Perjalanan begitu panjang dan melelahkan terhapus sudah oleh keindahan alam yang sulit akan ditemui di mana pun. Hal terpenting pencarian akan makna diri dan pendakian spiritual yang mewujudkan bakti umat ke hadapan yang satu Ida Sang Hyang Widhi Wasa. [b]

Tags: AgamaKarangasem
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
I Dewa Gede Putra

I Dewa Gede Putra

Related Posts

The Waves Upon a Trance

The Waves Upon a Trance

7 June 2025
Kegigihan Hampir 40 Tahun dalam Mempertahankan Kerajinan Lontar 

Kegigihan Hampir 40 Tahun dalam Mempertahankan Kerajinan Lontar 

14 November 2024
Napak Tilas Konflik Tanah Desa Adat Bugbug

Napak Tilas Konflik Tanah Desa Adat Bugbug

23 October 2023
Puri Agung Karangasem, Wujud Akulturasi Tiga Budaya

Puri Agung Karangasem, Wujud Akulturasi Tiga Budaya

28 August 2021
Pelaksanaan kremasi di Krematorium Santha Yana Jl Cekomaria, Denpasar. Pelaksanaan kremasi dianggap lebih murah dan praktis dibandingkan ngaben. Foto Anton Muhajir.

Dukung Krematorium Berarti Pendukung Hare Krisna?

3 April 2021
Umat Hindu Madura di Bongso Wetan menggunakan tradisi Jawa dalam ritualnya. Foto Fully Syafi.

Menariknya Akulturasi Hindu Madura di Tanah Jawa

26 March 2021
Next Post
Dialog Dini Hari Luncurkan Single Pelangi

Perspektif Pelangi. Cerminan Hidup Detik Ini

Comments 5

  1. Awi Bond says:
    13 years ago

    pernah melihat rekaman video teman2 yang akan sembayang di pura ini, dan memang jalan menanjak naik … anak tangga2 kecil keatas …teman2 ngos2an tapi tetap semangat sampai menuju puncak pura.

    Reply
  2. wayan jaya says:
    12 years ago

    Bli mau tanya, bli tidak sembahyang di Pura Lempuyang Madya? (Lewat jalur kanan)

    Reply
  3. Permadionthemix's says:
    12 years ago

    Gue lagi mw ksna yg pertama kalinya!

    Reply
  4. Travel Bali Surabaya says:
    7 years ago

    After reading the reviews I was a bit skeptical… but the ride from Ubud, the money ( you do pay for everything) and the wait in line (ours was less than 20 mins) were worth these amazing photos. Yes, there is a bit of camera trickery but you give your phone to the official temple photographer and he delivers amazing shots… and he helps keep the line moving. I almost didn’t go and I am so glad I did!!

    Reply
  5. nusa trans says:
    3 years ago

    Info tariff perjalanan menggunakan transportasi trevel,Bondowoso Malang pp murah aman dan nyaman ?

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Inilah Panduan Nyepi Tanpa Internet Tahun Ini

Tersingkir di Tanah Sendiri

12 November 2025
Memanen Air Hujan dan Biogas, Teknologi Tepat Guna bagi Petani Bali yang Terabaikan

Ketimpangan Sumber Daya di Balik Krisis Air Tanah Bali

12 November 2025
Koalisi MUAK Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

Koalisi MUAK Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

11 November 2025
Akses Medis Neurodiversitas: Perjuangan di tengah Minimnya Akses Layanan

Akses Medis Neurodiversitas: Perjuangan di tengah Minimnya Akses Layanan

10 November 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia