• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Saturday, May 17, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Berita Utama

Menariknya Akulturasi Hindu Madura di Tanah Jawa

Anton Muhajir by Anton Muhajir
26 March 2021
in Berita Utama, Sosial
0 0
0
Umat Hindu Madura di Bongso Wetan bersiap melaksanakan Nyepi di desanya. Foto IG Fully Syafi.

Menjelang Nyepi lalu, seorang teman mengunggah foto-fotonya tentang umat Hindu Madura.

Hindu Madura? Baru mendengar kombinasi dua ini saja sudah menarik sekali. Madura kan selama identik sekali dengan Islam, terutama Nahdlatul Ulama. Karena itu, menarik sekali untuk melihat bagaimana ternyata ada juga umat Hindu Madura yang hidup berdampingan dengan umat dan etnis lain di Jawa.

Karena itu sesuatu yang baru bagi saya, jadi saya menelusurinya.

Setelah baca lebih lanjut, ternyata lebih menarik lagi. Umat Hindu Madura ini ternyata tinggal di Jawa. Tepatnya di Dusun Bongso Wetan, Desa Pengalangan, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Dusun ini berada di perbatasan dengan Surabaya.

Menurut beberapa sumber, sejarah Hindu di Bongso Wetan bermula pada 1910. Saat itu orang Madura dari Bangkalan, sisi paling barat Pulau Garam itu melakukan babat alas alias pembukaan hutan untuk tempat tinggal. Dari semula hanya 27 orang, saat ini pemeluk Hindu di Bongso Wetan terus berkembang menjadi 223 kepala keluarga atau sekitar 800 jiwa.

Umat Hindu Madura di Bongso Wetan menggunakan tradisi Jawa dalam ritualnya. Foto Fully Syafi.
Umat Hindu di Bongso Wetan menggunakan tradisi Jawa dalam ritualnya. Foto Fully Syafi.

Saat ini ada dua pura di Desa Pengalangan yaitu Pura Kerta Bumi di Dusun Bongso Wetan dan Pura Kerta Bhuana di Dusun Bongso Kulon. Umat Hindu di sini hidup harmonis dengan umat lain. Persentase antara umat Hindu dan Muslim hampir sama. Bahkan, pada saat mengarak ogoh-ogoh sebagai tradisi menjelang Nyepi pun umat Islam turut meramaikan.

“Dalam arak-arakan ogoh-ogoh semua warga baik Muslim dan Hindu ikut meramaikan. Di sinilah kerukunan umat beragama yang ada di Gresik, semuanya rukun dan tentram,” kata Suyo sebagaimana ditulis Surya.

View this post on Instagram

A post shared by Fully Syafi (@fully_syafi)

Bahasa Rujak

Keberagaman itu juga tecermin dalam hidup sehari-hari. Warga menggunakan bahasa rujak alias campuran Madura dan Jawa. Pada saat melakukan sembahyang, mereka lebih banyak menggunakan bahasa Madura. Inilah bagian lain dari kultur Hindu dengan cita rasa Nusantara. Namun, dalam ritual, mereka juga lekat dengan tradisi Jawa seperti juga muslim di desa tersebut.

Cara berpakaian mereka pun demikian. Udeng dan kamen khas Bali berpadu dengan kaos lurik atau lorek ala Madura untuk pria dan berkebaya ala wanita.

Hal yang membedakan Hindu Madura dan Hindu Bali pada umumnya adalah saat upacara kematian. Jika di Bali, pada umumnya orang meninggal akan diaben, maka di Hindu Madura ini jenazah akan dikuburkan. Waktunya juga tidak berlama-lama, tetapi sesegera mungkin.

Saat ini terdapat sekitar 800 umat Hindu di Desa Bongso Wetan yang hidup berdampingan dengan umat Islam di desa tersebut. Foto Fully Syafi.

Entah kebetulan atau memang berhubungan, umat Hindu di Bongso Wetan ini juga bertetangga dengan desa bernama Kelurahan Made, Kecamatan Sambikerep, Kota Surabaya. Made dalam bahasa Bali adalah nama depan untuk anak kedua.

Ada yang berbeda dengan masyarakat Hindu Madura dan Hindu Bali. Jika di Bali, upacara ngaben menjadi ritual penting, pada masyarakat Hindu Madura, orang yang mati wajib dikuburkan tanpa harus menunggu lama.

Namun, dalam ritual dan tradisi lain umat Hindu di Bongso Wetan ini serupa dengan umat Hindu Bali, termasuk mengarak ogoh-ogoh menjelang Nyepi. Umat Hindu Madura di Jawa mungkin bisa menjadi contoh lekatnya harmoni dan akulturasi di negara ini. [b]

Tags: AgamaToleransi
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Anton Muhajir

Anton Muhajir

Jurnalis lepas, blogger, editor, dan nyambi tukang kompor. Menulis lepas di media arus utama ataupun media komunitas sambil sesekali terlibat dalam literasi media dan gerakan hak-hak digital.

Related Posts

Pelaksanaan kremasi di Krematorium Santha Yana Jl Cekomaria, Denpasar. Pelaksanaan kremasi dianggap lebih murah dan praktis dibandingkan ngaben. Foto Anton Muhajir.

Dukung Krematorium Berarti Pendukung Hare Krisna?

3 April 2021
Beginilah Uniknya Nyepi di Desa Kedisan

Beginilah Uniknya Nyepi di Desa Kedisan

16 March 2021
Ada Apa dengan Wiku Muda?

Ada Apa dengan Wiku Muda?

15 March 2021
Ketika Agama justru Menyekat Kemanusiaan Kita

Ketika Agama justru Menyekat Kemanusiaan Kita

1 June 2020
Puasa, Covid-19 dan PHBS

Puasa, Covid-19 dan PHBS

26 May 2020
Memburu Sedekah di Bulan Puasa

Puasa di tengah Kepungan Virus Corona

24 April 2020
Next Post
menanam

Hutan Belajar: Bangkitkan Kembali Tanaman Endemik Jembrana

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

POV: Remaja Jompo Cek Kesehatan Gratis Menjelang Ulang Tahun

POV: Remaja Jompo Cek Kesehatan Gratis Menjelang Ulang Tahun

16 May 2025
Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam, Penculikan Perempuan Berkedok Adat

Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam, Penculikan Perempuan Berkedok Adat

15 May 2025
Jumlah Perawat di Panti Jompo Masih Minim

Jumlah Perawat di Panti Jompo Masih Minim

14 May 2025
Ingin Mulai Transisi Energi? Coba Model EBT Ini

Ingin Mulai Transisi Energi? Coba Model EBT Ini

13 May 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia