• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Saturday, November 8, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Gaya Hidup Agenda

Pagelaran Seni untuk Merayakan Keberagaman

Redaksi BaleBengong by Redaksi BaleBengong
2 August 2017
in Agenda
0 0
0
Indahnya Keragaman. Foto Anom Manik Agung

Sekelompok perupa mengajak kita meresapi nilai-nilai bangsa.

Sutasoma Organizer, nama kelompok tersebut, akan menggelar aneka kegiatan seni di Rumah Topeng dan Wayang Setia Darma Tegal Bingin, Desa Mas, Kecamatan Ubud, Gianyar. Temanya “Bhinneka Tunggal Ika”.

Pagelaran seni itu akan dibuka secara resmi pada 5 Agustus 2017 nanti di Rumah Topeng dan Wayang Setia Darma. Dengan mengusung tema Bhineka Tunggal Ika, pelaksana ingin menyajikan sebuah pertunjukan yang mengajak pengunjung untuk kembali meresapi nilai-nilai yang termaktub dalam semboyan negara Indonesia ini.

Pagelaran kali ini merupakan kelahiran ddrama tari pewayangan “Sutasoma” dengan judul Purusada Santha. Dikerjakan dengan baik dan seksama oleh I Made Sukadana, I Wayan Purwanto dan I Wayan Jaya Merta dengan menciptakan sebuah koreografi, topeng dan musik yang baru.

Drama ini mengisahkan perjalanan calon Buddha dilahirkan kembali sebagai Sutasoma sekaligus tercetusnya konsep “Bhineka Tunggal Ika” itu dalam kisah perjalanannya.

I Wayan Purwanto menjelaskan proses kelahiran drama tari kreatif “Sutasoma”. Judul Purusada Santha diambil dari satu fragmen kisah Sutasoma yang digagas menjadi sebuah drama tari inovatif dan kreatif. Pertunjukan ini menggabungkan tarian, wayang wong, dan musik tetabuhan.

Penari akan menggunakan 17 topeng baru yang dibuat secara khusus oleh Cokorda Raka Sedana, mewakili 17 tokoh dalam drama tari pewayangan Sutasoma. “Pementasan ini merupakan proses kelahirannya. Ke depan akan terus kami sempurnakan dan kembangkan,” kata Purwanto.

Foto karya DP Arsa berjudul Beda tipis antara tidak faham dan salah mengartikan yang akan ikut dipamerkan.

Seniman Mancanegara

Selain menandai kelahiran drama tari Sutasoma, pagelaran seni Bhineka Tunggal Ika juga menampilkan dua pertunjukan tari lain, Purwa Sandhi Naya pada 10 Agustus 2017 dan Sunda Upasunda pada 12 Agustus 2017.

Purwa Sandhi Naya memiliki arti bertemunya budaya tradisi dengan budaya modern. Dalam acara ini disajikan pertunjukan tari topeng dan wayang, klasik dan kontemporer oleh seniman-seniman mancanegara dari Jepang, Meksiko, Argentina dan Amerika Serikat.

Pementasan Tari Purwa Sandhi Naya ini menunjukan spirit Unity in Diversity. Menunjukan tingginya nilai seni dan budaya bangsa Indonesia sehingga seniman mancanegara pun turut mempelajarinya.

Beberapa seniman terlibat dalam pertunjukan tari Purwa Sandhi Naya.

Kawamura Koheisai (Jepang) menampilkan wayang kontemporer “no Kage to Ongaku”. Kawamura menciptakan sebuah pulau fiktif bernama Pulau Walak dan berperan menjadi binatang-binatang penduduk pulau tersebut yang akan menuturkan kisah lewat cerita dan nyanyian.

Noopur Singha (Amerika), Dewa Ayu Eka Putri (Indonesia), Carolina Cazzulino (Argentina) akan menampilkan tari topeng kontemporer ‘Full Feeling Fotosintesis’ yang menunjukan rasa tentang hubungan manusia dengan alam sekitar.

Yukie Karula dan Takujiro Nakamura (Jepang) menampilkan tari topeng kontemporer, disajikan dalam 2 tarian: ‘Ototachibana hime’ menceritakan seorang pengorbanan istri raja yang akhirmya menjadi ratu laut. Tarian kedua ‘Yume Kannon’ menceritakan tentang alam mimpi seorang kakek yang bertemu dengan Dewi Kannon (Bodhisattva).

Mellisa Arriaga (Meksiko) menarikan tari topeng tradisi ‘Jauk Manis’ dimana dia belajar tari ini dari Ida Bagus Gede Surya Peradantha. Tarian ini menceritakan tentang karakter Raja yang keras dan lembut, dimana dia melakukan perjalanan untuk menemui rakyatnya.

Putu Kaoru Padma (Jepang), Emi Hatanaka (Jepang) dan I Wayan Yudiantara (Indonesia) akan menarikan tari tradisi ‘Telek’. Tarian ini biasanya ditarikan dalam sebuah upacara adat, di mana memohon kepada Tuhan untuk mendapatkan keselamatan dan dihindarkan dari bahaya.

Pertunjukan tari ketiga adalah fragmen tari topeng “Sunda Upasunda”. Tarian ini diambil dari kisah Mahabarata yang mengisahkan hidup dari Asura Sunda Upasunda, kakak beradik yang mempunyai kesaktian luar biasa, yang pada akhirnya meninggal karena keserakahan ingin menguasai tiga dunia.

Fragmen Sunda Upasunda ini mengingatkan para pemegang kekuasaan agar mempunyai kesadaran akan tanggung jawabnya, semakin besar jabatan dipegang, semakin tinggi tanggung jawabnya.

POSTER

Peristiwa Seni

Selain menggelar pertunjukan tari, dalam pagelaran seni “Bhineka Tunggal Ika” juga melibatkan seniman dan fotografer untuk merespon kelahiran tari dan topeng Sutasoma, merespon tarian Sunda Upasunda, Purwa Sandhi Naya dan juga tema besar tentang keberagaman.

Lontar berisi kisah Sutasoma milik I Wayan Mudita Adnyana, penulis lontar dari desa Tenganan Pegringsingan, Bali serta 17 topeng buatan Cokorda Raka Sedana pun turut dipamerkan.

Nyoman Wijaya menampilkan karya-karya drawingnya yang merekam sosok penari-penari dari tiga pertunjukan tari. Sementara, sekitar 15 fotografer merespon dengan berbagai ide dan eksekusi karya foto yang beragam. 15 Fotografer dari berbagai komunitas foto tersebut antara lain Doddy Obenk, Tjandra Hutama K, Djaja Tjandra Kirana, Mario Andi Supria, DP Arsa, Windujati, Stefanus Bayu, Firmansyah Cakman, Bayu Pramana, Wayan Budhiarta, Gede Apgandhi, Gede Puja, Anom Manik Agung, Widnyana Sudibya, dan Ida Bagus Alit.

DP Arsa salah seorang peserta pameran foto mengatakan mewujudkan gagasan menjadi sebuah peristiwa seni sebagai wujud reaksi dari kondisi negara ini adalah sebuah usaha yang patut diapresiasi. Apalagi jika bersumber pada tradisi bangsa sendiri.

“Selain sebagai sebuah pengingat mungkin juga sebagai alat penyadaran tentang nilai-nilai lama yang tetap, masih dan akan menjadi bagian dari republik ini,” ujarnya.

Pagelaran Seni “Bhineka Tunggal Ika” ini merupakan pagelaran skala internasional yang melibatkan seniman Indonesia dan Mancanegara. Sebuah manifestasi atas kecintaan akan budaya dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia dengan visi dan misi memberikan edukasi, entertainment, dan rasa persatuan melalui seni.

Pameran karya-karya topeng, lontar, lukisan dan foto dapat dinikmati selama satu bulan dari 5 Agustus 2017 hingga 5 September 2017 di Rumah Topeng Wayang Setia Darma, Tegal Bingin, Mas, Ubud. Lokasi bisa dicek di peta berikut. [b]

Tags: AgendaBudayaGianyarSeni
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Redaksi BaleBengong

Redaksi BaleBengong

Menerima semua informasi tentang Bali. Teks, foto, video, atau apa saja yang bisa dibagi kepada warga. Untuk berkirim informasi silakan email ke kabar@balebengong.id

Related Posts

Sanggah Kemulan Bermakna Unik dari Susunan Bambu di Desa Pedawa

Sanggah Kemulan Bermakna Unik dari Susunan Bambu di Desa Pedawa

25 July 2025
Budaya Ngayah Makin Langah

Budaya Ngayah Makin Langah

13 June 2025
Gianyar dan Kekosongan Ruang Kolaborasi Kreatif

Kota Seni Gianyar dan Minimnya Ruang Kolaborasi Kreatif

5 June 2025

Bali Hampir Habis, Semenjana dan Tergantikan

4 January 2025
Melestarikan Tapel Ngandong, Kesenian Unik dari Desa Les Lewat Akses Digital

Kesenian yang Terancam Hilang di Desa Wisata Les

3 January 2025
Lebih dari Sekadar Wastra, Ragam Ekspresi di Roman Muka

Lebih dari Sekadar Wastra, Ragam Ekspresi di Roman Muka

22 July 2024
Next Post
Dan, Inilah Juara Pordes Tulamben Cup 2017

Dan, Inilah Juara Pordes Tulamben Cup 2017

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Warisan Pasca Kolonialisme dalam Film Roots

Warisan Pasca Kolonialisme dalam Film Roots

7 November 2025
Ini Cerita Arsa, Remaja Rasa Anak-anak

Pengalaman Orang Tua dengan Anak Neurodiversitas

6 November 2025
BaleBio, Prototipe Arsitektur Regeneratif

BaleBio, Prototipe Arsitektur Regeneratif

6 November 2025
Pelatihan Olah Limbah Bambu di Bamboo Academy

Pelatihan Olah Limbah Bambu di Bamboo Academy

5 November 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia