Munti Gunung telanjur dicitrakan sebagai sumber pengemis di Bali.
Pengemis yang sering terlihat di jalan-jalan kota di kabupaten di Bali mengaku berasal dari Munti Gunung. Pengemis yang mengaku berasal dari Munti Gunung tidak sepenuhnya benar.
Namun, citra itulah yang membuat stigma Desa Munti Gunung menjadi desa miskin asal para pengemis. Kalau ada gepeng atau pengemis sering dikait-kaitkan dengan Desa Munti Gunung.
Desa ini berada di Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali bagian timur. Sebagaiamana desa di Kubu, Munti Gunung merupakan Desa ersang.
Lebih-lebih letaknya di perbukitan yang menyebabkan sulit air. Tanah pun kurang subur. Inilah yang ditenggarai menyebabkan angka kemiskinan di Munti Gunung cukup tinggi.
Berkaca dari itu ada bule dari Swiss yang mencoba membudidayakan rosela. Rosela adalah tumbuhan yang cocok hidup di daerah kering. Biji rosela biasanya digunakan sebagai bahan teh yang digemari para wisatawan mancanegara.
Teh rosela ini pula sering disajikan di hotel-hotel sebagai minuman berkelas. Di Hotel Inaya Putri Bali Nusa Dua juga ada teh rosela. Bedanya teh rosela di Inaya Putri Bali tersaji dalam bentuk es teh yang dinamai Ice Tea Rosela Munti Gunung.
Nama ini karena rosela yang digunakan sebagai ice tea di Hotel Inaya Putri Bali ini berasal dari budidaya rosela ice tea di Desa Munti Gunung. Dibuat dengan rasa yang agak asam-asam manis dan segar, ice tea Munti Gunung sejuk ketika memasuki kerongkongan.
Menurut Budi Artana Assistan Direktor F & B yang ditemui di bar & restaurant Inaya Putri Bali, ice tea yang disajikan khusus dari Munti Gunung.
“Rosela yang disajikan di sini memang khusus dari Desa Munti Gunung, sehingga bisa meningkatkan pendapatan masyarakat Munti Gunung dan sekitar,” katanya.
Artana berharap angka kemiskinan di Munti Gunung berkurang sekaligus tidak ada lagi gepeng dari Desa ini.
Direktur Komunikasi Anna Roemokoy menambahkan bahwa PT. Hotel Indonesia khususnya Inaya Putri Bali akan terus mengembangkan kegiatan yang bersinergi dengan masyarakat. Dengan demikian mereka bisa membantu perekonomian masyarakat. “Kami akan terus melakukan kegiatan semacam ice tea Rosela Munti Gunung yang bisa meningkatkan pendapatan masyatakat,” katanya.
Selain itu, mereka juga selanjutnya akan melakukan program pengelolaan terumbu karang dan tiram sebagai potensi bawah laut di sekitar Pantai Inaya Putri Bali di Kawasan Tanjung Benoa. Ini merupakan kerja sama dengan warga sekitar sehingga berdampak pada ekonomi masyarakat.
Ide penggunaan hasil pertanian dan kegiatan masyarakat bekerja sama pihak pengusaha seperti hotel tentunya harus dilakukan. Sehingga pertumbuhan ekonomi, gemerincing dolar tidak hanya tidak dinikmati para pelaku wisata yang di pusat pariwisata.
Kerja sama ini harus dilakukan dan diupayakan sehingga bisa mengurangi pengangguran, menurunkan kemiskinan dan tentunya terjaga keseimbangan ekosistem. [b]