Mungkin saja di keseharian Anda banyak melihat orang-orang di seluruh dunia menyuarakan perubahan iklim.
Atau Anda mungkin juga telah merasakan dampak perubahan iklim dalam kehidupan sehari-hari Anda. Misal saja dari suhu ekstrem yang Anda rasakan di siang hari. Kenaikan suhu bumi tidak hanya mempengaruhi kesehatan kita sebagai manusia, tetapi juga berpengaruh pada sektor lain, termasuk makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari.
Menurut Badan Pangan dan Pertanian PBB (FAO), jika tren pertumbuhan pendapatan dan konsumsi saat ini terus berlanjut, maka harus ada peningkatan produksi pertanian sebesar 60 persen untuk memenuhi kebutuhan pangan pada tahun 2050. Bank Dunia bahkan menyatakan kita membutuhkan peningkatan sebesar 70 persen. Namun, jika kita masih mengerjakan skenario business-as-usual, perubahan iklim akan mempersulit tujuan ini karena adanya dampak buruk pada pertanian, peningkatan adaptasi dan biaya terkait (FAO, 2013).
Salah Satu Solusi
Ketersediaan sumber pangan kita masih dapat diamankan jika kita bekerja sama untuk menemukan solusinya. Meski perubahan iklim semakin nyata, bukan berarti kita telah kehilangan segalanya. Tindakan preventif adalah cara terbaik untuk meminimalkan risiko perubahan iklim; tetapi pada saat yang bersamaan, kita juga dapat berinovasi untuk beradaptasi dan menjadi lebih tangguh.
Artikel ini akan mengajak Anda mengeksplorasi hubungan antara perubahan iklim dan ketahanan pangan sebagai kebutuhan dasar kita.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, salah satu cara yang dapat dilakukan yakni melakukan upaya adaptasi terhadap perubahan iklim. Bank Dunia juga menyatakan bahwa kita membutuhkan investasi besar dalam hal adaptasi untuk mempertahankan hasil panen saat ini dan untuk mencapai peningkatan produksi yang dibutuhkan. Pada tahun 2010, FAO mendefinisikan konsep pertanian cerdas-iklim untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
“Pertanian cerdas iklim (CSA) adalah pendekatan yang membantu memandu tindakan yang diperlukan untuk mengubah dan mengarahkan kembali sistem pertanian agar secara efektif mendukung pembangunan dan memastikan ketahanan pangan dalam kondisi iklim yang berubah.” (FAO, 2013)
Sebagai sebuah konsep, CSA berfokus pada ketahanan pangan dan ketahanan iklim dengan tiga pilar utama. Pertama, meningkatkan produktivitas dan pendapatan pertanian secara berkelanjutan. Kedua, beradaptasi dan membangun ketahanan terhadap perubahan iklim. Ketiga; jika memungkinkan, mengurangi dan atau menghilangkan emisi gas rumah kaca.
Video ini akan menjelaskan lebih detail bagaimana konsep ini bekerja.
Produk Cerdas Iklim
Jika Anda pernah melewati Jalan Dalem Gede di Pererenan, Anda mungkin pernah melihat sebuah blok bangunan dengan rumah-rumah pohon kecil di atasnya lalu bertanya-tanya tempat apakah itu. Saat Anda masuk, Anda akan disambut oleh para gift makers su-re.co (Sustainability and Resilience.co), yang berasal dari berbagai latar belakang namun mendedikasikan diri untuk membantu petani Indonesia melawan perubahan iklim.
su-re.co adalah perusahaan yang bergerak di bidang lingkungan. Perusahaan ini terbilang masih cukup muda yakni berdisi sejak tahun 2015. Perusahaan ini terbentuk sebagai wujud pemenuhan janji sang CEO yakni Takeshi Takama saat beliau tengah melakukan penelitian di Afrika. Seorang wanita berkata kepadanya, “Jangan hanya belajar, tetapi lakukan sesuatu.” Saat ini, Takeshi telah bekerja sebagai pakar internasional tentang perubahan iklim, lingkungan, dan energi untuk lembaga internasional dan bilateral selama hampir dua dekade.
Bagaimana su-re.co Mendukung Pertanian Cerdas Iklim?
Saat ini, su-re.co berfokus pada penelitian, pengembangan kapasitas petani untuk beradaptasi dengan perubahan iklim, energi berkelanjutan, produk cerdas iklim (kopi dan cokelat), serta bangunan hijau. Semua pekerjaan ini yang dibalut dalam konsep think-do-be tank saling terkait untuk menciptakan (be) komunitas yang berkelanjutan dan tangguh yang dapat mengubah niat baik dan pemikiran yang mendalam (think) menjadi tindakan yang berarti (do).
Di kanal YouTube-nya, Takeshi menyatakan bahwa meskipun kopi sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim, tetapi kopi juga memiliki banyak potensi. su-re.co bekerja untuk mempromosikan pertanian cerdas iklim dengan membangun kapasitas petani untuk lebih memahami iklim melalui Sekolah Lapang Iklim (SLI), mengembangkan biogas yang terjangkau untuk mengurangi emisi karbon dan menghasilkan pupuk organik, serta membantu petani memasarkan produk mereka. Semua kegiatan yang dilakukan tersebut membentuk siklus di mana setiap aktivitas saling berhubungan.
Sejauh ini, per Februari 2020, mereka telah memasang lebih dari 20 biogas, melaksanakan 8 SLI, dan menjual sekitar lebih dari 1 ton kopi dan cokelat.
Tidak seperti biogas lainnya, biogas su-re.co dirancang dengan mengggunakan sederhana, mudah dipindahkan, dan gratis bagi petani. Tim ini selalu bekerja erat dengan masyarakat untuk memasang biogas dan berbagi pengetahuan tentang perubahan iklim dan isu-isu keberlanjutan. Petani mendapat akses energy bersih yang lebih baik, memperoleh pupuk organik, dan menanam kopi dan kakao yang ramah iklim dan telah dipasarkan ke seluruh dunia.
Tertarik untuk memulai proyek CSA?
Tim su-re.co akan dengan senang hati bertukar pengetahuan dan berkolaborasi dengan Anda. Hubungi para gift makers ini melalui email info@su-re.co ataupun melalui Instagram @su_re.co! [b]