• Tanya Jawab
  • Mengenal Kami
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Kontributor
    • Log In
    • Register
    • Edit Profile
Wednesday, November 29, 2023
  • Login
  • Register
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong.id
No Result
View All Result
Home Berita Utama

Mari Singgah Menikmati Keindahan Karang Sewu

Anton Muhajir by Anton Muhajir
25 August 2013
in Berita Utama, Kabar Baru, Travel
0 0
0

Taman Rumput di Karang Sewu Gilimanuk

Gilimanuk bagi banyak orang mungkin cuma tempat singgah.

Desa di ujung barat Bali ini merupakan pintu keluar masuk Bali dari atau ke Jawa. Pelabuhan penyeberangan feri terbesar di Bali ada di desa yang masuk Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana.

Gilimanuk telanjur terkenal pula sebagai tempat lahirnya salah satu menu kuliner Bali yang melegenda, ayam betutu Men Tempeh. Di bekas terminal lama Gilimanuk terdapat sekitar sepuluh warung yang memasang papan nama nyaris seragam, Ayam Betutu Men Tempeh Asli.

Jadilah, selama ini Gilimanuk terkenal karena dua hal tersebut bagi banyak orang, tempat penyeberangan dan makan ayam betutu legendaris.

Berteduh di bawah pohon bidara di Karang Sewu Gilimanuk

Padahal, Gilimanuk ternyata punya tempat asyik juga buat jalan-jalan. Namanya Karang Sewu, gabungan antara padang rumput dan teluk.

Awal Agustus lalu, saya kesasar ke tempat asyik tersebut. Niat awal sebenarnya saya dan keluarga mau main ke Museum Purbakala Gilimanuk. Namun, museum yang menyimpan kerangka manusia Bali purba tersebut malah sudah tutup.

Oleh salah satu warga, kami malah disarankan untuk melali ke Karang Sewu saja. Yowis. Kami pun ke tempat tersebut karena sudah di depan pintu masuknya.

Lokasi Karang Sewu berjarak sekitar 300 meter dari jalan raya utama Gilimanuk – Denpasar. Jika dari arah Denpasar, jalan masuknya ini di kanan jalan.

Tak perlu bayar untuk masuk kawasan Karang Sewu ini. Siapa saja bisa masuk tempat yang masih masuk kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB) tersebut.

Teluk Karang Sewu di Gilimanuk

Kesan pertama begitu kami melewati papan ucapan selamat datang adalah, “Waaaah, ternyata tempatnya luas juga. Asyik..”

Tempat ini serupa tanah lapang luas. Datar. Sebagian tanah berselimut rumput mengering. Sebagian lain sedikit berdebu. Tempat yang luas, datar, dan terbuka ini jadi pemandangan asyik.

Hal asyik lain tempat ini adalah banyaknya pohon bidara (Ziziphus mauritiana) di Karang Sewu ini. Pohon-pohon dengan dahan membentuk payung ini bisa jadi tempat berteduh.

Di bawah pohon bidara tersebut beberapa penjual bakso dan minuman menjual dagangannya. Di bagian lain, pengunjung bisa beristirahat sekadar duduk atau malah rebahan di bawah pohon bidara tersebut.

Dari bawah pohon bidara itu pula kita bisa menikmati birunya air laut di tempat tersebut.

Naik perahu bermotor keliling Teluk Karang Sewu Gilimanuk

Keliling
Nah, itu dia salah satu bagian lain yang asyik di Karang Sewu, teluk. Daerah ini dikelilingi hutan mangrove dengan air laut biru dan tenang. Karena itu kita pun bisa menikmati ketenangan laut tersebut.

Beberapa perahu bermotor diparkir di bawah rimbun pohon-pohon mangrove. Pemiliknya menyewakan perahu tersebut untuk pengunjung. Tarifnya berkisar antara Rp 150 ribu – Rp 250 ribu untuk waktu yang terserah kepada penyewa.

Saya sendiri tidak menyewa karena lumayan mahal untuk kantung. Hehehe..

Tapi, ketika kami di sana, ada sepasang turis asing sedang keliling teluk itu dengan perahu bermotor tersebut.

Kambing makan rumput di Karang Sewu Gilimanuk

Kami sendiri memilih hanya jalan-jalan di beberapa bagian pantai berkarang itu. Ada dermaga dari kayu di mana pengunjung bisa menikmati laut lebih leluasa. Dermaga sepanjang kira-kira 10 meter itu bisa jadi tempat asyik buat foto-foto pula dengan latar belakang birunya laut, hijaunya hutan mangrove, serta samar-samar gunung di bagian utara Bali.

Selebihnya, kami memilih berteduh di bawah pohon bidara. Menikmati biru laut, rebahan, dan sesekali main sama kambing yang dibiarkan bebas makan rumput di sana. [b]

Tags: JembranaTravelWisata
ShareTweetSendSend
Anugerah Jurnalisme Warga 2021
Anton Muhajir

Anton Muhajir

Jurnalis lepas, blogger, editor, dan nyambi tukang kompor. Menulis lepas di media arus utama ataupun media komunitas sambil sesekali terlibat dalam literasi media dan gerakan hak-hak digital.

Related Posts

Cerita Rasa

Cerita Rasa Festival: Rintisan Festival Desa di Jembrana

6 August 2022
Menilik Hotel Ramah Lingkungan Mana Earthly Paradise

Menilik Hotel Ramah Lingkungan Mana Earthly Paradise

1 July 2021
Memperbaiki Kesalahan Masa Lalu pada Hutan Yehembang Kauh

Memperbaiki Kesalahan Masa Lalu pada Hutan Yehembang Kauh

19 April 2021
Susur Hutan dan Sungai Bersama BASE Bali

Susur Hutan dan Sungai Bersama BASE Bali

16 April 2021
Jargon Kontroversial soal Bali Wisata Halal

Jargon Kontroversial soal Bali Wisata Halal

25 January 2021
melukat di bali

Tempat Melukat untuk Menyambut Tahun Baru

25 December 2020
Next Post
Ayu Laksmi Membincang Indonesia Lewat Svara Semesta

Ayu Laksmi Membincang Indonesia Lewat Svara Semesta

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Melali Melali Melali

Temukan Kami

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Suka Duka Queer di Bali

Mengenal Ruang Aman QLC Bali

29 November 2023
Kebijakan Kendaraan Listrik, Sumber Bahan Bakarnya dari Mana?

Kebijakan Kendaraan Listrik, Sumber Bahan Bakarnya dari Mana?

27 November 2023
Begini Lho Cara Menjelajah Nusa Penida dengan Cara Berbeda

Sekolah Perempuan oleh Bali Sruti

26 November 2023
Difabel, Pandemi, dan Perjuangan Inklusi

Kampanye Hak Alat Bantu Disabilitas

25 November 2023
Perjuangan Perempuan di Konsesi Lahan TWA Gunung Batur

Perjuangan Perempuan di Konsesi Lahan TWA Gunung Batur

24 November 2023

Kabar Terbaru

Suka Duka Queer di Bali

Mengenal Ruang Aman QLC Bali

29 November 2023
Kebijakan Kendaraan Listrik, Sumber Bahan Bakarnya dari Mana?

Kebijakan Kendaraan Listrik, Sumber Bahan Bakarnya dari Mana?

27 November 2023
Begini Lho Cara Menjelajah Nusa Penida dengan Cara Berbeda

Sekolah Perempuan oleh Bali Sruti

26 November 2023
Difabel, Pandemi, dan Perjuangan Inklusi

Kampanye Hak Alat Bantu Disabilitas

25 November 2023
BaleBengong.id

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Informasi Tambahan

  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peringatan
  • Panduan Logo
  • Bagi Beritamu!

Temukan Kami

No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In