• Tanya Jawab
  • Mengenal Kami
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Kontributor
    • Log In
    • Register
    • Edit Profile
BaleBengong
Anugerah Jurnalisme Warga 2021
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Keuangan yang Maha Esa

I Nyoman Winata by I Nyoman Winata
30 September 2008
in Kabar Baru, Opini
0 0
1

Oleh I Nyoman Winata

Pak De Sarengat, seorang penelpon di Acara Mbah Mangun yang saya asuh, dari nadanya terdengar agak sedikit emosional. Saat itu saya dan Mbah Mangun ngobrol tentang Watak Satrio Utomo. “Sila Pertama Pancasila itu sekarang sudah diubah Menjadi Keuangan yang Maha Esa!” katanya setengah berteriak. Menurutnya negeri ini sudah karut marut karena budi pekerti sudah dilupakan. Uanglah yang Paling berkuasa.

Saya jadi teringat bagaimana sikap Gubernur Bali Mangku Pastika yang menurut berita di Bali Post mulai melemah atas kasus pembangunan Villa di dekat Pura Uluwatu. Lalu soal gegernya pengerukan pasir di Pantai Geger Badung. Termasuk di dalamnya pembangunan Hotel atau resort di Padangbai. Pro dan kontra pembangunan di Bali hampir selalu terjadi. Pertarungan jelas terbuka antara kepentingan uang dan menjaga keutuhan tanah Bali. Jangan tanya siapa pemenangnya karena jelas kekuatan modal lah yang berkuasa. Tidak peduli Zaman Orba atau Reformasi.

Pemimpin sekelas Mangku Pastikapun sepertinya tidak bisa banyak diharap. Meski rada-rada tegas, ia lemah ketika berhadapan dengan kepentingan ekonomi. Tidak semata-mata kepentingan investor melainkan ekonomi segelintir masyarakat yang menangguk untung dari keberadaan investor.

Keuangan yang Maha Esa memang nyata-nyata telah mengganti sila Pertama dari Pancasila. Uang adalah kekuatan maha dahsyat yang membungkam segalanya. Tanah Bali pun akan semakin merana karena tidak satu pun pemimpin yang muncul sebagai kekuatan tegas melawan kekuatan uang yang bersembunyi dalam berbagai bentuknya.

Di sisi lain, masyarakat Bali sendiri mudah takluk dalam buaian gemerincing uang. Dengan kantong tebal, siapapun akan meraup hidup diliputi kemewahan. Meski sesaat, tidak banyak yang sadar tetapi justru asyik larut. Banyak yang prihatin, tetapi tidak banyak yang benar-benar peduli. Tidak juga para pemimpinnya yang nampak bersibuk ria dalam memupuk kepentingan menjaga kekuasaannya.

Bali hanyalah pulau kecil yang toh demikian tak bisa dijaga dengan baik oleh rakyat dan pemimpinya. Jangan bicara tentang negeri Indoensia yang acak kadutnya minta ampun. Mungkin saja jika kita benar-benar berTuhan dan tidak hanya berpura-pura apalagi menggantikan “sesembahan” dengan Uang, Bali dan negeri ini tidak akan seperti ini.

Saya jadi teringat bagaimana Mbah Mangun mengatakan dengan setengah putus asa. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada bangsa ini kelak. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana nasib generasi penerus di negeri ini kelak jika uang telah menjadi segala-galanya. Tetapi beliau yang usia nya sudah menginjak 70 tahun tidak pernah lelah untuk mengajak kita semua melakukan apa yang disebutnya Revolusi Mental Budaya. [b]

Tags: EkonomiLingkunganOpiniPolitikSosial
ShareTweetSendSend
Anugerah Jurnalisme Warga 2021
I Nyoman Winata

I Nyoman Winata

I Nyoman Winata lahir dan besar Denpasar tahun 1975. Pernah kuliah di Fakultas Ekonomi Unud sampai wisuda. Di tahun 2013 lulus kuliah di Magister Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro dengan predikat cumlaude. Bekerja di sebuah Media massa yang berkantor pusat di Bali. Dari akhir tahun 2004 lalu bekerja di Semarang Jawa Tengah. Tidak punya hobi pasti, dulu suka olahraga, sekarang tidak pernah jelas. Rumah di depan Terminal Ubung persis, disebelah rumah makan padang "Minang Ubung".

Related Posts

Memperbaiki Kesalahan Masa Lalu pada Hutan Yehmbang Kauh

Memperbaiki Kesalahan Masa Lalu pada Hutan Yehmbang Kauh

19 April 2021
You and I, tentang Memori dan Dekatnya Kematian

You and I, tentang Memori dan Dekatnya Kematian

17 April 2021
Menanam Pohon di Bukit agar Air tak Lagi Sulit

Menanam Pohon di Bukit agar Air tak Lagi Sulit

11 April 2021
3M, Terobosan Perangi Sampah Plastik Mengani

3M, Terobosan Perangi Sampah Plastik Mengani

9 April 2021
Meceki, Kendaraan Strategis untuk Melalui Arus Balik

Meceki, Kendaraan Strategis untuk Melalui Arus Balik

4 April 2021
Pelaksanaan kremasi di Krematorium Santha Yana Jl Cekomaria, Denpasar. Pelaksanaan kremasi dianggap lebih murah dan praktis dibandingkan ngaben. Foto Anton Muhajir.

Dukung Krematorium Berarti Pendukung Hare Krisna?

3 April 2021
Next Post

Idul Fitri untuk Membangun Solidaritas Sosial

Komentar 1

  1. Dodi says:
    13 years ago

    Parahnya malah pembangunan2 infrastruktur yang jelas2 menyangkut hajat hidup orang banyak (bukan segelintir orang berduit aja) malah ditentang habis2san seperti Pembangkit Listrik, padahal sebelum pembangunan sdh ada study dari segala macam aspek mulai lingkungan geografis dan masyarakat sekitar.

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

AJW 2022 AJW 2022
  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Berhitung Angka Dalam Bahasa Bali

Berhitung Angka Dalam Bahasa Bali

5 June 2013
Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

4 June 2012
Mengaku Sulinggih, Kini Tersangka Kasus Pencabulan

Mengaku Sulinggih, Kini Tersangka Kasus Pencabulan

13 February 2021
Mendayung Generasi Nyegara Gunung

Lirik Lagu Anak-Anak (Gending Rare) Daerah Bali

12 October 2010
Melacak asal Kata Esa dalam Pancasila

Melacak asal Kata Esa dalam Pancasila

13 October 2017
Sengketa PLTU Batubara di Bali Utara

PLTU Celukan Bawang II Terbangun, Bali Makin Bablas

0
melukat gegadon

Pelinggih Sang Hyang Iswara, Tempat Melukat Anak Telat Bicara

1

Nusantara, Pusat Peradaban Dunia

82
Seorang warga di Klungkung menghaturkan banten dan sarana upacara lain pada hari Tumpak Wariga. Foto Juni Antari.

Tumpek Wariga: Menilik Hubungan Manusia dengan Alam

1
Pelajaran Agung dari Desa di Pegunungan Bali

Pelajaran Agung dari Desa di Pegunungan Bali

2
Bombardir Media Sosial Dibekukan di Kanvas

Bombardir Media Sosial Dibekukan di Kanvas

21 April 2021
Memperbaiki Kesalahan Masa Lalu pada Hutan Yehmbang Kauh

Memperbaiki Kesalahan Masa Lalu pada Hutan Yehmbang Kauh

19 April 2021
You and I, tentang Memori dan Dekatnya Kematian

You and I, tentang Memori dan Dekatnya Kematian

17 April 2021
Susur Hutan dan Sungai Bersama BASE Bali

Susur Hutan dan Sungai Bersama BASE Bali

16 April 2021
Ledok, Gizi Bubur di Pulau Kapur

Ledok, Gizi Bubur di Pulau Kapur

15 April 2021

Kabar Terbaru

Bombardir Media Sosial Dibekukan di Kanvas

Bombardir Media Sosial Dibekukan di Kanvas

21 April 2021
Memperbaiki Kesalahan Masa Lalu pada Hutan Yehmbang Kauh

Memperbaiki Kesalahan Masa Lalu pada Hutan Yehmbang Kauh

19 April 2021
You and I, tentang Memori dan Dekatnya Kematian

You and I, tentang Memori dan Dekatnya Kematian

17 April 2021
Susur Hutan dan Sungai Bersama BASE Bali

Susur Hutan dan Sungai Bersama BASE Bali

16 April 2021
BaleBengong

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Informasi Tambahan

  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peringatan
  • Panduan Logo
  • Bagi Beritamu!

Temukan Kami

No Result
View All Result

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In