Bagi sebagian warga, kawasan BTDC Nusa Dua mungkin terasa “angkuh”.
Maklum saja, kawasan seluas 350 hektar tersebut merupakan pusat hotel-hotel mewah di Nusa Dua. Kawasan Bali Tourism Development Corporation (BTDC) ini juga sangat penting.
BTDC merupakan pusat pertemuan penting di tingkat nasional maupun internasional. Dia menjadi langganan pemimpin tertinggi dunia untuk berkumpul dan bertemu.
Namun, di balik mewahnya, kawasan ini masih menyimpan sisi-sisi lain yang terbuka untuk warga. Pulau Peninsula dan Nusa Dharma di antaranya.
Menurut cerita warga setempat, dulunya dua pulau kecil ini agak terpisah dari Bali daratan. Keduanya berjarak sekitar 500 meter. Dua pulau kecil inilah asal mula nama Nusa Dua, kawasan wisata paling mahal dan terkenal sebagai pusat konvensi di pulau ini.
Dua pulau tersebut semacam Nusa Dua zaman bahuela.
Saat ini, dua pulau tersebut masih menjadi tempat kunjungan wisata. Keduanya sudah masuk dalam kawasan BTDC yang dibangun sejak 1976. Untuk itu, para pengunjung yang mau jalan-jalan ke Peninsula harus masuk kawasan BTDC, termasuk melewati portal pemeriksaan.
Lokasi kedua pulau ini berada di belakang kawasan The Bay. Pulau Peninsula berada di sisi selatan. Adapun pulau Nusa Dharma berada di sisi utara. Keduanya terbuka untuk semua pengunjung.
Trotoar di pinggir pantai memudahkan pengunjung untuk menikmati suasana di sini. Ada yang berjalan kaki. Banyak pula yang bersepeda.
Lapangan rumput luas dan rimbun pohon akan menyambut siapa saja yang tiba di pulau ini. Lapangan rumput hijau ini bahkan sudah ada sebelum masuk kedua pulau. Dia menjadi tempat bagi siapa saja yang ingin duduk santai beristirahat atau menikmati pantai.
Inilah bagian favorit saya jika jalan-jalan ke Nusa Dua. Duduk atau malah tidur-tiduran di rumput dengan pohon yang rindang. Angin semilir saat siang biasanya bikin ngantuk. 🙂
Suasana agak berbeda di kedua pulau ini. Nusa Dharma di sisi utara terasa lebih rimbun dengan banyak pohon. Di pulau ini terdapat Pura Nusa Dharma yang dibangun pada 10 Juni 1948 oleh warga beretnis Tionghoa Tan Sie Yong, bentuk akulturalisme di Bali.
Burung-burung liar menambah asri suasana di Nusa Dharma.
Pulau Peninsula di sisi selatan lebih luas daripada Nusa Dharma. Hal menarik di sini adalah adanya Water Blow, air gelombang yang memercik tinggi ketika menabrak karang. Namun, water blow ini tidak terjadi setiap hari karena tergantung besar kecilnya gelombang.
Meskipun demikian, ada sunset yang bisa dinikmati dari ujung Pulau Peninsula ini setiap hari. Berdiri di atas karang Pulau Peninsula membuat sunset terasa berbeda. [b]
Wow , langit dan pancaran kedalaman laut Nusa Dua yang masih biru bagaikan wanita yang masih perawan .