• Tanya Jawab
  • Mengenal Kami
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Kontributor
    • Log In
    • Register
    • Edit Profile
Monday, December 11, 2023
  • Login
  • Register
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong.id
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Kemarau Tiba, Warga Jual Sapi untuk Beli Air

Made Selamat by Made Selamat
28 September 2015
in Kabar Baru
0 0
0

embung-karangasem

Saat musim kemarau, banyak warga Karangasem mengeluhkan masalah air.

Akibatnya, masyarakat mau tidak mau harus membeli air dengan harga cukup mahal. Sampai-sampai warga harus nganggeh (belum bisa bayar) karena membeli air per tangki bisa sampai 3 kali sebulan.

Harga air per tangki bisa mencapai lebih dari Rp 150.000. Namun, semua tergantung jarak yang ditempuh. Apabila jauh dan agak sulit terjangkau, maka harga bisa lebih mahal lagi.

Contohnya terjadi di Banjar Dinas Muntig Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem. Sudah beberapa bulan ini masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih karena cubang-cubang atau tempat menyimpan air yang mereka miliki sudah habis.

Tak heran kesehatan masyarakat pun terganggu. Di lain sisi pemerintah hanya memberikan bantuan embung satu buah. Itu pun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Maka, masyarakat mau tidak mau harus membeli air untuk kebutuhan sehari-hari. Di samping itu kondisi air embung tidak sehat karena airnya kelihatan agak kurang jernih.

Sebelum air dikonsumsi air embung tersebut harus dimasak terlebih dahulu. Apabila tidak dimasak maka tidak sedikit pada saat anak anak sekolah banyak dari siswa mengeluh sakit perut usai mengonsumsi air embung tersebut.

Kelian Banjar Dinas Muntig I Made Suparta mengatakan bahwa saat ini masyarakat kami memang membutuhkan air, baik untuk konsumsi, mencuci, dan untuk minum ternak. “Karena masyarakat kami pekerjaannya sebagian peternak jadi banyak membutuhkan air untuk sapi-sapi mereka,” katanya.

Di Banjar Dinas Muntig, ssetiap keluarga bisa memelihara sapi 2 ekor itupun ada dari hasil nyakap.

Suparta menambahkan setiap harinya satu ekor sapi bisa menghabiskan air lebih dari 15 liter air. Tingginya kebutuhan air membuat peternak mengurangi jumlah air untuk konsumsi ternaknya sehingga mempengaruhi berat badan sapi menjadi turun.

Bantuan embung yang diberikan pemerintah cukup membantu kebutuhan air untuk masyarakatnya. Tapi bila sudah beroperasi airnya ke rumah-rumah penduduk tidak semuanya mendapatkan sambungan pipa air karena masyarakat harus membeli pipa meteran yang membutuhkan biaya cukup tinggi.

Sedangkan untuk membeli air per tangki cukup mahal tidak dipungkiri sampai peternak sapi menjual sapinya. Demikian pula pipa-pipa yang sudah di pasang terkadang cepat rusak.

Melihat kondisi yang ada saat ini, kita berharap pemerintah menyuplai air untuk kebutuhan masyarakatnya sehingga nantinya kebutuhan air bersih di masyarakat dapat terpenuhi pada saat musin kemarau. [b]

Tags: KarangasemKrisis AirSosial
ShareTweetSendSend
Anugerah Jurnalisme Warga 2021
Made Selamat

Made Selamat

Pengajar. Warga Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, Karangasem, Bali.

Related Posts

Napak Tilas Konflik Tanah Desa Adat Bugbug

Napak Tilas Konflik Tanah Desa Adat Bugbug

23 October 2023
TPA Suwung yang Dibalut Asap: The Aftermath

TPA Suwung yang Dibalut Asap: The Aftermath

19 October 2023
Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

4 September 2023
Puri Agung Karangasem, Wujud Akulturasi Tiga Budaya

Puri Agung Karangasem, Wujud Akulturasi Tiga Budaya

28 August 2021
Meceki, Kendaraan Strategis untuk Melalui Arus Balik

Meceki, Kendaraan Strategis untuk Melalui Arus Balik

4 April 2021
Garam Kusamba: Memanen Air Laut Mengandalkan Terik

Garam Kusamba: Memanen Air Laut Mengandalkan Terik

26 January 2021
Next Post
Minikino Film Week 2015, Membaca Indonesia Melalui Film

Minikino Film Week 2015, Membaca Indonesia Melalui Film

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Melali Melali Melali

Temukan Kami

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Kisah Rimba: Pameran Seni dan Jurnalisme

Kisah Rimba: Pameran Seni dan Jurnalisme

11 December 2023
[Buku] Menemani Loki Tua Mengerami Nasib-Nasibnya

[Buku] Menemani Loki Tua Mengerami Nasib-Nasibnya

10 December 2023
Ramai tapi Sepi Satu Tahun Warung Inklusiv

Ramai tapi Sepi Satu Tahun Warung Inklusiv

9 December 2023
Palinggih Islam, Hindu, Budha di Pura Sekar Tejakula

Palinggih Islam, Hindu, Budha di Pura Sekar Tejakula

8 December 2023
Sengketa PLTU Batubara di Bali Utara

Mengurai Benang Kusut PLTU Batu Bara

7 December 2023

Kabar Terbaru

Kisah Rimba: Pameran Seni dan Jurnalisme

Kisah Rimba: Pameran Seni dan Jurnalisme

11 December 2023
[Buku] Menemani Loki Tua Mengerami Nasib-Nasibnya

[Buku] Menemani Loki Tua Mengerami Nasib-Nasibnya

10 December 2023
Ramai tapi Sepi Satu Tahun Warung Inklusiv

Ramai tapi Sepi Satu Tahun Warung Inklusiv

9 December 2023
Palinggih Islam, Hindu, Budha di Pura Sekar Tejakula

Palinggih Islam, Hindu, Budha di Pura Sekar Tejakula

8 December 2023
BaleBengong.id

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Informasi Tambahan

  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peringatan
  • Panduan Logo
  • Bagi Beritamu!

Temukan Kami

No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In