• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Thursday, June 12, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Ingin Mulai Transisi Energi? Coba Model EBT Ini

I Gusti Ayu Septiari by I Gusti Ayu Septiari
13 May 2025
in Kabar Baru, Lingkungan
0 0
0
PLTS Atap di Subak Uma Palak. Foto oleh: Kresnanta

Dari pemetaan Institute for Essential Services Reform (IESR), Bali memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT) yang sangat melimpah, potensi energi surya sebesar 26.450 megawatt, energi mikrohidro sekitar 250 megawatt, energi bayu sebesar 445 megawatt, dan bioenergi sebesar 15,2 megawatt. Jumlah yang cukup besar untuk menggantikan energi fosil di Bali.

Sejak pemadaman listrik total pada Jumat, 2 Mei 2025 lalu, publik mulai melirik Bali mandiri energi. Pasalnya, dengan penggunaan EBT, Bali tidak lagi bergantung pada pasokan energi fosil dari PLN. Ada beberapa model energi terbarukan yang bisa dicoba dalam skala kecil, baik itu dalam skala rumah tangga maupun komunal.

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLMTH) Sederhana

Apabila rumahmu berada di wilayah yang dekat dengan aliran air, kamu dapat memanfaatkan PLTMH. Teknologi ini memanfaatkan debit air yang ada di sekitar untuk diubah menjadi energi listrik. Dilansir dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, cara kerjanya adalah dengan memanfaatkan debit air untuk menggerakkan turbin yang akan menghasilkan energi mekanik. Energi mekanik yang dihasilkan akan menggerakkan generator untuk menghasilkan listrik.

Pemanfaatan energi mikrohidro sederhana sudah dilakukan di beberapa wilayah Bali. Salah satunya adalah PLTMH Panji Muara, pembangkit mini hidro komersial pertama di Bali yang berada di Desa Sambangan, Singaraja, Kabupaten Buleleng. PLTMH ini memanfaatkan sumber air dari Tukad Buleleng dengan kapasitas energi 2,3 megawatt. Namun, dari artikel yang ditulis Zona EBT pada tahun 2023, PLTMH Panji Muara hanya bisa menghasilkan energi listrik maksimal 92% dari kapasitas maksimal yang terpasang ketika musim hujan.

Ada pula PLTMH di Jatiluwih, Tabanan yang beroperasi melalui kerja sama pemerintah Kota Toyama, Jepang. PLTMH ini dibangun di empat titik dengan memanfaatkan aliran air di Subak Jatiluwih. Dilansir dari Bali Post, pada akhir tahun 2017, PLTMH ini digunakan untuk menerangi jalan pertanian.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Energi baru terbarukan satu ini lebih dikenal masyarakat secara luas. PLTS mengubah energi surya atau matahari menjadi listrik melalui proses yang disebut efek fotovoltaik. Pemasangan PLTS Atap sudah menjadi tren di masyarakat, harganya pun kini bermacam-macam tergantung kapasitas dan komponen sistemnya. 

Meski begitu, tidak semua kalangan masyarakat dapat menjangkau biaya pemasangan PLTS atap. Solusi lainnya adalah pemasangan PLTS komunal, seperti PLTS Kayubihi, Kabupaten Bangli. PLTS ini dikelola di bawah pemerintah daerah, tepatnya Perusda Bhukti Mukti Kabupaten Bangli. Pengelola PLTS ini bekerja sama dengan PLN Distribusi Bali melalui penandatanganan kerja sama pembelian daya dari PLTS Kayubihi.

Ada pula PLTS Atap komunal yang menerangi Dusun Manik Aji, Desa Ban, Kabupaten Karangasem. Sebelumnya, dusun ini tidak terjangkau penerangan listrik dari PLN karena akses jalanan yang terjal. Pada tahun 2016, warga sekitar mengajukan proposal permohonan listrik kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Akhirnya, tahun 2017 terpasang PLTS Atap yang menerangi Dusun Manik Aji.

Pemanfaatan Bioenergi

Bali juga memiliki potensi pemanfaatan bioenergi, mengingat sampah organik di Bali cukup banyak jumlahnya. Bioenergi dihasilkan dari bahan organik atau biomassa yang meliputi tanaman dan tumbuhan, kayu, limbah pertanian, dan limbah makanan. Energi ini biasanya dimanfaatkan di sekitar area peternakan dan Tempat Pengolahan Sampah (TPS).

Briket merupakan bentuk bioenergi yang umum dilakukan di beberapa TPS3R. Salah satunya di TPS3R Kedonganan Ngardi Resik. TPS3R ini mengolah sampah organik menjadi briket karena sebagian besar sampah di sana adalah sampah upakara yang berbahan dasar organik. Hal serupa juga dilakukan di Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS), Kabupaten Klungkung.

Selain sampah organik, kotoran ternak juga bisa dimanfaatkan untuk bioenerg, seperti yang pernah dilakukan di Desa Kerta, Payangan, Kabupaten Gianyar. Dilansir dari Mongabay, setidaknya 64 instalasi biogas pernah dibangun di desa tersebut. Peternak dan petani sekitar didorong memanfaatkan kotoran sapi dan babi sebagai bahan baku untuk mengisi reaktor dan menghasilkan gas. Sayangnya, energi alternatif di desa ini tidak ada keberlanjutan.

Transisi energi bukan hal yang mudah. Selain investasi awal yang cukup besar, dibutuhkan pula komitmen jangka panjang agar transisi energi tidak berhenti di tengah jalan. Apakah kamu sudah punya komitmen untuk transisi energi?

uc3mun.anudi.org sangkarbet sangkarbet
Tags: bioenergiEBTenergi baru terbarukanmikrohidroPLTMHPLTS ataptransisi energi
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
I Gusti Ayu Septiari

I Gusti Ayu Septiari

Berkutat menjadi jurnalis muda di pers mahasiswa selama masa kuliah. Berkelana dua tahun di Semarang hingga memutuskan untuk kembali pulang ke Bali.

Related Posts

Percepatan Pemanfaatan PLTS Atap

Percepatan Pemanfaatan PLTS Atap

23 May 2025
Kenapa Transisi Energi Bersih di Bali itu Susah?

Kenapa Transisi Energi Bersih di Bali itu Susah?

5 May 2025
Menyusuri Denpasar Lewat Jejak Energi Terbarukan

Menyusuri Denpasar Lewat Jejak Energi Terbarukan

29 April 2025

Mengukur Peluang Transisi Energi

12 November 2024
Sengketa PLTU Batubara di Bali Utara

Mengurai Benang Kusut PLTU Batu Bara

7 December 2023
PLTS Atap, Penolong Kegelapan Dusun Manik Aji

PLTS Atap, Penolong Kegelapan Dusun Manik Aji

24 November 2022
Next Post
Jumlah Perawat di Panti Jompo Masih Minim

Jumlah Perawat di Panti Jompo Masih Minim

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Temu Teknologi di Serangan

Temu Teknologi di Serangan

12 June 2025
Gumi Serombotan: Industri Kain Tradisional Melaju, Anak Mudanya Berlayar

Gumi Serombotan: Industri Kain Tradisional Melaju, Anak Mudanya Berlayar

12 June 2025
Kesehatan Gigi dan Mulut Belum Inklusif, Anak Disabilitas Sulit Mengakses

Kesehatan Gigi dan Mulut Belum Inklusif, Anak Disabilitas Sulit Mengakses

11 June 2025
Merespons Minimnya Ruang Seni Publik di Gianyar

Merespons Minimnya Ruang Seni Publik di Gianyar

10 June 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia