Banyak obyek wisata menarik yang ada di sepanjang jalur perjalanan Denpasar menuju Singaraja.
Kebun Raya Bedugul, kebun strawberry, pemandangan Danau Beratan, Tamblingan dan Buyan, hingga air terjun Gitgit yang ada di Kecamatan Sukasada, Buleleng. Jika tertarik dengan air terjun, jarak tempuhnya kurang lebih 40 menit dari Kebun Raya Bedugul, kita akan melewati jalan tanjakan dengan pemandangan pepohonan, bukit dan danau, sampai jalan turunan berkelak kelok hingga akhirnya menemukan papan nama “Gitgit Twin Waterfal, Air Terjun Campuhan” di kiri jalan.
Kita diajak menuruni anak tangga hingga sekitar 300 meter dan membayar Rp 5.000 saja untuk tiket masuk yang dikelola oleh desa setempat. Pepohonan yang rindang, suara kicauan burung dan udara yang sejuk menemani perjalanan menuju air terjun Campuhan. Beberapa wisatawan asik berfoto didepan air terjun yang dikelilingi oleh tebing batu, sedangkan ada yang asik bermain air sambil berenang di bawahnya.
Menurut masyarakat desa, air terjun Campuhan tidak hanya ramai dikunjungi oleh wisatawan, tapi dipakai juga untuk melukat atau membersihkan diri secara spiritual. Bahkan pada hari baik tertentu, akan ramai oleh masyarakat desa untuk Melasti, terlebih lagi jika menjelang hari raya Nyepi.
Setelah puas melihat air terjun yang pertama, kita lanjut melihat air terjun Mekalangan yang berada sedikit dibawah Campuhan. Ini masih satu aliran air dengan air terjun Campuhan, tapi lebih tinggi dan disekitarnya lebih banyak batu-batuan besar. Hanya 5 menit perjalanan untuk bisa sampai kesini, sayangnya akses menuju bagian bawah air terjun agak susah dan dasarnya lebih dalam ketimbang Campuhan.
Karena alasan keselamatan, wisatawan pun jarang yang nekat ke bagian dasar. Disekitar air terjun Mekalangan terdapat juga beberapa rembesan mata air. Bisa saja langsung diminum atau sekedar mencuci muka untuk menyegarkan tubuh yang sudah berkeringat karena menuruni anak tangga.
Di dekat air terjun banyak toko-toko cinderamata yang dengan mudah bisa ditemukan, tidak jauh dari toko disediakan juga toilet umum. Toko yang dikelola masyarakat desa ini menjual makanan, minuman ringan dengan harga relatif normal untuk masyarakat lokal atau turis domestik, tapi harga berbeda akan dikenakan untuk turis mancanegara.
Dijual juga album foto dari bahan daun-daunan daur ulang Rp 35.000 untuk ukurang kecil hingga Rp 100.000.