• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Wednesday, May 21, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Gaya Hidup Agenda

Festival Tepi Sawah, Seni untuk Lingkungan

Saylow by Saylow
8 May 2017
in Agenda
0 0
0

Satu lagi even menarik bakal digelar di Bali.

Acara bertajuk Festival Tepi Sawah akan digelar di Omah Apik, Ubud pada 3-4 Juni mendatang. Dengan semangat collaborative art, beragam agenda akan hadir seperti workshop seni dan pendidikan lingkungan, serta penampilan seni musik, gerak dan tari.

Di dalamnya juga aka nada kolaborasi antara pelaku seni dan pekerja kreatif dari berbagai cabang seni seperti musik, tari, theater, sinematografi, visual arts, kerajinan, serta berbagai cabang seni lainnya.

Sesuai namanya, Festival Tepi Sawah akan memanfaatkan area di tepi sawah sebagai tempat utama kegiatan terutama kegiatan musik dan pertunjukan seni lainnya. Di tempat acara yang unik di pinggiran desa ini, penyelenggara akan merancang panggung khusus, Uma, yang melatar-depani panorama simbolik tempat aspirasi ini terlahir, di tepi sawah.

Sejumlah seniman yang akan mengisi acara antara lain Tompi, Dewa Alit, Bona Alit, Sisca Guzheng, Brahma Diva Kencana, Nita Aartsen, Jasmine Okubo, Gustu Bramanta, Tebo Aumbara, Dodi Sambodo, dan Fascinating Rhytm Community.

Festival Tepi Sawah digagas tiga pelaku seni, Anom Darsana, Nita Aartsen, dan Etha Widiyanto. Tiga tokoh dari latar belakang yang berbeda ini mencoba memberi perhatian khusus terhadap perpaduan elemen kreatif dengan pendidikan serta penerapan akan pentingnya kelestarian lingkungan hidup.

“Kami akan mewujudkan festival ini dengan mengajak berbagai komunitas seni serta membangun beberapa relasi dan networking yang mendukung acara ini. Memberikan kesempatan kepada semua orang kreatif untuk berkarya adalah tujuan kami,” jelas Anom Darsana.

Anom menambahkan keseluruhan festival akan mencerminkan serta membawa pesan kesadaran akan kelestarian lingkungan dan prinsip reduce, reuse, recycle (kurangi, gunakan kembali, dan daur ulang) baik dalam hal produksi, penjualan makanan dan minuman, penangan sampah, pembuangan limpah, dan sebagainya.

Munculnya ide untuk menggelar Festival Tepi Sawah didasari pemahaman akan masyarakat Bali yang telah meleburkan diri ke dalam proses berkesenian. Pertunjukan seni musik, tari dan drama, adalah ekspresi yang tidak terpisahkan dari budaya hidup keseharian mereka dalam menjalankan prinsip Tri Hita Karana, yang mengedepankan keselarasan hubungan antar manusia, dengan alam sekitar, dan dengan Tuhannya.

Begitulah, Festival Tepi Sawah yang terbilang unik terinspirasi dari siklus dan irama kehidupan masyarakat desa agraria di Bali, yang mewarnai hari-hari mereka dengan kesederhanaan damai dan kebersamaan selaras, dalam menanam harapannya, memupuk kesejahteraannya, bersabar menunggu hujan berhari-hari; sampai saat ketika bulir padi mulai menguning, mereka bersorak-sorai merayakannya.

Terkait itu pula, Festival Tepi Sawah dimaksudkan sebagai bagian dari sorak sorai itu. Festival ini mendamaikan dikotomi modern versus tradisional dengan mengupayakan collaborative art. Semangat kolektif khas masyarakat Bali menjadi semangat utama acara ini.

Ke depannya, Festival Tepi Sawah diproyeksikan sebagai sebuah acara kesenian tahunan berorientasi ramah lingkungan, yang akan melibatkan dan menghadirkan seniman-seniman dari berbagai cabang seni, untuk berkolaborasi dan berkarya dalam kebersamaan.

Dalam gerakan kesadaran lingkungan ini, Festival Tepi Sawah berkolaborasi dengan Clean Bali Series, sebuah program buku dan pendidikan tentang kesadaran lingkungan untuk anak-anak, yang sudah dimulai sejak tahun 2006. Program ini telah aktif menggalang program bulanan “Bali Bersih” di venue festival, Omah Apik, bersama beberapa organisasi dan aktivis lingkungan, pendidikan, seni dan budaya, untuk memberikan ruang belajar kepada anak-anak setempat tentang Kesadaran Lingkungan. [b]

Tags: AgendaFestival Tepi SawahMusik
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Saylow

Saylow

Saylow, putra asli Karangasem tepatnya Dusun Tanahampo. Berlatar belakang ilmu teknologi informasi dan desain, memilih managemen seni dan pertunjukan sebagai jawaban atas kebutuhan kesehatan mental dan menyandarkan kepulan asap dapur dengan melakukan usaha dagang parcel buah rumahan.

Related Posts

Gede Robi dan Segala Daya Mainstreaming Isu Lingkungan

Gede Robi dan Segala Daya Mainstreaming Isu Lingkungan

29 June 2024
Klub Menulis Musik bersama Made Adnyana: Sisi Lain Dunia Musik

Klub Menulis Musik bersama Made Adnyana: Sisi Lain Dunia Musik

13 September 2023
Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

4 September 2023
Mairakilla: Energi dan Interaksi Panggung Underground

Mairakilla: Energi dan Interaksi Panggung Underground

3 September 2023
Lima Festival Jazz yang Sayang Kamu Lewatkan!

Satu Dekade Ubud Village Jazz Fest 2023

27 July 2023
Ini Kisahmu: Ni Pollok Gadis Bali

Ini Kisahmu: Ni Pollok Gadis Bali

14 July 2023
Next Post
Catatan Menyoroti Hari Kebebasan Pers Sedunia

Catatan Menyoroti Hari Kebebasan Pers Sedunia

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Ruang Publik jadi Kanvas Terbuka di Tangi Street Art Festival

Ruang Publik jadi Kanvas Terbuka di Tangi Street Art Festival

21 May 2025
Menghidupkan Jaje Sengait, Melestarikan Pohon Aren Pedawa

Menghidupkan Jaje Sengait, Melestarikan Pohon Aren Pedawa

21 May 2025
Warisan Kuliner dan Talenta Lokal dalam Ubud Food Festival 2025

Warisan Kuliner dan Talenta Lokal dalam Ubud Food Festival 2025

20 May 2025
Melihat Hukum dari Lubang Toilet

Melihat Hukum dari Lubang Toilet

19 May 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia