• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Saturday, July 19, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Dibutuhkan: Paham Baca, Tak Hanya Lancar

Ivy Sudjana by Ivy Sudjana
15 November 2010
in Kabar Baru, Opini, Pendidikan
0 0
0


Meski Oktober, bulan bahasa Indonesia telah berlalu, saya masih terusik menulis topik tentang kemampuan Bahasa Indonesia anak-anak kita.

Tema ini penting di saat sekolah-sekolah dan orang tua berlomba-lomba mengenalkan bahasa asing sejak kecil. Tengoklah apa yang terjadi pada Ujian Nasional tahun 2010. “Rata-rata nilai yang jeblok di pelajaran Bahasa Indonesia. Untuk SMA tingkat kelulusan terendah ada di Buleleng, dan tertinggi di Bangli,” kata I Wayan Suasta, Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi Bali pada VIVANews.com.

Sungguh memprihatinkan. Bahasa Indonesia yang diyakini bahasa ibu para siswa peserta ujian, ternyata malah membuat mereka terhambat untuk lulus SMA. Sebenarnya apa yang terjadi?

Kalau kita sempat menengok materi Ujian Nasional Bahasa Indonesia, ada sejumlah bacaan di lembar ujian yang menuntut siswa memahaminya supaya mampu menjawab. Bisa narasi, bisa deskripsi, eksposisi maupun puisi. Siswa mungkin mampu dan lancar membacanya, namun belum tentu mampu memahaminya.

Kelancaran membaca dan menulis, memang menjadi tuntutan bagi seorang anak sejak memasuki sekolah dasar. Tidak lancar sama dengan aib, belum bisa apa lagi. Bisa-bisa anak dipertanyakan masalah psikologis maupun kecerdasannya.

Hingga tak heran, rekan-rekan guru di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berlomba-lomba memasukkan kemampuan membaca dan menulis dalam kurikulum, bahkan sejak TK A atau TK kecil, yang berarti usia 4 tahun.

Namun kenyataan bicara lain. Wali kelas anak saya, sebut saja namanya Bu Pande baru saja mengeluh kemarin. Saat mengajar Bahasa Indonesia, ia memberikan instruksi sederhana. “Anak-anak, jawablah soal di papan tulis dengan menyalinnya di catatanmu. Ingat ya…jawabannya saja, soalnya tidak usah ditulis!” Semua anak segera menulis.

Namun, beberapa menit kemudian, saat ia menghampiri seorang anak, sontak ia berteriak, ”Lho mengapa kamu tulis semuanya. Saya hanya menyuruh menulis jawabannya.” Ternyata tidak hanya anak tersebut yang melakukan hal itu. Beberapa anak lain juga demikian. Segeralah mereka membenarkan pekerjaannya, dengan menghapus apa yang ditulis.

Ia berkeluh kesah lagi kepada saya, ”Tidak hanya itu, bu.Waktu ulangan kemarin, ada satu romawi yang terlewatkan karena mereka tidak membacanya sebagai instruksi untuk tugas selanjutnya. Saya tidak mengerti kesalahannya di mana, padahal mereka lancar membaca.”
”Mungkin mereka tidak terbiasa memahami instruksi atau petunjuk. Jadi dibaca saja, tidak dipahami maksud dan tujuannya,” jawab saya.

Ia pun menangguk-angguk membenarkan.

Saya jadi penasaran dengan apa yang tertulis di standar kompetensi Bahasa Indonesia untuk anak SD, yang sekarang bisa kita lihat dan unduh di internet melalui website Pusat Kurikulum. Ternyata kemampuan untuk memahami petunjuk baru mulai diajarkan di kelas tiga SD, kelas 4, dan seterusnya.

Saat kelas satu dan dua, yang diajarkan adalah mendengarkan petunjuk atau lebih dominan pada petunjuk lisan. Padahal sejak kelas satu, sudah ada LKS, banyak ulangan, dan ada ulangan umum bersama di mana pada pelaksanaannya banyak tertera petunjuk-petunjuk mengerjakan soal yang perlu untuk dibaca dan dipahami maksudnya.

Bisa dibayangkan saat seorang anak masuk SD, ke’buta’an untuk membaca dan memahami petunjuk akan membuatnya tidak paham saat mengerjakan soal, baik latihan, PR dan ulangan. Bisa saja ia pintar dan tahu jawaban dari pertanyaan tersebut namun hanya bila kita reka ulang pertanyaannya seperti ke pertanyaan lisan.

Dan, bila hal ini terus menerus berlangsung, bukankah bak batu sandungan pada jenjang pendidikan berikutnya.

Nah, kalau sudah begini, mari kita sama-sama mengevaluasi. Apakah lancar membaca dan menulis saja telah menjamin anak Anda mulus menjalani proses pembelajarannya di sekolah, terutama Sekolah Dasar? [b]

Tags: Anak-anakBaliOpiniPendidikan
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Ivy Sudjana

Ivy Sudjana

Ivy Sudjana, tumbuh dan besar di Jakarta tapi belajar hidup di Bali. Alumni IKIP Jakarta Program Studi Bimbingan Konseling. Pernah delapan tahun menjadi guru BK di SMP/SMA untuk kemudian memilih mendampingi putra tercintanya, late talker child. Selain senang menulis puisi, cerpen atau opini yang bertemakan realitas hidup sehari-hari, juga senang menari dan menyanyi. Pernah terlibat dalam beberapa pementasan Eksotika Karmawibhangga Indonesia serta menjadi penari latar album Sujiwo Tejo,"Pada Suatu Ketika" di awal menjadi sarjana. Ada dua blog yang menjadi tempat curhatnya saat ini, http://uinspireme.multiply.com dan http://ivyberbagi.wordpress.com.

Related Posts

Sentilan dari Gang Kecil di Kota Denpasar

Bill Kovach dan Wartawan Tenteng Nasi Bungkus

16 July 2025
Dampak Pembangunan Pusat Kebudayaan Bali Baru Sejauh Ini

Pejabat Rasa Raja

15 July 2025
Diskusi dan Konser Hari HAM “Semakin Dibungkam Semakin Melawan”

Konser Bukan Cuma Menyanyi dan Bergembira, namun Juga Masalah Kenyamanan dan Keamanan

9 July 2025
Budaya Ngayah Makin Langah

Budaya Ngayah Makin Langah

13 June 2025
Suka Duka OSS: Desa Tidak Tahu Pembangunan Baru

Menjawab Permasalahan Perizinan Berusaha di OSS

27 May 2025
Melihat Hukum dari Lubang Toilet

Melihat Hukum dari Lubang Toilet

19 May 2025
Next Post

Simanis Berbulu Nan Mematikan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Identifikasi Sederhana Serangan Siber

Identifikasi Sederhana Serangan Siber

19 July 2025
Igniting Jimbaran’s Literary Scene from Pasar Republik Buku

Igniting Jimbaran’s Literary Scene from Pasar Republik Buku

18 July 2025
Dampak Pancingan Phishing yang Meruntuhkan Fisik, Mental, dan Material

Dampak Pancingan Phishing yang Meruntuhkan Fisik, Mental, dan Material

17 July 2025
Krisis Air Bersih dari Kacamata Anak Muda

Krisis Air Bersih dari Kacamata Anak Muda

16 July 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia