• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Monday, May 12, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Opini

Kisah di Balik Sepiring Nasi Goreng

I Made Argawa by I Made Argawa
13 August 2019
in Opini, Politik
0 0
1
Politik nasi goreng ala Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto. Foto Breakingnews.co.id
Politik nasi goreng ala Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto. Foto Breakingnews.co.id

Ternyata soal nasi goreng tidak sederhana belakangan ini.

Konon, ceritanya nasi goreng dahulu kala dibuat oleh orang Tiongkok untuk mengolah sisa nasi yang tidak habis dimakan. Hal ini dilakukan untuk menghemat bahan makanan.

Nasi goreng sampai di Nusantara dibawa para imigran Tiongkok. Saat ini nasi goreng jadi menu sehari-hari pribumi. Bahkan, ternyata, nasi goreng bukan hanya santapan para inlander.

Louisa Johanna Theodora “Wieteke” van Dort atau Tante Lien, seorang keturunan Belanda yang lahir dan besar di Surabaya juga menyukai nasi goreng.

Ceritanya mundur pada 1957. Saat itu konflik Irian (Papua) membuat hubungan antara Indonesia dengan Belanda memanas.

Pemerintah Indonesia mengeluarkan sentimen anti-orang Barat sehingga Wieteke yang saat itu berusia 14 tahun bersama dengan keluarganya mengungsi ke Belanda.

Wieteke tidak menyukai iklim Belanda yang dingin serta makanan khas di sana. Dari sanalah, Wieteke akhirnya menulis lagu Geef Mij Maar Nasi Goreng untuk mengekspresikan kerinduannya kepada Indonesia.

Geef mij maar nasi goreng artinya “Beri saja aku nasi goreng.”

Kisah Romantis

Cerita nasi goreng ternyata tidak berakhir di sana. Majalah Tempo edisi 2 Agustus 2019 memuat gambar pertemuan antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Pertemuan tersebut mengambarkan kisah “romantis” keduanya dengan hidangan nasi goreng. Jumpa ini terjadi di rumah Megawati, Jalan Tengku Umar, Menteng, Jakarta pada 24 Juli 2019.

Pertemuan dua elite partai di Indonesia pasca-Pemilu Presiden 2019 sontak membuat beragam spekulasi. Namun, makan siang dua kawan lama ini memberikan angin segar untuk tensi politik di Indonesia.

Sebab, dua calon presiden saat itu, Prabowo dan jagoan PDI Perjuangan, Joko Widodo, bertarungan lumayan sengit ketika Pemilu.

Setali tiga uang dengan jamuan di Menteng, Ketua Partai Nasdem Surya Paloh yang merupakan koalisi Joko Widodo malah mengadakan tatap muka dengan Gubernur Jakarta Anies Baswedan.

Pertemuan yang tidak biasa ini terjadi di kantor DPP Partai Nasdem di Gondangdia, Jakarta, Rabu, 24 Juli 2019. Pertemuan berlangsung selama 30 menit yang diawali makan siang dengan menu utama nasi kebuli. Bukan nasi goreng.

Lucu

Dalam karikatur Tempo soal nasi goreng yang memuat pertemuan Mega dan Prabowo, tertulis sepenggal lirik lagu Geef Mij Maar Nasi Goreng.

Lucunya, pada bagian bawah gambar ini, tampak Surya Paloh memeluk Anis Baswedan dan berkomentar soal lagu Geef Mij Maar Nasi Goreng. “Ah. Itu lagu lama. Kita makan di luar, yuk,” ajakan Surya pada Anies.

Ternyata kisah nasi goreng tidak sederhana belakangan ini. Mungkin publik dan para elit partai lainnya sedang menunggu, apakah nasi goreng atau nasi kebuli yang akan muncul jelang Pemilu 2024.

Paling terbaru terjadi pada Minggu, 11 Agustus 2019. Soal nasi goreng lagi. Kali ini berasal dari dapur saya. Entah kenapa, di saat belum makan siang, Istri tercinta menawari nasi goreng.

Spekulasi pun bermunculan di otak saya. Oh, kali ini sederhana. Perut yang lapar ternyata bisa dikenyangkan oleh nasi goreng.

Dalam hati saya berucap, Geef Mij Maar Nasi Goreng. [b]

Tags: OpiniPolitik
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
I Made Argawa

I Made Argawa

berusaha santai ditengah dunia yang semakin cepat

Related Posts

Kesetaraan Perempuan Bali ala Banjar Kekeran

Menjadi Perempuan Versiku

8 May 2025
Duta Budaya atau Duta Kapitalisme? Mengkritik Beauty Pageant di Bali di Tengah Overtourism

Duta Budaya atau Duta Kapitalisme? Mengkritik Beauty Pageant di Bali di Tengah Overtourism

27 April 2025
matan AI

Dusta Ajeg Bali

11 February 2025
Penyiaran di Indonesia Bermasalah ditambah Revisi Regulasinya

Penyiaran di Indonesia Bermasalah ditambah Revisi Regulasinya

17 May 2024
Sehabis Manis Manis

Sehabis Manis Manis

2 March 2024
Ini Kisahmu: Ni Pollok Gadis Bali

Ini Kisahmu: Ni Pollok Gadis Bali

14 July 2023
Next Post
Kalau Saya Orang Bali, Apakah Saya Mampu?

(Dongeng) Agama Tirta Versus (Realitas) “Agama Pariwisata”

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

matan AI

Intelektual Blangko

11 May 2025
Merawat Kreativitas dan Kebebasan Berpikir Anak Muda Melalui Muruk dan Nutur

Merawat Kreativitas dan Kebebasan Berpikir Anak Muda Melalui Muruk dan Nutur

10 May 2025
Jangan Panik, Lakukan Ini Ketika Terjadi Pemadaman Listrik

Jangan Panik, Lakukan Ini Ketika Terjadi Pemadaman Listrik

9 May 2025
KB Krama Bali Bebankan Perempuan Secara Fisik dan Mental

KB Krama Bali Bebankan Perempuan Secara Fisik dan Mental

9 May 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia