• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Monday, November 10, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Gaya Hidup Agenda

Peluncuran Terjemahan Novel Janda Jirah

Redaksi BaleBengong by Redaksi BaleBengong
8 August 2014
in Agenda, Budaya, Kabar Baru
0 0
0

Pementasan Jirah_foto by Agus Wiryadi (2)

Pementasan drama akan mewarnai peluncuran novel The Widow of Jirah.

Karya Cok Sawitri tersebut diterjemahkan oleh Suliati Boentaran sedangkan pertunjukan disutradarai Ida Ayu Wayan Arya Satyani.

Pementasan yang boleh dikata sebentuk total art ini melibatkan 80 seniman, mengalihkreasikan bab IV novel tersebut –yang dalam versi bahasa Indonesianya bertajuk “Janda dari Jirah.

Pementasan dan peluncuran The Widow of Jirah akan berlangsung Jumat hari ini pukul 19.30 Wita di Bentara Budaya Bali, Jalan Prof. Ida Bagus Mantra 88A Ketewel.

Pertunjukkan ini merupakan kerja sama Kelompok Tulus Ngayah, Bhumi Bajra, Sound Garden dan Komunitas Jirah serta didukung Bentara Budaya Bali. Mereka akan menghadirkan harmonisasi sejumlah alat musik, semisal rebab, gamelan selonding, berikut alat-alat musik lain; selaras secara keseluruhan dengan tata gerak dan tata artistiknya.

Bertindak sebagai penata artistik, meliputi lampu dan panggung adalah Cok Sawitri, Ida Bagus Dharma Wibawa, S.Sn. dan Gung Anom Darsana dari Antida Sound Garden.

Sebagai penata gerak adalah Ida Ayu Wayan Arya Satyani, koreografer perempuan muda Bali yang paling potensial saat ini. Ia juga memiliki sejumlah pengalaman pertunjukkan di berbagai belahan dunia, dikenal pula sebagai penggerak utama komunitas seni budaya Mahabajra Sandhi, pimpinan Ida Wayan Granoka yang berpusat di Banjar Batukandik, Padang Sambian, Denpasar.

Pada pementasan ini, secara khusus akan ditampilkan pula pemusik klasik asal Korea, Ji Tae Chung, pascasarjana Institut Seni Indonesia Denpasar. Komposer memainkan suling korea Dae Geum, di mana teks novel terpilih dialihciptakan menjadi peristiwa panggung yang imajinatif sekaligus kontemplatif. Seluruh unsur pertunjukkan, baik suara, gerak, dan artistik disublimasikan guna meraih kesatupaduan.

Novel Janda dari Jirah (2007), nominasi Katulistiwa Award ini, diterjemahkan dan diterbitkan secara indie di Amerika Serikat. Ini terbilang sebuah upaya terobosan yang mengejutkan, mengingat novel ini disebut-sebut sebagai salah satu penerima hibah subsidi untuk diterjemahkan dalam rangka sebuah festival buku pada Oktober 2015 nanti.

“Penerjemahan ini melalui proses komunikasi yang panjang dengan ibu Suliati Boentaran, lebih dari setahun lamanya untuk mencapai kesepakatan,“ ujar Cok Sawitri, yang juga menerbitkan novel “Tantri: Perempuan yang Bercerita”, serta dikenal sebagai penyair dan penggiat teater.

Novel Janda dari Jirah ini ditulis melalui riset panjang, hampir 15 tahun, serta diawali dengan satu siklus pementasan teater sebanyak empat sekuel.

Tiga sekuel telah dipentaskan, bermula pada 1999 yaitu “Monolog Pembelaan Dirah”, kemudian pada 2002 bertajuk “Badan Bahagia” serta “Wisudha Gumi” yang dipertunjukkan pada 2005. Adapun sekuel keempat belum dipentaskan, dan bahkan diwujudkan terlebih dahulu sebagai novel bertajuk Janda dari Jirah (tahun 2007).

Cok Sawitri, lahir di Sidemen, Karangasem, Bali, 1 September 1968. Pertengahan t2006, ia berkolaborasi dengan Dean Moss dari New York dalam acara Dance Theater. Karya-karya pertunjukkan Cok sawitri adalah Meditasi Rahim (1991), Pembelaan Dirah dan puisi Ni Garu (1996), Permainan Gelap Terang(1997), Sekuel Pembelaan Dirah ( 1997), Hanya Angin Hanya Waktu (1998), Puitika Melamar Tuhan (2001), Anjing Perempuanku(2003), Aku Bukan Perempuan Lagi (2004), Percakapan Sunya Nirvana(2010).

Novelnya Janda Dari Jirah (2007), Sutasoma (2009), Tantri: Perempuan yang Bercerita (2011), serta buku terkininya; Baruni Jembatan Surga (kumpulan cerpen), Setahun Kematian Semilyar Nyanyianku Mati, Kiamatku dalam Jarak 3 Centimeter (buku puisi) serta Widow of Jirah (terjemahan novel Janda dari Jirah). Ia menerima Anugerah Dharmawangsa tahun 2010.

Ida Ayu Wayan Arya Satyani, seniman kelahiran 17 September 1977. Ia merupakan seorang penari, koreografer. Bergabung di sanggar Bajra Sandhi, ia pernah mengikuti program “Children of Bali” yang pentas di 10 negara bagian di Amerika, sebagai penari “Body Cak” di San Francisco AS, sebagai koreografer bekerja sama dengan The Theatre Practice yang membuat pertunjukan drama berlatar belakang budaya Bali dengan judul “The Missing Sun” di Australia, dll.

Suliati Boentaran, selama 15 tahun terakhir mengendalikan perusahaannya di San Fransisco. Berpendidikan formal di bidang manajemen dan secara profesional berkarier di bidang manajemen keuangan, dengan jabatan terakhir Director of Planning and Business Development di perusahaan multinasional. [b]

Tags: AgendaBentara Budaya BaliBukuGianyar
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Redaksi BaleBengong

Redaksi BaleBengong

Menerima semua informasi tentang Bali. Teks, foto, video, atau apa saja yang bisa dibagi kepada warga. Untuk berkirim informasi silakan email ke kabar@balebengong.id

Related Posts

Gianyar dan Kekosongan Ruang Kolaborasi Kreatif

Kota Seni Gianyar dan Minimnya Ruang Kolaborasi Kreatif

5 June 2025
There Is ‘Book’ in ‘Bukit’: Library Movement from Jimbaran

There Is ‘Book’ in ‘Bukit’: Library Movement from Jimbaran

28 May 2025
Ini Kisahmu: Ni Pollok Gadis Bali

Ini Kisahmu: Ni Pollok Gadis Bali

14 July 2023
Cerita Rasa

Cerita Rasa Festival: Rintisan Festival Desa di Jembrana

6 August 2022
In Jazz We Trust, Perayaan Jazz secara Hibrida

In Jazz We Trust, Perayaan Jazz secara Hibrida

29 April 2021
Batubulan Kini, Setahun Setelah Pandemi

Batubulan Kini, Setahun Setelah Pandemi

24 March 2021
Next Post
Melawan Gravitasi di Ujung Selatan Bali

Inilah Saat Terbaik Menikmati Bali

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Akses Medis Neurodiversitas: Perjuangan di tengah Minimnya Akses Layanan

Akses Medis Neurodiversitas: Perjuangan di tengah Minimnya Akses Layanan

10 November 2025
Ratusan Titik di Bali Alami Bencana

Memetakan Lokasi Banjir dari Media Sosial

9 November 2025
Pemuliaan Sumber Air Ritual Melasti di Catur Desa Adat Dalem Tamblingan

Pemuliaan Sumber Air Ritual Melasti di Catur Desa Adat Dalem Tamblingan

8 November 2025
Warisan Walter Spies dan Paradoks Bali Kini dalam Film Roots

Warisan Walter Spies dan Paradoks Bali Kini dalam Film Roots

7 November 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia