Dua karikatur di atas adalah hasil karya dua kartunis Bali, Gus Dark dan Isoul. Keduanya kami minta membuat kartun tersebut untuk kampanye penegakan Peraturan Daerah tentang Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Bali. Kampanye ini diadakan oleh Forum Peduli Gumi Bali dengan motor utama Walhi Bali.
Dua kartunis ini dengan satir menggambarkan bagaimana Bali dijadikan tumbal atas nama pariwisata. Apa saja yang ada di Bali, seolah-olah sah untuk dikorbankan demi mengejar gemerincing dolar.
Terlalu satir mungkin? Silakan nilai demikian. Tapi, kartun di atas adalah gambaran situasi Bali saat ini. Jadi, Anda mau tertawa atau menangis setelah melihat dua karikatur tersebut?
Mari kita jaga Bali dari tangan-tangan orang yang tidak bertanggung jawab. Bali itu indah akan kekayaan alam, budaya dan kedamaiannya. Biarlah begitu terus sepanjang masa.
Semua kebijakan ada di tangan pemarintah rakyat kecil hanya kuli kerja cuma memnuhi kebutuhan sehari-hari,kita hanya bisa pasrah melihat apa yg terjadi di sekitar kita,wakil rakyat jg gak bisa berbuat banyak dan cuma bisa obral janji manis.
Kalau sampai kehancuran Bali sudah komplit, jangan hanya salahkan pemerintah (pusat maupun daerah). Tapi salahkan diri kita sendiri juga karena tidak mau melobi pemerintah untuk menghentikan investasi berlebihan.
kita sendirilah yang menghancurkan Bali baik dengan cara langsung maupun tidak langsung. Semuanya tunduk dalam kuasa Uang. Kita menjadi manusia yang hanya satu dimensi yakni mengejar kesenangan materi/ uang. Menutup pemikiran-pemikiran kritis yang tidak mengabdi pada kekuasaan uang. Kita semua bertanggungjawab termasuk dengan jalan memilih Bupati/ walikota yang kini berkuasa di Bali.
Investor: “Kue” Bali emang Enyak
saya yg hanya rakyat biasa hanya bisa melakukan hal2 kecil sederhana saja. mungkin dengan berusaha konsisten tidak membuang sampah sembarangan semoga mampu memberikan kontribusi kecil bagi lingkungan Bali.
dan tentang investor, sepertinya mutlak wewenang para pejabat berkuasa yg punya kemampuan untuk mengenyahkan ( setidaknya sedikit memfilter ) investor pemakan Bali. bukan hanya memberikan janji2 politik manis saat berkampanye, pada kenyataannya, setelah menjabat, memakai wewenang dan jabatan untuk mengeruk Bali demi kepentingan sendiri dan politik. Payaahhh…..
Kejahatan akan merajalela karena orang baik berdiam diri, akibatnya semuanya akan kena dosa. seperti lingkungan kita dirusak oleh investor,tp kita hanya berdiam diri walaupun tahu itu merusak akibatnya bencana juga nanti menimpa kita, saya sebagai orang kecil cuma bisa menerapkan dilingkungan rumah saja dan di lingkungan sawah saya.
orang bali harus lebih peduli dgn bali.
sebenarnya masalah ada pada pribadi masing2,jika krama BALI bisa melakukan hal-hal mulai dr diri sendiri niscaya BALI akan terjaga walaupun Pemerintah tidak mendukung. salah satu contoh :
– banyak krama BALI yg menjual tanah nya demi mendapatkan uang secara instan.coba seandainya tanah tersebut disewakan atau di bangun toko untuk di kontrakkan akan mendatangkan hasil dan tanah tersebut masih menjadi hak milik krama BALI sendiri.jangan sampai Krama BALI berlomba-lomba menjual tanah kepada investor dr luar BALI itulah yg berbahaya. jgn sampai Krama BALI pada akhir nya menyewa / ngontrak di tanah kelahirannya sendiri.
-jika seandainya terpaksa menjual tanah nya, sebaiknya di jual kepada Krama BALI sendiri bukan kepada investor dr luar BALI.jika memang terpaksa menjual kepada investor dr luar jgn menjual seluruh tanah yg di miliki.
-Dukungan dari perbankan untuk membantu krama BALI dalam kredit pinjaman usaha agar krama BALI tidak sampai menjual tanah/aset nya yg seharusnya bisa di kelola untuk usaha.
-berdayakan sumberdaya lokal dan tingkatkan mutu dr pendidikan di BALI.
-belajar jujur pada diri sendiri dan kepada orang lain.
-hindari tindakan2 yg mengarah ke korupsi dan sejenisnya.
bersambung ( lagi mikir lagi heheheheh)…………….
– jika di tilang polisi JANGAN memberikan uang damai,mintalah surat tilang resmi agar tidak memberikan kesempatan pada aparat penegak hukum untuk melanggar kode etik seorang penegak hukum.
-jika anda sebagai pedagang,jangan lah anda mau di suruh mark up harga di nota pembelian padahal harga riil nya di bawah nota pembelian.
-mengembangkan sikap suka menolong orang lain yg sedang kesusahan.
-saling menghormati dan toleransi
-menyelesaikan masalah melalui musywarah bukan dengan kekerasan
next………………
-STOP pembangunan RUKO di BALI !!! jika terpaksa bangunlah bangunan dengan stil BALI agar masih terkesan aspek budaya BALI.
-batasi pendatang yg tidak jelas atau yg tidak memiliki ketrampilan memasuki BALI.jangan sampai seperti jakarta yg masyarakat asli nya betawi malah tergusur jauh ke pinggiran oleh para pendatang.