Pandemi berdampak terhadap siklus pariwisata di Wakatobi.
Berdasarkan publikasi BPS ‘Wakatobi dalam Angka tahun 2021’, wisatawan domestik maupun mancanegara menurun tajam. Dari 5.764 wisatawan mancanegara di tahun 2019, merosot ke angka 415 di tahun 2020. Adapun wisatawan domestik yang berjumlah 23.093 di tahun 2019, turun hingga 3.096 di tahun 2020.
Tak hanya menurunnya turis, pandemi juga berdampak terhadap pasokan benang sebagai bahan baku tenun di Desa Pajam, Pulau Kaledupa, Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Sebagai sebuah daerah kepulauan, transportasi bahan-bahan material tenun selalu menjadi tantangan bahkan sebelum pandemi. Untuk satu sarung, material yang dibutuhkan tidaklah sedikit. Beberapa material ini dikirim langsung dari Bau-Bau, Sulawesi Tenggara. Selama pandemi, tidak jarang stok-stok benang kosong di pasaran.
“Kemarin mertua saya sempat dari Bau-Bau hendak mencarikan stok benang Erlangga, tapi sayangnya kosong,” terang Herlina, salah satu penenun.
Selain persoalan material tenun, stok sarung tenun yang sempat menumpuk karena ketiadaan wisatawan merupakan persoalan lain selama pandemi. Wisatawan menjadi konsumen utama tenun Pajam selain pemerintah kabupaten setempat.
Meskipun tidak datang setiap hari, wisatawan yang pernah ke Kaledupa beberapa kali melakukan pemesanan berulang. Pandemi dan ketiadaan wisatawan juga mempengaruhi semangat penenun perempuan pajam secara tidak langsung.
Toh, meski kian sedikit pembelinya, para perempuan penenun di Desa Pajam tetap setia menenun utas demi utas benang menjadi kain kebanggaan mereka. “Ya kita tetap menenun karena memang sudah kebiasaan sehari-hari di selang aktivitas lain seperti memasak, mengurus rumah, ataupun ke kebun. Tapi ya, begitu, tidak sesemangat dulu waktu sebelum pandemi,” ujar Herlina.
Simak laporan mendalam karya Nurul Mutmainnah Jamil, penerima beasiswa liputan Anugerah Jurnalisme Warga (AJW) 2021 kerja sama BaleBengong dengan WWF Indonesia. [b]
Wah cerita yang bagus kak, jangan lupa untuk mengunjungi http://telusuri.id untuk cerita cerita petualangan lainnya 🙂