Dadang menggelinding seperti bola salju. Makin besar dari waktu ke waktu.
Berawal dari tunggalan “Siapa Lagi Kalau Bukan Kita?” yang ditulisnya untuk proyek garapan Handcrafted Film (UK) Juli 2015 lalu, sekarang Dadang tampil di Paris, Perancis.
Dadang akan menggelar empat gig di Perancis. Ya, bukan hanya satu, melainkan empat!
Tiga gig akan digelar di Le Point Éphémère, Paris pada 4, 6, dan 8 Desember 2015. Pada gig pembuka itulah dijadwalkan screening versi Inggris dari single “Siapa Lagi Kalau Bukan Kita?” yang diberi tajuk sama dengan nama proyeknya, “If Not Us Then Who”.
Satu gig sisanya akan disuguhkan bersama Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN). Tempatnya di Indigenous Pavillion – Le Bourget pada 9 Desember 2015.
Produktivitas musisi sarat bakat ini memang sedang menggila. Pada tahun 2015 ini dia tercatat sudah meluncurkan tiga album penuh dalam 3 proyek musik berbeda: album “Tatap Muka” bersama Navicula, album “Kubu Carik” yang merupakan solo album perdananya, dan album “Perpetual” di bawah bendera A Conscious Coup.
Bersama A Conscious Coup, dia juga sudah menggelar 3 gig di Australia pada 22, 23, dan 24 Oktober 2015 lalu. Jangan lupakan juga satu proyek musik milik Dadang lainnya yang tak kalah mentereng, Dialog Dini Hari yang sedang mempersiapkan sebuah garapan kolaborasi yang akan diluncurkan tahun 2016 bersama Endah N Rheza.
“If Not Us Then Who” adalah sebuah tur pameran garapan bersama antara Indonesia Nature Film Society (INFIS) dan AMAN. Tema utama pameran tersebut adalah peran masyarakat adat dalam menjaga hutan terkait perubahan iklim yang sedang terjadi di seluruh dunia. “If Not Us The Who” digelar di 4 kota di Indonesia pada Maret 2015 lalu.
“Siapa lagi kalau bukan kita? Siapa lagi kalau bukan kita?” demikian Dadang bernyanyi, mengetuk pintu kepedulian kita. Semoga suara dan petikan gitar magisnya mampu mengetuk kepedulian masyarakat adat dari seluruh dunia yang akan jadi audiensnya dalam Konferensi Perubahan Iklim COP21 di Paris, Perancis nanti. [b]