Teks Riri Prabandari, Foto Ilustrasi Anton Muhajir
Pada tahun 2009, I Putu Adhi Prihandana yang akrab dipanggil Putu Adhi berkesempatan mengunjungi Belgia.
Kesempatan ini diperoleh melalui beasiswa dari Rotary International. Putu Adhi bergabung dalam program pemberdayaan pemuda-pemudi usia 25 – 40 tahun yang bertukar kultur, gaya hidup dan wawasan professional. Program ini dibentuk dalam sebuah wadah Group Study Exchange. Ini adalah kali pertama Putu Adhi menjejakkan kaki di benua Eropa.
Belgia merupakan negara di Eropa yang luas wilayahnya sekitar 30 ribu km2. Jumlah penduduknya sekitar 10 juta jiwa. Secara umum, Belgia terdiri dari 2 kelompok etnik besar, Flanders di Selatan (berbahasa Perancis) dan Wallonia di Utara (berbahasa Belanda) serta sedikit bagian yang ber-etnik Jerman di sisi timur.
Belgia memiliki peranan penting di benua Eropa. Di sanalah letak ibukota Uni Eropa dan beberapa kantor pusat organisasi international lainnya. Berkunjung ke Belgia seperti menikmati keindahan wilayah Eropa pada abad pertengahan.
Seperti kebanyakan tempat-tempat lain di Eropa, banyak situs bangunan bersejarah di Belgia yang tetap dijaga keaslian dan keasrian seperti wujud awalnya. Semuanya diatur dalam sebuah peraturan yang ketat oleh pemerintah terkait dengan restorasinya. Di samping tentu saja dengan tetap berkreasi dengan sesuatu yang lebih modern.
Kunjungan ke negara yang terkenal dengan bir, kentang, coklat dan patung anak kecil yang sedang buang air kecil ini (Mennekin Pis) akan menjadi pengalaman yang akan dibagikan Putu Adhi kepada teman-teman arsitek maupun umum dalam kesempatan Architect Under Big (AUB) 3 #8. Putu akan berbicara pada Jumat pertama bulan Desember mulai pukul 7 WITA di Danes Art Veranda.
Putu Adhi Prihandana, lahir di Denpasar, 29 Desember 1980. Angkatan ’99 Fakultas Teknik Arsitektur, Universitas Atma Jaya Yogyakarta ini sempat bekerja di Popo Danes Architect pada tahun 2004 – 2006 dan kini pemuda yang hobi membaca ini bekerja di PT. Grounds Kent Arsitek Indonesia (GKAI), Bali. Dia akan berbagi dalam AUB3.
AUB3 adalah kegiatan bulanan pada jumat pertama tiap bulan yang dipersembahkan untuk arsitek muda usia dibawah 30 tahun. AUB3 telah ditetapkan menjadi agenda IAI Bali dan tiap peserta yang berprofesi sebagai arsitek akan mendapatkan sertifikat dari IAI Bali yang dapat diambil pada agenda AUB3 di bulan berikutnya.
Dalam kegiatan ini arsitek muda diberi kesempatan untuk mempresentasikan karya arsitektur beserta pemikiran mereka pada publik melalui presentasi non formal yang diteruskan dengan diskusi santai. Peserta juga diberi kebebasan untuk memilih ruangannya sendiri -di halaman, ruang makan, rooftop, ruang galeri- dimanapun tempat dimana mereka rasa paling nyaman untuk berbagi cerita dengan pendengarnya.
Melalui pendekatan ini, arsitek beserta ide dan karya arsitekturnya berkesempatan untuk mendapatkan ruang berkomunikasi dengan khalayak yang lebih luas, baik khalayak awam arsitektur maupun khalayak arsitektur. [b]