Shintaro Sakamoto menjadi pentutup hari pertama Joyland Festival 2024, Jumat 1 Maret 2024. (Balebengong/Harun)
Gelaran festival musik dan seni Joyland Festival 2024 telah berakhir hari minggu lalu. Festival ini berlangsung di Peninsula Island, Nusa Dua, Bali secara berturut-turut mulai tanggal 1 hingga 3 Maret 2024. Tak hanya menyuguhkan konser musik, festival ini juga hadir dengan acara komedi, pemutaran film, hingga stage khusus bagi anak-anak yang membuat konser ini ramah bagi keluarga.
Saat saya membaca sekilas deretan nama bintang tamu yang akan tampil di Joyland melalui Instagram. Saya tahu dan familiar dengan beberapa nama yang ada di lineup Joyland Fest kali ini, akan tetapi beberapa nama bahkan baru saya baca ketika melihat daftar tersebut.
Nah, sebagai disclaimer, meskipun menulis profil diri di sosial media sebagai “Penyuka Musik”, khazanah musik saya ternyata tak begitu banyak.
Namun, saya tak terlalu peduli. Menghabiskan tiga hari untuk acara konser dan seni sepertinya akan menyenangkan.
Pada akhirnya, saya datang selama tiga hari untuk menikmati pengalaman kemeriahan festival ini.
Joyland Fest 2024 hari pertama setelah hujan turun. (Balebengong/Harun)
Di hari pertama festival dimulai, hujan turun cukup deras. Di jadwal yang saya pantau, harusnya acara sudah dimulai pukul 16.00. Namun hingga pukul 16.30, hujan masih turun.
Menjelang pukul 17.00, hujan mulai mereda. Saat itulah, sebuah grup band rap bernama Envy mulai tampil menjadi pembuka.
Di depan panggung nampak ada sedikit genangan, tetapi beberapa penonton terlihat mulai merapat ke arah panggung. Sebagian masih memakai payung dan mengenakan jas hujan.
Setelahnya, di panggung utama Joyland Fest, tampil White Shoes and the Couple Company (WSATCC). Saya merapat ke panggung mereka. Ini, kali pertama saya menyaksikan mereka tampil secara langsung. WSATCC menghibur penonton dengan membawakan beberapa lagu. Diantaranya termasuk, Senandung maaf hingga Kisah dari Selatan Jakarta.
White Shoes and the Couple Company tampil di Joyland Fest 2024 hari pertama. (Balebengong/Harun)
Meskipun hanya tahu beberapa lagu, WSATCC menyuguhkan penampilan yang berenergi hari itu. Aprilia Apsari (Vokalis WSATCC) bahkan sempat menari-nari meliuk-liuk di lagu “Tam Tam Buku”.
Gambar-gambar nostalgic yang menjadi background band ini tampil seakan memberi energi lebih tentang masa-masa 90an sesuai tema dari band WSATCC.
Usai WSATCC, saya berpindah ke panggung sebelahnya. Saya hendak menonton Nadin Amizah. Seperti yang sering saya lihat di lini masa sosial medianya, Nadin Amizah selalu tampil dengan dress putih yang nampak anggun.
Dia menyanyikan beberapa lagu yang cukup familiar seperti, Rayuan Perempuan Gila, Sorai, Rayuan Perempuan Gila hingga Semua Aku Dirayakan. Penonton banyak mengangkat handphonenya tinggi-tinggi untuk merekam momen, sembari bernyanyi bersama. Semua penonton malam itu bersama-sama merayakan Nadin Amizah.
Nadin Amizah di Joyland Fest 2024 (Balebengong/Harun)
Selalu menyenangkan untuk berkunjung ke festival, karena, banyak opsi hiburan yang bisa dipilih. Jika saya tidak tahu atau familiar dengan bintang tamu yang sedang tampil, saya bisa memilih menjauh ke belakang, atau mencari stage lain sesuai preferensi.
Sore telah memasuki malam, pengunjung Joyland Festival semakin ramai. Stars and Rabbit, The Sigit, serta The Adams tampil energic dengan musik-musik mereka. Namun, malam itu ditutup sempurna oleh Shintaro Sakamoto. Alunan gitar yang manis dan suara yang lembut membuat banyak penonton menggerakan badan ke kiri dan ke kanan seperti menari.
Sebagai orang yang baru pertama kali menonton dan mendengar lagu Shintaro Sakamoto, saya sangat tersihir oleh penampilan penyanyi asal Jepang tersebut. Seorang teman bahkan berpesan untuk jangan sekali-kali untuk melewatkan penampilan Shintaro malam tersebut. Jadilah hari pertama Joyland Festival 2024 jadi malam yang meriah dan berkesan.
Hari kedua cukup cerah. Saya datang ketika Bilal Indrajaya mulai tampil pukul 16.45 sore. Beberapa orang mulai mendekat ke panggung utama. Meskipun cuaca agak terik, Bilal membuat beberapa orang ikut bernyanyi dalam lagu-lagunya.
Penampil paling ditunggu untuk Joyland Festival 2024 bisa jadi ialah Kings of Convenience. Ketika band ini tampil, saya memantau suara-suara selain dari petikan gitar mereka diturunkan. Duo Folk asal Norwegia bak gula yang dalam sekejap sudah dikerubungi oleh semut.
Saya sendiri tak terlalu familiar dengan lagu-lagu mereka. Namun, saya ingat beberapa tahun silam mendengar lagu-lagu easy listening mereka dan suka. Petikan gitar akustik dan suara yang renyah membuat saya ikut hanyut dalam lagu-lagu mereka.
Selanjutnya, seperti yang disebutkan di awal, festival kali ini tidak hanya ada konser musik, Joyland menghadirkan panggung komedi yang bisa dijadikan pilihan sampingan selama berkunjung ke festival ini.
Setidaknya selama tiga hari gelaran Joyland Festival 2024, saya sempat menonton Sakdiyah Maruf, Mukti Entut, Mosidik, Yudha Keling, hingga Ananta Rispo. Mendapat jatah tampil setidaknya 15 menit, panggung stand up comedy ini menjadi alternatif yang bisa dipilih.
Panggung Stand Up Comedy di Joyland Festival 2024 (Balebengong/Harun)
Selain panggung komedi, saya juga menemukan space yang ditujukan untuk nonton film bersama. Layar besar dipasang untuk kegiatan ini. Saya sempat menonton film pendek berjudul “Rabu yang Bahagia” yang dulu sempat saya tonton. Ini adalah sebuah film pendek yang menarik sekali dan sepertinya saya rasa perlu tulisan khusus untuk mengulas film tersebut. Akan tetapi, yang saya sesalkan, suara yang bercampur dengan suara musik dari booth-booth dan panggung sekitar membuat ruang ini tidak terlalu maksimal.
Selanjutnya, di hari ketiga, saya menonton bagian akhir dari penampilan Dialog Dini Hari. Dadang SH Pranoto dengan suara yang khas membuat penonton ikut larut bernyanyi bersama.
Usai Dialog Dini Hari tampil, Isyana Saraswati mulai menghibur penonton. Dengan baju hitam dengan tudung di kepala. Baju tersebut dilengkapi semacam jubah yang berkibar-kibar ke belakang. Isyana tampil tampil lincah. Meloncat ke sana kemari memberi energi supaya penonton menikmati lagu yang dia bawakan.
Isyana mengumumkan bahwa panggung Joyland Festival kali merupakan panggung pertamanya di tahun 2024. Selain itu, panggung ini dia dedikasikan untuk menyambut 10 tahun dia berkarya.
Karenanya, dia kembali membawakan lagu-lagu dari era awal dia berkarya. Keep Being You, Kau Adalah, hingga Tetap dalam Jiwa dia bawakan kembali dengan aransemen yang lebih bergairah.
Di hari ketiga juga tampil Hindia. Band yang digawangi Baskara Putra sebagai vokalis langsung menjadi magnet bagi para pengunjung. Para penonton banyak menyalakan kamera mengabadikan momen sekaligus menyanyi bersama. Penonton semakin riuh rendah ketika lagu “Secukupnya” dibawakan. Cincin, menjadi lagu penutup Hindia malam itu.
Saya melihat banyak orang yang menggelar alas sederhana dan duduk menikmati sajian musik yang ada. Saya sempat berbincang dengan Seruni dan Ijun, dua pasangan yang membawa anak mereka ke festival musik kali ini. Mereka membawa sang buah hati ke festival musik ini karena mendengar bahwa Joyland merupakan festival musik yang ramah anak atau kids friendly.
“Malah pengen nyari pengalaman bawa anak ke konsernya, tempatnya juga open space kan, sekalian nonton konser, kan bisa liat-liat hal lain juga,” papar Seruni.
Selain venue yang cocok buat piknik keluarga, Joyland juga mendirikan stage bernama White Peacock. Ruang ramah anak ini dibuat khusus untuk festival kali ini. White Peacock sendiri menawarkan sejumlah lokakarya dan kegiatan yang merangsang daya kreasi anak-anak.
Bintang, Koordinator stage White Peacock mengatakan bahwa Joyland Festival memang mengusung festival musik yang kids friendly. Bukan pertama kali, Bintang menyampaikan bahwa sejak Joyland pertama, ruang ramah anak selalu disediakan.
Bintang berkeinginan kedepannya, orang-orang yang sudah berkeluarga dan punya anak datang ke Joyland untuk menikmati pengalamannya. Harapnya, bukan hanya orang tua yang bisa menikmati konser musik yang diadakan, anak-anak mereka juga bisa menikmati kegiatan yang telah disediakan.
Di stage White Peacock saya juga bertemu dengan vokalis grup band Mocca, Arina. Band Mocca menjadi penampil di stage yang didedikasikan untuk anak-anak tersebut. Mocca sendiri menurut Arina telah lama fokus menciptakan lagu dengan tema anak-anak.
Dia menyebut lagu “Happy”, “Sunday Afternoon”, dan beberapa lagu lain, sebenarnya diciptakan untuk semua umur. Selain itu, Mocca juga pernah terlibat untuk penggarapan soundtrack untuk film anak-anak yaitu film, “Untuk Rena”.
“Jadi kami memang sudah cukup akrab dengan dunia lagu anak-anak. Karena mungkin, jiwa kanak-kanak dari kami kental juga kali ya.” ucap Arina, sambil menebar senyum kepada beberapa orang yang sedang menunggu untuk memintanya berfoto.
Selain itu, alasan grup band Mocca sering terlibat dan menggarap lagu bertema anak-anak karena masa kanak-kanak menurut Arina adalah masa yang paling menyenangkan. Dan yang bisa dilakukan menurutnya adalah dengan menuliskannya dalam bentuk lagu.
Di tengah keringnya musik untuk anak-anak, Arina ingin semoga musik anak semakin berkembang. Dia merindukan lagu-lagu anak klasik zaman dahulu.
“Yang lagunya sederhana, mengena dan gampang ingetnya. Dibanding lagu anak modern yang instan yang cepat dilupakan,” serunya. Dia berharap, semoga akan lebih banyak lagu anak-anak yang abadi di masa depan.