• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Friday, July 11, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Subak Catur Angga Memulai Pertanian Lebih Ramah Lingkungan

Gusti Diah by Gusti Diah
13 December 2021
in Kabar Baru, Lingkungan
0 0
0
Panen perdana pertanian ramah lingkungan Subak Catur Angga, Tabanan.

Di Luar ekspektasi, uji coba penerapan pertanian sehat dan ramah lingkungan seluas 10 are di Subak Catur Angga, Tabanan menghasilkan panen yang memuaskan. Hasil ini tepat diperoleh dalam acara Panen Perdana pada Sabtu, 11 Desember 2021, “Awalnya saya kira dalam 5 are ini hanya memperoleh sekitar 300 kg, tapi ternyata lebih dari itu,” ungkap Nengah Sutamaya, Pekaseh Subak Rejasa.

Sejak November 2020, IDEP mulai membangun dialog bersama petani-petani di Subak Catur Angga. Kemudian melakukan pendampingan ke petani yang tergabung dalam kelompok kerja. Dalam proses pendampingan, ada beberapa pelatihan yang dilakukan, di antaranya pelatihan manajemen organisasi, permakultur, penyusunan peta subak, serta pendataan anggota subak sesuai dengan aspek sosial budaya, ekologi, dan ekonomi. “Tujuan dari pendampingan ini untuk meningkatkan kapasitas petani dalam menerapkan pertanian ramah lingkungan serta penguatan keorganisasian subak,” ungkap Wahyu dari Yayasan IDEP Selaras Alam.

Para petani yang tergabung dalam 20 subak menyambut baik pendampingan yang mengarah pada pertanian ramah lingkungan. “Ini untungnya ada Yayasan [IDEP] yang mendampingi, tiang selaku Pekaseh Subak Rejasa memberanikan diri untuk membuat demplot. Selain mengurangi zat-zat kimia yang berbahaya untuk kesehatan, kalo menggunakan kimia jelas nike lebih mengeluarkan biaya banyak,” terang pria yang kerap disapa Pak Cip ini.

Sambutan baik para petani hadir ketika proses untuk menuju pertanian yang ramah lingkungan yang awalnya dianggap sulit, ternyata lebih mudah dan tidak menguras biaya. “Kalo organik kan bisa memanfaatkan apa yang ada di sekitar kita, untuk pupuk lah, atau pengendali hama, nike artinya menghemat biaya, disamping itu juga kualitas, mutu dari padi itu, untuk kesehatan,” ungkap I Wayan Juliana, Pekaseh Subak Sri Gumana. Tidak hanya menghemat biaya, pertanian yang memanfaatkan bahan-bahan organik ini juga terbebas dari serangan tikus yang bahkan pernah menggagalkan panen. “Selama menerapkan pertanian sehat niki, tikus ten wenten [tidak ada]. Biasanya kalo pake kimia, tikus wenten,” terang Pak Cip.

Tidak adanya serangan tikus membuat hasil panen Pak Cip semakin meningkat. Setelah acara selesai, bersama tim IDEP, Pria yang telah menjadi Pekaseh Subak dari tahun 2018 ini mengunjungi rumah produksi Beras Organik Jatiluwih. “Ini setelah ditimbang, total berat gabah sampai 445 kg,” ungkap Pak Cip.

Beberapa keuntungan yang diperoleh petani memperkuat tekad mereka untuk terus berupaya menerapkan pertanian yang ramah lingkungan. Meskipun ada beberapa serangga pengganggu, namun tidak melebihi batas normal. Juliana pun menambahkan, “kalo serangga pasti saja ada, tapi kan berputar dia, ada predatornya nike. Kalo pakai kimia, sama, semua akan mati, baik itu hama maupun predatornya. Jadi kita disini ingin menjaga ekosistem alaminya.”

Pak Cip maupun Juliana dengan jelas mengetahui dampak buruk dari penggunaan bahan kimia yang berlebih, sebab pengetahuan tentang pertanian yang ramah lingkungan masih ada dalam ingatan mereka. Namun semenjak revolusi hijau, petani dibuat tergantung oleh pertanian kimia. Padahal Subak Catur Angga diakui sebagai situs warisan dunia menurut UNESCO yang perlu dijaga kelestarian alam dan budayanya. “Kami ingin bersama-sama dengan petani dalam upaya-upaya menjaga warisan budaya dunia ini, terutama kelestarian subak dan lingkungannya,” tambah Wahyu yang rutin mendampingi petani.
Catur Angga tidak hanya menjadi warisan budaya dunia yang perlu dilestarikan, tapi juga kunci dari kedaulatan pangan di Bali. Sistem yang berjalan turun temurun ini telah menghidupi sebagian besar masyarakat Bali.

Langkah yang dimulai Subak Catur Angga menunjukan bahwa mereka mampu berdaulat sebagai petani. Dalam acara Panen Perdana ini, perwakilan pemerintah Tabanan mengungkapkan janjinya untuk, “mencoba kedepannya perlahan-lahan ke arah pertanian organik, sehingga kami pemerintah Kabupaten Tabanan sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan ini.”

Tags: pertanian ramah lingkungansubak catur anggawarisan budaya dunia
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Gusti Diah

Gusti Diah

Tertarik dengan isu lingkungan, media, dan mode.

Related Posts

No Content Available
Next Post
Kasus Korupsi di Bali: LPD dan ASN adalah Aktor Terbanyak

Kasus Korupsi di Bali: LPD dan ASN adalah Aktor Terbanyak

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

BYURR! Kekacauan Baru di Skena Hardcore Bali

BYURR! Kekacauan Baru di Skena Hardcore Bali

10 July 2025
Diskusi dan Konser Hari HAM “Semakin Dibungkam Semakin Melawan”

Konser Bukan Cuma Menyanyi dan Bergembira, namun Juga Masalah Kenyamanan dan Keamanan

9 July 2025
Bandara Baru di Bali Utara: Gajah Putih dalam Bayang Pembangunan yang Salah Arah

Bandara Baru di Bali Utara: Gajah Putih dalam Bayang Pembangunan yang Salah Arah

9 July 2025
TAKSU Reuse di AJW 2025: Solusi Cerdas Kurangi Sampah Plastik Sekali Pakai

TAKSU Reuse di AJW 2025: Solusi Cerdas Kurangi Sampah Plastik Sekali Pakai

8 July 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia