Usulan nama mulai dari seniman hingga Gubernur saat ini.
Akademisi Universitas Udayana Prof I Nyoman Darma Putra mengusulkan agar nama jalan tol pertama di Bali yang segera rampung diberikan nama dengan nama seniman I Wayan Lotring (1898-1983). Darma Putra menyampaikan hal itu di Denpasar, Selasa lalu.
Tol ini menghubungkan Benoa dengan Bandara Ngurah Rai dan Nusa Dua, melintas di atas perairan dengan pemandangan nan indah.
Alasan mengabadikan nama Lotring sebagai nama jalan itu karena Lotring adalah mahaguru tari dan tabuh Bali yang berjasa dalam pengembanga seni budaya Bali. Lotring yang berasal dari Kuta, Badung, merupakan seniman besar Bali yang banyak mendidik seniman lokal dan seniman luar negeri.
“Ahli musik etnik asal Kanada, Collin McPhee, adalah salah satu orang asing yang belajar music dari Lotring,” ujar Darma Putra.
McPhee menulis buku A House in Bali (1944, cetak ulang terus sampai 2002), yang memuji kehebatan Lotring dan seniman Bali lainnya. Buku ini, masih beredar sampai sekarang, berarti terus mempromosikan kekayaan musik Bali dan kepiawaian seniman yang dimiliki Bali termasuk Lotring.
Selama ini, menurut Darma Putra, nama Lotring sudah diabadikan sebagai nama jalan kecil di daerah wisata Kuta. “Kini saatnya mengharumkan nama Lotring dalam jalan lebih besar, jalan tol pertama nana indah di Bali,” tambah Darma Putra.
Darma Putra khawatir jika nama jalan penting ini diberikan nama tanpa dasar yang jelas. Selama ini, selama proyek dalam pengerjaan, jalan itu disebut dengan “JDP atau Jalan Di Atas Perairan”. Kalau tidak sejak awal dirancang nama tepat, bisa jadi bertambah nama jalan yang tak jelas dasar penamaannya tetapi terlanjur terkenal seperti Jalan Sunset Road atau Jalan Marlboro.
“Bali adalah daerah wisata budaya dan penamaan jalan tol yang akan banyak dilalui turis sebagai Jalan Wayan Lotring akan menimbulkan rasa bangga atas pahlawan budaya Bali,” ujar Darma Putra.
Nama lain yang diajukan untuk nama jalan tol Bali itu adalah Jalan Soekarno-Hatta, Jalan I Gusti Ngurah Rai, I Gusti Patih Jelantik, atau I Gusti Nyoman lempad (pelukis besar Bali abad ke-20), Made Mangku Pastika, sebagai gubernur dan putra Bali yang berhasil membongkar kasus bom Bali 2002.
Kira-kira, (si)apa nama yang tepat untuk jalan tol ini menurut Anda? [b]
Foto-foto Anton Muhajir.
Pakai nama seniman saja.
Apa jadinya kalau jalan tol itu dikasi nama “Mangku Pastika” sementara disaat yang bersamaan, Ia (MP) melintasi jalan tol itu 🙂
apa jadinya kalau jalan tol itu diberikan nama ‘Made Mangku Pastika’, sementara saat bersamaan ia melewati jalan tol tsb. 🙂
Wacana yg sangat baik, belajar dar Sunset Road dan Marlboro, sebaiknya untuk jalan baru di atas air (Jln. Tol Bali) diberi nama lokal saja. Dari nama nama tersebut saya lebih tersentuh dengan “Lotring” dan “Lempad”. Karena “Lotring” beliau dari latar belakang yg di jelaskan diatas sangat cocok dgn asal dan tempat jalannya. Kalau “Lempad” lebih cocok di Ubud ato Gianyar.
Kata Lotring bila diurai menjadi dua suku kata Lot dan Ring, Lot kira kira berarti dataran yg ada di dalam air (seperti Tanah Lot), sedangkan Ring kira kira berarti melingkar, sehingga ada kecocokan dgn kondisi situasi dan lokasi jalan yg sedang dibangun tersebut.
Maaf bila tidak berkenan.