• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Tuesday, May 20, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Gaya Hidup Agenda

Petani Rumput Laut Rentan Terkena Nyeri Sendi

Anton Muhajir by Anton Muhajir
2 January 2009
in Agenda, Travel
0 0
1

Oleh Anton Muhajir

Nyeri sendi (Arthralgia) adalah gejala penyakit yang paling banyak dialami warga Nusa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Dari 50 warga yang ikut pelayanan kesehatan gratis Rabu (31/12) lalu, hampir semuanya mengalami sakit pada tulang sendi tersebut.

Pelayanan kesehatan gratis diadakan Bali Blogger Community (BBC) pada warga Nusa Lembongan dalam rangkaian bakti sosial akhir tahun. Selain pelayanan kesehatan, kegiatan lainnya adalah pemasangan papan petunjuk jalan dan bersih-bersih pantai. Untuk pelayanan kesehatan dipusatkan di kantor koperasi Kerti Dharma, Banjar Kelod.

Menurut data I Made Cock Wirawan, satu-satunya dokter yang melakukan pemeriksaan, sekitar 90 persen peserta cek kesehatan tersebut mengalami nyeri sendi. “Arthralgia adalah salah satu gejala adanya penyakit rematik pada mereka. Tapi perlu ada pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikannya,” kata Wirawan.

Wirawan menambahkan peserta pelayanan kesehatan banyak yang mengalami arthalgia karena dua alasan yaitu umur dan pekerjaan. “Nyeri sendi biasa menyerang pada mereka yang sudah berumur di atas lima puluh tahun,” kata dokter alumni Universitas Udayana Bali ini.

Penyebab lainnya adalah pekerjaan. Sebagian besar warga Lembongan bekerja sebagai petani rumput laut. Demikian pula peserta pelayanan kesehatan tersebut. “Terlalu banyak berendam di air dingin akan menyebabkan sirkulasi darah di sendi tidak bagus,” kata Wirawan, pemilik blog www.blogdokter.net tersebut.

Semua peserta pelayanan kesehatan kemarin memang petani rumput laut. Nyoman Ngawi salah satunya. Perempuan berusia 60 tahun ini bekerja sebagai petani rumput laut sejak kecil. “Setiap hari duduk lama-lama untuk ngurus rumput laut,” katanya.

Sebagai petani perempuan, Ngawi melakukan pekerjaan menyiapkan bibit rumput laut dan menjemur rumput yang sudah dipanen. Pekerjaan itu lebih banyak dilakukan di rumah. Dalam sehari, dia mengaku, bisa bekerja sampai 12 jam. “Makanya sering sakit kepala dan mata kabur,” ujarnya.

Sementara petani laki-laki bekerja di dalam air sekitar lima jam per hari. Misalnya ngecek rumput laut, memasang tali, menghilangkan penyakit atau gulma di ladang rumput laut, memasang bibit, dan memanen. Selama itu mereka berendam di dalam air.

Menurut Wirawan, ada gejala penyakit berbeda antara petani perempuan dan petani laki-laki. Umumnya petani perempuan mengalami sakit dari pinggang ke atas. Antara lain sakit kepala dan mata kabur. Sedangkan petani laki-laki, lebih banyak sakitnya pada pinggang ke bawah. “Mungkin karena petani laki-laki yang lebih banyak berendam di dalam air,” tambahnya.

Wirawan menambahkan, selain nyeri sendi, petani rumput laut juga banyak yang mengalami mata kabur. “Saya belum bisa memastikan apa penyebabnya karena perlu pemeriksaan lebih lanjut, tapi saya menduga sebagian besar mata kabur itu karena katarak,” kata Wirawan yang juga melayani konsultasi online lewat blognya.

Ketua Kelompok Petani Kerti Dharma I Wayan Ujiana mengatakan sebagian besar petani rumput laut di Lembongan telah berusia lanjut, 50 tahun ke atas. “Sangat sedikit anak muda yang mau meneruskan budi daya rumput laut. Karena itu, para petani sering memaksakan diri ke laut walau sedang sakit,” ujarnya.

Ujiana mengaku tak banyak petani peduli dengan kesehatannya dengan memeriksakan diri ke Puskesmas. Mereka akan berhenti bekerja jika sudah tak bisa bangun. Tak heran pelayanan kesehatan BBC di pusat pemukiman petani Lembongan ini dipadati warga.

“Semua petani langsung minta banyak obat untuk banyak penyakit yang diidapnya. Tiap orang rata-rata mengalami minimal dua keluhan penyakit yang dibiarkan terus menerus seperti nyeri sendi dan mata rabun,” urai Luh Putu Ikha Widari, salah satu panitia BBC.

Bali adalah salah satu sentra produsen rumput laut mentah terbesar di Indonesia selain Sulawesi dan NTT. Produksi rumput laut Bali adalah 164.687 ton pada 2006. Jumlah terbesar dari Kabupaten klungkung yang mewilayahi Nusa Lembongan, Nusa Penida, dan Ceningan yaitu 110 ton produksi rumput laut kering per tahun.  Dua jenis yang banyak dibudidayakan adalah cotonii dan spinosum. [b]

Tags: AgendaBali Blogger CommunityJaringanKesehatanKlungkungNusa LembonganTravelling
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Anton Muhajir

Anton Muhajir

Jurnalis lepas, blogger, editor, dan nyambi tukang kompor. Menulis lepas di media arus utama ataupun media komunitas sambil sesekali terlibat dalam literasi media dan gerakan hak-hak digital.

Related Posts

Rekomendasi Day Trip Eksplor Nusa Lembongan

Rekomendasi Day Trip Eksplor Nusa Lembongan

14 March 2025
Ditekan Hingga Tandatangani Surat Damai, Korban Penyiksaan Buser Polres Klungkung Pastikan Tidak Cabut Laporan

Ditekan Hingga Tandatangani Surat Damai, Korban Penyiksaan Buser Polres Klungkung Pastikan Tidak Cabut Laporan

10 July 2024
Mengenal 4 F, Respon terhadap Stres dan Trauma

Mengenal 4 F, Respon terhadap Stres dan Trauma

4 June 2024
Ini Kisahmu: Ni Pollok Gadis Bali

Ini Kisahmu: Ni Pollok Gadis Bali

14 July 2023
Komang Rai di Galeri Pertama di Nua Lembongan:  Lalu Lalang Imajinasi, Tradisi, Globalisasi

Komang Rai di Galeri Pertama di Nua Lembongan: Lalu Lalang Imajinasi, Tradisi, Globalisasi

24 December 2022
Cerita Rasa

Cerita Rasa Festival: Rintisan Festival Desa di Jembrana

6 August 2022
Next Post

Pengawasan Koloni Monyet untuk Mencegah Rabies

Comments 1

  1. I Putu Suhardhiyasa,SSTPar (TUTAX) says:
    16 years ago

    Continue dunk

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Warisan Kuliner dan Talenta Lokal dalam Ubud Food Festival 2025

Warisan Kuliner dan Talenta Lokal dalam Ubud Food Festival 2025

20 May 2025
Melihat Hukum dari Lubang Toilet

Melihat Hukum dari Lubang Toilet

19 May 2025
[Ilustrasi] Wacana Bali Mandiri Energi Bersih

[Ilustrasi] Wacana Bali Mandiri Energi Bersih

18 May 2025
Kampanye 2 Anak Dihentikan, Ini Instruksi KB Krama Bali

Kampanye 2 Anak Dihentikan, Ini Instruksi KB Krama Bali

17 May 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia