• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Tuesday, May 20, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Perjalanan Melali Tuak dan Tikar Ngis jadi Momen Tak Terlupakan

Komang Gede Widiana by Komang Gede Widiana
24 March 2023
in Kabar Baru, Pertanian, Travel
0 0
0

Meski perjalanan Melali ke Desa Ngis sudah dilalui seminggu lalu, keseruan melali ke Desa Ngis kami mulai dari bertemunya para pemandu desa dengan para pengunjung. Saat itu Wawan, pemandu Desa Ngis menjemput pengunjung dari titik kumpul menuju Desa Ngis, Kabupaten Karangasem. Sekitar 70 menit berkendara dari Kota Denpasar.

Kurang lebih waktu menunjukkan pukul 09.00 WITA pengunjung melali ke desa sudah sampai di Desa Pekarangan. Lalu pengunjung dan pemandu bersama-sama berjalan kaki menuju bukit Bulgari. Bukit yang terletak di sebelah selatan Banjar Pekarangan.

Jalan yang lumayan menanjak cukup membuat pengunjung menguras keringat menuju Bukit Bulgari. Namun, kendati demikian, perjalanan tetap mengasyikkan. Di tengah perjalanan, bersama-sama melihat cara memanen daun pandan yang nanti akan diolah menjadi tikar pandan oleh warga setempat.

Tanaman pandan berduri ini memamerkan diri di sepanjang perjalanan mendaki bukit memanggil kami yang melewatinya untuk mendekat sejenak. Perjalanan menuju rute pertama ini jadi sangat bervariatif. Sepanjang jalan kami menemukan banyak jenis tanaman liar yang bisa dimanfaatkan. Mulai dari tanaman yang bisa dijadikan makanan, obat, hingga menemukan guguran ranting tanaman yang biasa digunakan mainan ketika masa kecil. Perjalanan trekking beberapa menit ini pun tak terasa di tengah teriknya matahari.

Banyak pengetahuan yang secara singkat ditukarkan antar pengunjung dan pemandu saat itu. Hingga tak terasa kami hampir sampai di tujuan. Hal itu ditandai dengan panorama kebun kelapa Desa Ngis yang terhampar dari atas Bukit Bulgari.

Setelah puas berswafoto dan foto bersama dari atas tower Bukit Bugari, Mek Keceng sudah siap dengan makanan sarapannya di bawah pohon Jambu Mete. Kami dipanggil untuk menikmati sarapan. Ada menu seperti pisang rebus, ubi rebus, urap ubi jalar, dan secangkir kopi serta teh manis. Tak terasa angin semilir memutar waktu lebih cepat dari biasanya, ternyata sudah jam 10.00 WITA.

Perjalanan dilanjutkan menuju ke tempat Nengah Sumerta, salah satu petani tuak di Desa Ngis. Dengan sigap Sumerta memanjat pohon jaka dengan menggunakan banggul. Kemudian memasang jerigen untuk menampung nira. Selanjutnya membawa turun nira yang sudah terkumpul dari kemarinnya. Pengunjung mencoba rasa nira yang baru saja diambil. Termana dan Devani, para pengunjung melali ke Desa Ngis saat itu sangat menyukai rasa dari nira manis ini.

Setelah puas dengan nira, perjalanan dilanjutkan menuju rumah Ni Wayan Walastri, pengrajin tikar pandan khas desa ini yang merupakan istri dari Nengah Sumerta. Rumah Walastri ini merupakan jalur menuju Bukit Bayem tujuan kami selanjutnya.

Di rumah Walastri, pengunjung belajar cara membuat tikar pandan. Mulai dari cara memanen pandan, membersihkan duri pandan, lalu membentuk lingkaran (ngelulun) supaya mudah dijemur.

Beberapa pengunjung bergiliran mencoba memanen pandan yang penuh duri itu. Tak lupa mengambil pandan yang paling pendek dan kecil, supaya cepat selesai menghilangkan durinya. Pengalaman melakukan kegiatan sehari-hari Walastri kami coba alami di sini. Benar, itu tidak semudah yang kita lihat.

Kemudian lanjut diajarkan cara menganyam tikar pandan. Semua pengunjung mencoba untuk membuat tikar pandan ini. Tentunya sebagai percobaan pertama, diajarkan membuat ukuran yang kecil. Di akhir sesi peserta dapat oleh-oleh berupa tikar kecil yang bisa digunakan sebagai alas duduk.

Tidak cukup dengan tikar yang kecil, Termana dan Ade membeli 2 bidang tikar yang ukuran besar untuk digunakan di rumahnya.

“Tiang mau beli 2 karena saya juga pakai untuk sarana upacara,” kata Ngurah Termana.

Jam sudah menunjukan pukul 12 siang, perjalanan dilanjutkan menuju Bukit Bayem, tempat makan siang pengunjung. Sampai di Bukit Bayem, kami disambut oleh Wayan Surana, Mek Luh Suriti, dan Wayan Astanawa. Tim penyedia kuliner khas Ngis ini sudah menyiapkan hidangan untuk makan siang.

Sebelum itu, pelepas dahaga cuaca yang lumayan terik, kami disuguhi isotonic alami, yaitu air kelapa muda fresh dari pohonnya. Setelah menikmati es kelapa muda karena perut sudah keroncongan, tak sabar menikmati makan siang yang sangat mewah. Nasi sela, urap daun tabia bun, sate be pasih, serta palem udang yang sangat menggoda.

Semua pengunjung termasuk saya makan siang di Bukit Bayem ditemani dengan segarnya udara yang bebas dari polusi. Perut sudah terisi tenaga kembali lagi. Acara dilanjutkan dengan tidur, eh salah, yaa udara sejuk saat itu membawa Ade ketiduran.

Sementara Ade dan Ananta terlelap di bawah pohon biu-biuan. Termana, Devani, Swakarma, Juni, Wawan, Asta, dan saya sendiri menikmati nikmatnya tuak manis.

Alkohol dari tuak yang mulai meresap ke dalam jiwa membangunkan gairah Asta untuk memulai nyanyian yang tidak asing didengar. Ya genjek mulai berkumandang, sontak Wawan dan saya menyahutinya. Sehingga terciptalah genjek Om swastyastu sebagai bentuk ucapan selamat datang dari kami warga Desa Ngis untuk pengunjung melali ke Desa Ngis.

Tags: travelling baliwisata desa
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Komang Gede Widiana

Komang Gede Widiana

Related Posts

No Content Available
Next Post
Pameran Arsip Festival Minikino

Pameran Arsip Festival Minikino

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Warisan Kuliner dan Talenta Lokal dalam Ubud Food Festival 2025

Warisan Kuliner dan Talenta Lokal dalam Ubud Food Festival 2025

20 May 2025
Melihat Hukum dari Lubang Toilet

Melihat Hukum dari Lubang Toilet

19 May 2025
[Ilustrasi] Wacana Bali Mandiri Energi Bersih

[Ilustrasi] Wacana Bali Mandiri Energi Bersih

18 May 2025
Kampanye 2 Anak Dihentikan, Ini Instruksi KB Krama Bali

Kampanye 2 Anak Dihentikan, Ini Instruksi KB Krama Bali

17 May 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia