Di tengah maraknya penolakan reklamasi Teluk Benoa, nelayan Bali utara terus melestarikan lingkungan.
“Lingkungan Bali harus diselamatkan,” kata Kepala Biro Humas Pemerintah Provinsi Bali I Ketut Teneng. Menurutnya 20,8 persen dari 7.200 hektar terumbu karang di Bali kondisinya rusak.
Sementara di Bali Utara kebanyakan kelompok nelayan telah menerapkan cara tangkap yang ramah lingkungan. Mereka juga ada yang menggantungkan hidupnya sebagai nelayan ikan hias. “Jikalau ikan hiasnya ramah lingkungan dengan cara tidak ditangkap dengan memakai bom dan potas maka ikannya akan sehat, warnanya juga tidak pudar,” ungkap Made Partiana yang telah lama menjadi nelayan ikan hias.
“Ikan-ikan yang ditangkap dengan menggunakan jaring juga tidak cacat dan lebih lama hidup dari mulai menangkap sampai dibawa ke eksportir dan ke luar negeri,” tambahnya.
Sementara di desa tetangga Les, Desa Penuktukan pada Senin lalu Pemerintah Daerah Buleleng bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan mengadakan penanaman dan penempatan terumbu karang buatan provinsi Bali tahun anggaran 2013. Hadir dalam acara tersebut dari mitra pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) serta jurnalis.
Yudi, Kepala Desa Penuktukan, mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang hadir dalam mendukung program ini. Yudi berharap masyarakat dan kelompok bisa menjaga terumbu karang dengan sebaik baiknya sehingga bisa berdampak pada pemanfaatan yang berkelanjutan.
Komitmen
Hadir juga dalam acara tersebut media asing yang meliput, kebetulan mereka memiliki program yang telah bertahun tahun mendokumentasikan penyelamatan lingkungan, mereka mengarungi samudera dan lautan, kapal layar yang dibawanya bernama Sedna 4.
Marie salah satu crew film asal Prancis menyatakan ingin sekali melihat proses penyelamatan terumbu karang.
Dalam acara pembukaan salah satu nelayan di Desa Penuktukan menyatakan agar perjuangannya diperhatikan, dia meminta bantuan alat selam kepada pemerintah terkait baik di kabupaten maupun provinsi agar terus mendukung tekad kelompok nelayan Taman Segara di Penuktukan.
Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali Made Gunaja menanggapi pertanyaan nelayan dengan mengungkapkan bahwa sebelumnya Dinas juga telah membantu nelayan di Tejakula dengan menyumbangkan 2 unit alat selam, 2 unit di Kerobogan, 1 di desa Les dan 2 unit di Penuktukan.
Semoga komitmen Dinas Perikanan dan Kelautan dalam menyelamatkan laut dan pesisir Bali bisa kita dukung bersama, tanpa ada investor datang untuk merusak alam Bali. [b]