• Tanya Jawab
  • Mengenal Kami
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Kontributor
    • Log In
    • Register
    • Edit Profile
BaleBengong
Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Mendalam
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Mendalam
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Permainan Papa Minta Saham yang Bikin Geram

Ida Bagus Abhimantara by Ida Bagus Abhimantara
8 December 2015
in Kabar Baru, Opini
0
credit: rakyatku.com
Kredit: Rakyatku.com

Saat ini mata kita dibuka lebar oleh salah satu menteri, Sudirman Said.

Dia melapor ke Komite Etik Dewan Kehormatan DPR terkait rekaman percakapan antara Ketua DPR Setya Novanto bersama petinggi PT Freeport Indonesia dan Rizal Chalid.

Riza adalah pengusaha besar yang dikenal sebagai mafia minyak di tanah air.

Sebagai mahasiswa hukum yang sedang belajar menjadi agent of change bangsa ini, saya terus berusaha mengikuti kasus yang tidak mengejutkan namun mampu meledakkan. Mengapa begitu karena dalam obrolan warung kopi pun kita sudah bisa menduga bagaimana permainan para politikus negeri ini. Mungkin memang begitu adanya namun tak pernah terbukti atau terangkat ke permukaan.

Kali ini datang sosok yang saya anggap sedikit gila karena dengan amat berani mengekspose kasus yang akan berdampak sangat luas, Sudirman Said. Saya tidak peduli apa motif Sudirman Said melaporkan ini. Namun, jika kita mendengar percakapan hasil rekaman tersebut, kita sebagai rakyat yang masih “waras” kita bisa menilai sendiri siapa yang “bermain” dalam kasus ini.

Saya mengikuti betul persidangan-persidangan MKD terhadap para saksi dan terakhir terhadap Setya Novanto sebagai terlapor yang sidangnya dinyatakan tertutup. Saya sendiri berharap justru sidang ini dilaksanakan secara terbuka. Logikanya, jika Setya Novanto benar maka inilah kesempatan dia untuk mengklarifikasi ke publik bahwa dia tidak melanggar kode etik sebagai pimpinan DPR.

Saya mulai berpikir bahwa yang dihadapi sang menteri bukanlah orang sembarangan. Dari apa yang saya telusuri memang ada beberapa kasus korupsi yang menyeret sang pimpinan DPR ini namun selalu lolos dari jerat hukum. Hal yang paling membuat saya menggelengkan kepala tentu pada saat sidang pemanggilan Setya Novanto sebagai terlapor. Sidang ini diwarnai pergantian salah satu anggota MKD. Pimpinan sidang pun diketuai oleh rekan satu partainya.

Jujur sebagai anak muda yang tak tahu menahu dunia politik saya bertanya, “Ada apa?” Nalar saya seperti tak bisa menerima kenapa pada saat Setya Novanto disidang banyak terjadi keganjilan mulai dari mundurnya sidang, digantinya salah satu anggota MKD, sidang dipimpin oleh anggota dari Fraksi Golkar yang notabene satu partai dengan Setya Novanto sampai sidang yang dinyatakan tertutup untuk umum.

Logika dan nalar saya sungguh tak bisa menerima apa yang saya saksikan melalui layar kaca maupun berita-berita dalam media elektronik. Jika ini sebuah konspirasi untuk menyelamatkan sang ketua DPR mengapa sangat terang benderang dan justru memperlihatkan kebobrokannya sendiri?

Saya heran melihat wakil-wakil kita di legislatif sampai rela mengorbankan kehormatan mereka hanya demi menyelamatkan satu orang rekannya. Dalam hal persidangan tertutup setahu saya dalam hukum beracara sidang dapat terututup jika terdapat unsur asusila dalam kasus tersebut namun entah dalam aturan-aturan beracara dalam sidang MKD.

Dari “permainan” dalam kasus “papa minta saham” ini banyak pertentangan dari para pembela Setya Novanto. Mereka mempertanyakan legal standing pelapor. Jika dilihat dari hukum beracara dalam MKD, mungkin saja eksekutif tidak dapat melaporkan anggota legislatif ke MKD. Dari sudut pandang formil mungkin ada kesalahan. Namun, saya sendiri berpegang pada aliran utilitarianisme dalam hukum yang berpandangan hukum yang baik adalah hukum yang dapat bermanfaat bagi masyarakatnya.

Dalam kaitan dengan kasus ini, tentu kita sebagai masyarakat lebih mementingkan substansi dari kasus ini tidak hanya menilik dari sisi formilnya.

Apapun hasil yang akan diputuskan nantinya, rakyatlah yang akan mampu menilai siapa sebenarnya yang merusak dan menggadaikan bangsa ini. Karena sejujurnya saya telah putus asa ketika melihat kecurangan yang terang benderang. Sehebat dan sepintar apapun mereka menutupi dan membela, pengadilan rakyatlah pengadilan yang sebenarnya! [b]

Share this:

  • Twitter
  • Facebook
Tags: DPRMKDOpiniSetya NovantoSudirman Said
ShareTweetSendSend
Ida Bagus Abhimantara

Ida Bagus Abhimantara

Finished a Bachelor of Law at Udayana University, Bali. i'm an introvert person with idealism and free thinker. reading the books and writing something about what i think are my hobbies. my dream, one day i will can be useful to our country.

Related Posts

Karut Marut Mendata Maut

Inovasi Layanan Rumah Sakit pun Menjadi Keniscayaan

17 December 2020
Pilkada di Tengah Pandemi, untuk Siapa?

Pilkada di Tengah Pandemi, untuk Siapa?

1 November 2020
Langkah Hukum untuk Menolak Suatu Undang-Undang

Aneh tapi Nyata, Polemik Undang-Undang Cipta Kerja

31 October 2020
JRX SID, Antara Panutan vs Tokoh

JRX SID, Antara Panutan vs Tokoh

29 October 2020
Langkah Hukum untuk Menolak Suatu Undang-Undang

Langkah Hukum untuk Menolak Suatu Undang-Undang

23 October 2020
Mahalnya Biaya Pilkada saat Pandemi Mendera

Mahalnya Biaya Pilkada saat Pandemi Mendera

9 October 2020
Next Post
Cine Club AF Bali: Laut Bercermin

Cine Club AF Bali: Laut Bercermin

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

AJW 2020
  • Terpopuler
  • Komentar
  • Terbaru
Berhitung Angka Dalam Bahasa Bali

Berhitung Angka Dalam Bahasa Bali

5 June 2013
Sesungguhnya, Tak Semua Pasien WNA sesuai Citranya

Sesungguhnya, Tak Semua Pasien WNA sesuai Citranya

24 January 2021
Mendayung Generasi Nyegara Gunung

Lirik Lagu Anak-Anak (Gending Rare) Daerah Bali

12 October 2010
Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

4 June 2012
Begini Lho Cara Minum Wine yang Benar

Begini Lho Cara Minum Wine yang Benar

23 February 2018
Kenapa Kita Harus Tidur? Inilah Jawabannya

Kenapa Kita Harus Tidur? Inilah Jawabannya

1

Profil Prof. dr. I Goesti Ngoerah Gde Ngoerah

11
FRONTIER dan WALHI Usul Lokasi Pusat Kebudayaan Terpadu Dipindah

FRONTIER dan WALHI Usul Lokasi Pusat Kebudayaan Terpadu Dipindah

1

Korban Kekerasan Anak dan Perempuan di Bali Terus Bertambah

1
Turut Prihatin dengan Logika Penulis Seword

Turut Prihatin dengan Logika Penulis Seword

11
Jargon Kontroversial soal Bali Wisata Halal

Jargon Kontroversial soal Bali Wisata Halal

25 January 2021
Sesungguhnya, Tak Semua Pasien WNA sesuai Citranya

Sesungguhnya, Tak Semua Pasien WNA sesuai Citranya

24 January 2021
Menjamurnya Tukang Parkir di Tengah Pandemi

Menjamurnya Tukang Parkir di Tengah Pandemi

23 January 2021
Jakarta Sebelum Pagi:  Ajaran tentang Kehangatan Cinta

Jakarta Sebelum Pagi: Ajaran tentang Kehangatan Cinta

21 January 2021
Cerita Pandemi dari Lovina yang Sunyi

Cerita Pandemi dari Lovina yang Sunyi

20 January 2021

Kabar Terbaru

Jargon Kontroversial soal Bali Wisata Halal

Jargon Kontroversial soal Bali Wisata Halal

25 January 2021
Sesungguhnya, Tak Semua Pasien WNA sesuai Citranya

Sesungguhnya, Tak Semua Pasien WNA sesuai Citranya

24 January 2021
Menjamurnya Tukang Parkir di Tengah Pandemi

Menjamurnya Tukang Parkir di Tengah Pandemi

23 January 2021
Jakarta Sebelum Pagi:  Ajaran tentang Kehangatan Cinta

Jakarta Sebelum Pagi: Ajaran tentang Kehangatan Cinta

21 January 2021
BaleBengong

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Informasi Tambahan

  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peringatan
  • Panduan Logo
  • Bagi Beritamu!

Temukan Kami

No Result
View All Result

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

WP2Social Auto Publish Powered By : XYZScripts.com