Perupa tiga negara menggelar pemaran bersama.
Pemeran ini merupakan ikatan berkesenian antar perupa lintas negara yaitu Malaysia, Indonesia dan Singapura. Negara Singa menjadi tuan rumahnya.
Temanya tentang berpikir positif dengan aktivitas tanpa kekangan dan bebas memilih jalan hidup sesuai apa yang diharapkan.
Masing-masing negara menyertakan perupa. Indonesia mengirimkan 12 perupa, salah satu di antaranya adalah I Made Arya Dwita Dedok. Perupa dari Bali ini menggandeng istrinya yang juga seorang perupa Grace Tjondronimpuno dan perupa Bali yang sering berpameran luar negeri I Ketut Lekung Sugantika.
Dari tuan rumah, sebanyak 17 perupa turut berpartisipasi sementara Malaysia paling sedikit menyertakan perupanya yakni 6 orang.
Pameran ini berlangsung pada 6 Oktober hingga 28 Oktober. Pecinta seni rupa, kolektor berkumpul melihat hasil karya masing-masing perupa.
“Bertemu rekan seniman lintas negara membuka cakrawala senirupa antar perupa itu sendiri,” ujar Dedok yang ikut berpartisipasi selama pameran i Hotel Nuve Heritage tersebut.
Dedok menambahkan pemeran seperti ini membuktikan bahwa sekat dan perbedaan tidak jadi masalah justru satu hati karena lewat seni.
Pameran ini sekaligus menjadi perayaan karya besar oleh perupa dari beragam latar belakang. Mereka melupakan perbedaaan untuk berkolaborasi mengambil isu-isu nyata dalam hidup sehari-hari.
Pameran ini benar-benar kalaborasi yang membungkam segala bentuk intrik masing-masing pembeda baik personal maupun negara. [b]