• Tanya Jawab
  • Mengenal Kami
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Kontributor
    • Log In
    • Register
    • Edit Profile
Monday, September 25, 2023
  • Login
  • Register
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong.id
No Result
View All Result
Home Gaya Hidup Agenda

Musik dari Negeri yang Tlah Hilang

Diah Dharmapatni by Diah Dharmapatni
4 May 2016
in Agenda
0 0
0
Kolaborasi musik klasik Prancis dan musik Sunda di Bali.
Kolaborasi musik klasik Prancis dan musik Sunda di Bali.

Musik Prancis dan Sunda akan bertemu di Bali akhir pekan ini.

Mereka akan berkolaborasi dalam konser musik klasik bertajuk “Negeri yang Tlah Hilang: dari Keraton Sunda sampai ke Kediaman Raja-raja Prancis” persembahan grup musik Prancis, Doulce Mémoire dan maestro musik Sunda Yoyon Darsono.

Kolaborasi tersebut merupakan rangkaian festival seni Prancis-Indonesia: Festival Printemps Français 2016, Institut Prancis di Indonesia (IFI).

Konser akan diadakan pada Sabtu, 7 Mei 2016 di Bentara Budaya Bali (BBB).

Pada Festival Printemps Français 2015, Doulce Mémoire melakukan tur di Indonesia dan bertemu musisi tradisional Sunda; Yoyon Darsono, penembang Hendrawati Ashworth dan Dede Suparman. Tahun ini mereka berkolaborasi dalam proyek musikal yang akan membawa kita menjelajahi keagungan ensambel kerajaan Sunda sampai kerajaan di Prancis.

Pada pertunjukan di Bali ini, Institut Prancis di Indonesia (IFI) bekerja sama dengan Bentara Budaya Bali. Sebelumnya, dalam kerja sama serupa, di Bentara Budaya Bali juga sempat ditampilkan pertunjukan musik kolaborasi musisi Prancis Gran Kino dan band indie Indonesia, Sarasvati (Juni 2015).

Denis Raisin Dadre, flutist spesialisasi musik Renaisans yang membentuk ensambel Doulce Mémoire pada 1989 mengatakan setelah latihan intensif, mereka siap menuju konser bersama. “Tantangan terbesar adalah komunikasi, kendala bahasa dan tak tersedianya buku atau naskah tertulis,” katanya.

Toh, itu semua bukan kendala. Musik memiliki kekuatan besar sebagai ‘bahasa’ pengantar dalam berkomunikasi dengan orang dari kultur berbeda. “Hasilnya, kami akan mempersembahkan perpaduan musik abad ke-14 Prancis dengan musik Sunda kuno dalam sebuah konser perjalanan musikal,” lanjutnya.

Doulce Mémoire
Beranggotakan musisi dan vokalis yang setia pada jalur musiknya. Ensambel Doulce Mémoire memainkan musik Renaisans yang disesuaikan dengan konteks kekinian seperti kabaret Renaisans (musik yang dipadukan dengan pembacaan naskah sastra hingga requiem di istana raja-raja).

Kreativitas dan inovasi adalah ciri khas utama ensambel yang secara rutin mengundang aktor atau penari dalam pertunjukan mereka. Produksi musik mereka beragam; dari Requiem pour Anne de Bretagne yang serius hingga l’Honnête courtisane yang jenaka.

Ensambel yang telah meraih berbagai penghargaan, antara lain Gran Prix de l’académie Charles Cros, Choc de la Musique, Diapason d’or dan Télérama ini digawangi oleh Denis Raisin Dadre. Ia menempuh pendidikan di konservatori di Lyon, Jenewa dan Paris, meraih gelar sarjana musikologi dan sertifikasi flute serta bermain sebagai flutist dalam berbagai orkestra. Selain di Doulce Mémoire, ia pun tergabung dalam trio flute I Dilletanti.

Pengajar tetap di Conservatoire de Tours ini juga menjadi dosen tamu di sekolah musik di Gijon (Spanyol), Chiquitos (Bolivia), Praha (Cekoslowakia) dan Havana (Kuba). Ia turut mendirikan l’Académie internationale Le Droict Chemin de Musique yang tiap tahun menerima vokalis muda berbakat dari berbagai negara. Atas dedikasinya bagi dunia musik klasik, ia mendapat anugerah lencana tanda jasa Chevalier des Arts et des Lettres dari Kementerian Kebudayaan Prancis pada tahun 1999.

Doulce Mémoire gemar melakukan perjalanan dan petualangan artistik untuk bertemu berbagai kelompok musik tradisional dan klasik lain dari berbagai negara. Tampil di berbagai pertunjukan opera, festival dan panggung baik di Prancis ataupun mancanegara (New York, Hong Kong, Riga, Bruxelles, Rome, Mexico, Seoul, Singapura, dll), ensambel ini tampil luwes baik di trotoar jalanan di tengah kota Paris yang ramai maupun di tengah istana kerajaan di Istambul yang syahdu.

Dalam perjalanan musiknya, ensambel Doulce Mémoire mendapat inspirasi dari pertemuan dengan musisi lain seperti grup musik Hang Tang Yuefu dari Taiwan, penyanyi Taghi Akhbari dari Iran dan seniman Kudsi Erguner dari Turki. Selain tampil secara live, mereka juga merilis album antara lain Morales’ Office des Ténèbres du Monde (2002), du Caurroy’s Les Meslanges (2005) dan Laudes (2009).

Adapun Yoyon Darsono adalah pengamat seni dan budaya Sunda sekaligus Dosen Seni Institut Seni dan Budaya Indonesia. Dia tergabung dalam Komodo Project bersama drummer Gilang Ramadhan dan bassist Pra Budi Dharma. Ketiganya tampil di Auckland Indonesia Festival tahun 2015 dengan menampilkan musik tradisional Indonesia.

Maestro musik Sunda yang menguasai berbagai macam alat musik karawitan seperti rebab, suling dan terompet tersebut juga tergabung dalam grup jazz Krakatau yang digawangi Dwiki Darmawan dan bermoto, “Karawitan within the progression of modern sound”. Ia juga sering menjadi pembicara dalam berbagai diskusi dan sanggar kerja seperti Sanggar Kerja Tari Rakyat dan Tata Rias Karakter Sunda di Padepokan Seni Jamparing Parikesit Jatinangor pada tahun 2015.

Printemps Francaise merupakan sebuah festival tahunan dalam rangka menyambut musim semi di Perancis. Sejak edisi pertamanya pada 2005, Printemps Français telah menjadi ajang pertemuan seni yang patut diperhitungkan di Indonesia. Pertama, secara kuantitas terbilang besar dengan 250 acara dan 450 seniman yang terlibat antara tahun 2012 – 2015; kedua, berkat keragaman seni yang ditawarkannya: musik klasik, pop rock, tari hip hop, fotografi, teater boneka, sastra, dll.

Tahun ini Printemps Francaise diselenggarakan pada 28 April hingga 11 Juni 2016 di 10 kota di Indonesia seperti Jakarta, Denpasar, Balikpapan, Bandung, Makassar, Malang, Medan, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta.

Untuk perayaan Printemps Francaise di Bali, ada juga beberapa agenda seni seperti pertunjukkan teater kontemporer Wayang Layang: L’Oiseau (Sang Burung), kolaborasi musik klasik Prancis-Sunda Doulce Memoire & Maestro Musik Sunda: Musik dari Negeri yang Tlah Hilang, konser musik Jazz, Baptise Trotignon & Minino Garay, pameran arsitektur kolaboratif Prancis-Bali: Arsitektur Masa Depan, dan Pawai Kebudayaan yang sekaligus akan menutup perayaan Printemps Francaise 2016. [b]

Tags: AgendaBentara Budaya BaliMusik
ShareTweetSendSend
Anugerah Jurnalisme Warga 2021
Diah Dharmapatni

Diah Dharmapatni

Bekerja di bidang sains dan teknologi.

Related Posts

Klub Menulis Musik bersama Made Adnyana: Sisi Lain Dunia Musik

Klub Menulis Musik bersama Made Adnyana: Sisi Lain Dunia Musik

13 September 2023
Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

4 September 2023
Mairakilla: Energi dan Interaksi Panggung Underground

Mairakilla: Energi dan Interaksi Panggung Underground

3 September 2023
Lima Festival Jazz yang Sayang Kamu Lewatkan!

Satu Dekade Ubud Village Jazz Fest 2023

27 July 2023
Ini Kisahmu: Ni Pollok Gadis Bali

Ini Kisahmu: Ni Pollok Gadis Bali

14 July 2023
Refleksi Perilaku Eksploitatif Manusia Lewat Wallaby Project – Mereka

Refleksi Perilaku Eksploitatif Manusia Lewat Wallaby Project – Mereka

17 April 2023
Next Post
Penglipuran, Desa Wisata nan Asri di Bangli

Penglipuran, Desa Wisata nan Asri di Bangli

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Melali Melali Melali

Temukan Kami

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Cerita Pohon: Dadap, Super Tree yang Terlupakan

Cerita Pohon: Dadap, Super Tree yang Terlupakan

10 September 2023
Berhitung Angka dalam Bahasa Bali

Berhitung Angka dalam Bahasa Bali

5 June 2013
Rencana Pembangunan Hidden City Ubud dan Kerisauan Warga

Rencana Pembangunan Hidden City Ubud dan Kerisauan Warga

5 September 2023
Jangan Terlambat, Lindungi Anak Sekolah dari Kerentanan Bencana di Karangasem

Jangan Terlambat, Lindungi Anak Sekolah dari Kerentanan Bencana di Karangasem

26 July 2023
Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

4 June 2012
Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

2
Meneladani Hidup dari Buruh Gendong

Meneladani Hidup dari Buruh Gendong

1
Karut Marut di Jalan Terus Berlanjut

Karut Marut di Jalan Terus Berlanjut

2
Kisah Pohon di Bali: Lateng, Penjaga Hutan

Kisah Pohon di Bali: Lateng, Penjaga Hutan

1
Nyamannya Bus Trans Sarbagita ke Nusa Dua

Melihat Transportasi Umum di Bali Bekerja

25 September 2023
Pemprov Bali Harus Segera Penuhi Kebutuhan Warga

Mengapa Sengketa Adat di Bali Begitu Rumit?

25 September 2023
(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

24 September 2023
Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

23 September 2023
Jalan Kaki Menikmati City Tour Semarapura

Produksi Air Minum dalam Kemasan Kian Menjamur

23 September 2023

Kabar Terbaru

Nyamannya Bus Trans Sarbagita ke Nusa Dua

Melihat Transportasi Umum di Bali Bekerja

25 September 2023
Pemprov Bali Harus Segera Penuhi Kebutuhan Warga

Mengapa Sengketa Adat di Bali Begitu Rumit?

25 September 2023
(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

24 September 2023
Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

23 September 2023
BaleBengong.id

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Informasi Tambahan

  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peringatan
  • Panduan Logo
  • Bagi Beritamu!

Temukan Kami

No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In