• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Saturday, July 19, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Munculnya Supriyadi dan Sejarah Indonesia

I Nyoman Winata by I Nyoman Winata
15 August 2008
in Kabar Baru, Opini
0 0
9

Oleh I Nyoman Winata

Beberapa hari ini, media nasional memberitakan tentang munculnya pengakuan Andaryoko Wisnuprabu sebagai Supriyadi– tokoh sentral dalam Pemberontakan PETA di Blitar pra Kemerdekaan– di Kota Semarang. Ini berita yang menghebohkan karena sejarah yang ada selama ini menyebutkan Supriyadi gugur dieksekusi tentara Jepang.

Sudah bisa dipastikan pengakuan Andaryoko Wisnuprabu pria berusia 89 tahun sebagai sosok Supriyadi mengundang kontroversi. Anehnya beberapa di antara mereka yang selama ini menjadi sumber sejarah tentang Supriyadi melempar wacana agar Andaryoko ini di tangkap saja. Reaksi yang nampak terlalu berlebihan dan sepertinya menyimpan maksud tertentu salah satunya takut kesaksiannya selama ini tentang sosok Supriyadi dipatahkan.

Sebenarnya sosok Andaryoko Wisnuprabu bagi Cakra Semarang TV–stasiun TV Lokal di Semarang tempat saya bekerja– bukan orang Baru. Sudah lama, teman-teman saya terutama di bagian program budaya Jawa mengangkat sosok Andaryoko yang akrab kami panggil “Eyang” ini sebagai tokoh Budayawan. Namun Saya sendiri mendapatkan pengakuan bahwa Beliau adalah Supriyadi baru beberapa bulan lalu dari kolega saya seorang manajer toko buku di Semarang saat mengajaknya ke studio. Atas permintaan kawan ini, kami tidak diperkenankan untuk mengekspos tokoh Supriyadi ini melalui Media kami. “Nanti akan ada waktunya,” katanya.

Tanggal sembilan Agustus 2008 lalu, akhirnya janji kawan saya itu di buktikan dengan diluncurkannya buku “Mencari Supriyadi” yang ditulis Romo Bhaskara T Wardaya. Cakra Semarang TV menjadi yang pertama kali menyiarkannya secara live. Lalu beragam reaksipun muncul. Banyak yang menyangsikan pengakuan Eyang. Sayapun jujur tidak berani mempercayai seratus persen karena kebenaran pengakuan Eyang tidak mudah dibuktikan. Tetapi seperti itulah sesungguhnya sejarah harus disikapi. Siapa yang bisa meyakini sejarah yang ada dibuku-buku seratus persen benar? Sejarah itu multitafsir dan kecenderungannya adalah menempatkan yang berkuasa sebagai pemenang.

Namun satu pernyataan Eyang yang menurut saya pantas untuk disimak adalah kepentingan dirinya yang tidak pada masalah pengakuan melainkan pelurusan sejarah. Eyang tidak peduli apakah orang-orang mau mengakuinya sebagai sosok Supriyadi yang sesungguhnya tau malah menuduhnya pembohong. Tetapi yang sangat di inginkan Eyang, sejarah Bangsa Indonesia selama ini yang tidak lurus diluruskan. Tidak mudah memang karena pelurusan sejarah yang Eyang lakukan ini pun mungkin masih menyimpan ketidakbenaran.

Tetapi beginilah harusnya sejarah itu dibentuk. Jadi tidak boleh ada monotafsir. Sejarah yang baik haruslah multitafsir agar pencarian kebenaran tidak berhenti. Bukankah tidak ada kebenaran di dunia ini yang berlaku mutlak?.Romo Bhaskara sang penulis buku memilih Judul “Mencari Supriyadi…” juga atas pertimbangan ini. Itulah sebabnya judul buku ini bukan “Inilah Supriyadi atau “Supriyadi masih hidup”.

Ketika Acara Hari Ulang Tahun ke-3 Cakra Semarang TV bulan Mei lalu, Eyang hadir. Saya sempat bertanya bagaimana Eyang di usia 89 Tahun masih bisa beraktivitas dan mengingat dengan sangat baik. Eyang mengaku kuncinya adalah sering melakukan hening diri. Karena itulah meski sudah sepuh Eyang sering pergi ketempat sepi untuk menyendiri, mencari makna kesejatian diri. Kawan saya–manajer toko buku, yang memperkenalkan Eyang sebagai Supriyadi– pernah bercerita bahwa Eyang tetap menjaga ingatannya dan kesehatan fisiknya semata-mata atas keinginannya yang besar untuk mengungkap fakta sejarah Indonesia saat awal-awal kemerdekaan yang sebenarnya jika saatnya tiba.

Saya menilai tidak lagi penting apakah Eyang memang benar-benar Supriyadi atau bukan. Saya lalu melihat semangat yang terpancar di sosok Eyang tentang nasib bangsa Indonesia ini. Eyang sangat prihatin dan sedih. Eyang  ingin Indonesia dimasa depan lebih baik, karena itulah sejarah bangsa yang benar harus dibeberkannya. Kalau ada yang merasa hal ini membahayakan dan bereaksi berlebihan, kita patut mempertanyakannya. [b]

Liputan Mendalam BaleBengong.ID
I Nyoman Winata

I Nyoman Winata

I Nyoman Winata lahir dan besar Denpasar tahun 1975. Pernah kuliah di Fakultas Ekonomi Unud sampai wisuda. Di tahun 2013 lulus kuliah di Magister Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro dengan predikat cumlaude. Bekerja di sebuah Media massa yang berkantor pusat di Bali. Dari akhir tahun 2004 lalu bekerja di Semarang Jawa Tengah. Tidak punya hobi pasti, dulu suka olahraga, sekarang tidak pernah jelas. Rumah di depan Terminal Ubung persis, disebelah rumah makan padang "Minang Ubung".

Related Posts

Identifikasi Sederhana Serangan Siber

Identifikasi Sederhana Serangan Siber

19 July 2025
Igniting Jimbaran’s Literary Scene from Pasar Republik Buku

Igniting Jimbaran’s Literary Scene from Pasar Republik Buku

18 July 2025
Dampak Pancingan Phishing yang Meruntuhkan Fisik, Mental, dan Material

Dampak Pancingan Phishing yang Meruntuhkan Fisik, Mental, dan Material

17 July 2025
Krisis Air Bersih dari Kacamata Anak Muda

Krisis Air Bersih dari Kacamata Anak Muda

16 July 2025
Sentilan dari Gang Kecil di Kota Denpasar

Bill Kovach dan Wartawan Tenteng Nasi Bungkus

16 July 2025
Lumpuhnya Jalur Denpasar-Gilimanuk: Darurat Konektivitas dan Perlunya Jaringan Transportasi Tanggap Bencana

Lumpuhnya Jalur Denpasar-Gilimanuk: Darurat Konektivitas dan Perlunya Jaringan Transportasi Tanggap Bencana

15 July 2025
Next Post
Ketika Keseriusan Bertemu Kenakalan

Ketika Keseriusan Bertemu Kenakalan

Comments 9

  1. pushandaka says:
    17 years ago

    Kalo emang bener si mbah itu Supriyadi yang tersohor itu, tolong tanya Bli, kenapa ngakunya baru sekarang.

    Saya nonton berita ini di tv, langsung inget cerita di majalah Tempo saat muncul Tan Malaka palsu pada awal kemerdekaan.
    🙂

    Reply
  2. www.laptopku.co.cc says:
    17 years ago

    Tersedia LAPTOP MURAH produk terbaru
    dari importir batam yang telah melayani ratusan pembeli.
    segera dapatkan di http://www.laptopku.co.cc

    Reply
  3. Wibisono Sastrodiwiryo says:
    17 years ago

    Kebetulan saya nonton acaranya di tvOne.
    Alasan beliau baru mengungkap jati diri sekarang adalah istilah yang dipakai “golek selamet”. Cukup masuk akal saya rasa.

    Untuk pelurusan sejarah juga saya rasa sumbernya harus kredibel dulu. Nah kalau jatidiri dari penutur tersebut belum valid maka kesaksian sejarah yang beliau tuturkan juga akan menjadi tidak valid.

    Persolaanya sekarang adlaah bagaimana membuktikan jatidiri yang sebenarnya. Mungkin bisa diambil tindakan tes DNA pada Andaryoko untuk dibanding dengan keluarga Supriyadi yang masih hidup.

    Tapi saya dengar kesaksiannya pada acara tersebut Supriyadi adalah anak angkat. Urusan jadi runyam, mungkin lebih baik bila mereka dipertemukan (Andaryoko dan anggota keluarga Supriyadi) supaya lebih jelas buat masyarakat yang ingin tahu.

    Reply
  4. Abu Ibnu says:
    17 years ago

    Gak ada yg harus dipersoalkan, mau asli ato palsu sama saja, indonesia sudah 63 th dg centang prenangnya dan tidak akan bs dirubah hanya dg pelurusan sejarah. Yg jelas semua berdiri diatas kepentingan, baik itu rakyat ato penguasa.

    Reply
  5. dahdiran says:
    17 years ago

    Kalo mo cari yg sebenarnya, cukup pd diri sendiri tatap diri kita di cermin sudah bener gak sy, apa sikap sy thd sejarah (baik-buruk)yg selama ini telah brjalan. Apa bakti dan bukti yg kita berikan kepada para pelaku sejarah yg telah berjuang tanpa pamrih (uang/materi) terutama mereka yg masih hidup (hidupnya pas-pasan) dan menyaksikan kita saling sikut menjadi orang penting untuk bisa mengukir sejarah buat kedepan?, nah lho. Seperti trend saat ini yg ada koruptor yg sedang mencetak sejarah perkoruptoran modern yg pernah ada di bumi Indonesia. ???????

    Reply
  6. shodanco blitar says:
    17 years ago

    Semangat Supriyadi
    Takkan pernah Mati…
    Perang melawan Ketidakadilan
    Perang Melawan Kemiskinan
    Perang Melawan TIRANI…

    Supriyadi
    Takkan Pernah Mati..

    Reply
  7. shodanco blitar says:
    17 years ago

    Semangat Supriyadi
    Takkan pernah Mati…
    Perang melawan Ketidakadilan
    Perang Melawan Kemiskinan
    Perang Melawan TIRANI…

    Supriyadi
    Takkan Pernah Mati..

    shodanco_Blitar@yahoo.com

    Reply
  8. mbahsomo says:
    16 years ago

    Mupus Marang Pepesten

    Reply
  9. lanang. says:
    14 years ago

    Aku gk nyangka, eyang andaryoko yg aku lihat dr kecil itu trnyata adl sosok yg selalu aku pertanyakan kberadaannya. Dr kecil sampai branjak SMA hanya sejarah tentang Spriyadi yg membuat aku antusias utk blajar plajaran sejarah. Ternyata selama ini org yg aku cari dan pertanyakan ada dihadapanku dan aku baru tau itu. Trimakasih yang, eyang sudah mnjawab semua prtanyaanku yg beberp tahun ini tak trjawab. Aku sayang eyang bgt. _Lanang_

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Identifikasi Sederhana Serangan Siber

Identifikasi Sederhana Serangan Siber

19 July 2025
Igniting Jimbaran’s Literary Scene from Pasar Republik Buku

Igniting Jimbaran’s Literary Scene from Pasar Republik Buku

18 July 2025
Dampak Pancingan Phishing yang Meruntuhkan Fisik, Mental, dan Material

Dampak Pancingan Phishing yang Meruntuhkan Fisik, Mental, dan Material

17 July 2025
Krisis Air Bersih dari Kacamata Anak Muda

Krisis Air Bersih dari Kacamata Anak Muda

16 July 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia