• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Wednesday, May 21, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Gaya Hidup Agenda

Meriahnya Kreativitas Anak Muda Bali

Anton Muhajir by Anton Muhajir
5 December 2010
in Agenda, Kabar Baru
0 0
2

Teks dan Foto Anton Muhajir

Kalian pikir Bali cuma punya pelukis, penari, perajin, dan semacamnya. Ah, jadul amat.

Bali punya bejibun anak-anak muda kreatif. Oh ya, tak hanya kreatif tapi juga gila dengan ide-ide baru. Itu setidaknya tergambar pada Pecha Kucha Night (PKN) di Bali Creative Festival (BCF) Sabtu malam lalu.

Ada delapan presenter di PKN malam itu. Satu per satu mereka berbagi ide, pengalaman, dan kepedulian. Ada beberapa yang nglantur tak terlalu jelas. Tapi, hampir semuanya kerena. Ini di antaranya.

Gung WS, si penampil pertama, berbagi ide soal Kayuh Malam Minggu. Dengan segala ampun untuk presenter lain, Gung WS lah presenter terbaik malam itu. Idenya sederhana tapi menarik banget. Keliling kota pas malam Minggu naik sepeda bersama kawan-kawan sebaya.

Ide mengayuh sepeda pada malam Minggu ini sudah dilakukan WS bersama gengnya, anak-anak Institut Seni Indonesia (ISI) Bali. Mereka pakai sepeda jenis apa saja. Tak harus sepeda sendiri, bisa juga pinjam atau nyewa punya orang lain.

Gung WS, anggota Bali Blogger Community (BBC) juga pekerja di Sloka Institute itu (ehm!) mempresentasikan idenya dalam tampilan asik. Foto-foto hidup dan presentasi yang santai membuatnya menarik.

Ide Gung WS & the gank itu harusnya didukung. Sayangnya mereka justru harus menghadapi kejamnya pengguna jalan di Denpasar. Untunglah mereka bisa curhat di PKN.

Presentasi keren lainnya juga datang dari Sakti Soediro soal Barbie from Bali. Sakti, si centil anak BBC ini awalnya berencana akan presentasi bareng Putu Restiti, perempuan berusia 19 tahun dari Desa Songan, Kintamani, Bangli si pembuat Barbie berbaju Bali.

Oya, sebenarnya yang keren adalah Restiti. Meski cacat fisik tak bisa berjalan sehingga harus pakai kursi roda, Restiti bisa membuat karya jenius dari Bali: Barbie berkebaya Bali. Restiti tak pernah sekolah. Dia tinggal di desa tepi Danau Batur itu. Tapi, dia melampau kondisi fisik yang bagi banyak orang dianggap sebagai hambatan.

Restiti membuat sendiri idola global itu dengan sentuhan lokal. Bagi Sakti, arsitek muda yang juga jago desain itu, karya Restiti keren karena sangat detail. Dia memperlihatkan foto-foto Restiti dengan karyanya. Dan, memang keren.

Cerita tentang Restiti, menurut saya, sangat menggugah. Bagaimana seorang perempuan muda dari desa dengan “keterbatasan” fisiknya justru melahirkan karya Barbie from Bali, sesuatu yang bisa memadukan ikon globa dalam kemasan lokal. Restiti salah satu inspirasi di PKN kali ini.

Cerita menggugah lain datang dari Pande Putu Setiawan, pendiri dan pengelola Komunitas Anak Alam di kaki Gunung Batur. Pande, alumni Magister Manajemen Universitas Gajah Mada (UGM), itu memilih kembali ke Desa Songan dan mengabdi untuk anak-anak di desa yang tak mengenyam pendidikan tersebut.

Dari desa di sekeliling Batur itu, Pande mengajak puluhan, atau bahkan ratusan relawan lain, untuk membantu 3000 anak putus sekolah di sana. Mereka memberikan buku, nutrisi, dan pendidikan pada anak-anak tersebut.

Pande menggugah karena gugatannya pada gemerlap pariwisata Bali yang melupakan anak-anak miskin yang tak sekolah seperti di sekitar Batur, salah satu pesona pulau ini.

Berbagi pengalaman mengajar anak-anak putus sekolah ini juga disampaikan dua presenter di PKN kali ini: Intan Paramitha dan Astharini Ditha.

Secara bergantian mereka berbagi ide dan pengalaman mengelola Kelas Beranda, sekolah alternatif untuk anak-anak pedagang buah. Bersama tiga teman sebaya, mereka menggagas Kelas Beranda di Desa Kapal dan Banjar Perangalas, Mengwi, Kabupaten Badung. Ini sekolah untuk anak-anak pedagang buah yang putus sekolah karena ekonomi dan jarak sekolah yang terlalu jauh.

Berbagi ide dan pengalaman dalam kreativitas itu makin lengkap dengan perspektif berbeda dari Gus Tulank tentang Keterbukaan Informasi Publik. Gus Tulank cukup menggoda dengan presentasi berjudul Kalau Bisa Dibuka, Ngapain Ditutup?

Nah, kalau mau tahu lebih banyak tentang apa saja yang bisa dibuka, silakan buka website Sloka saja. 🙂 [b]

Tags: AgendaBaliDenpasarDiskusiJaringan
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Anton Muhajir

Anton Muhajir

Jurnalis lepas, blogger, editor, dan nyambi tukang kompor. Menulis lepas di media arus utama ataupun media komunitas sambil sesekali terlibat dalam literasi media dan gerakan hak-hak digital.

Related Posts

Bali Hampir Habis, Semenjana dan Tergantikan

4 January 2025
Over Development Bali di UWRF 2024

Over Development Bali di UWRF 2024

23 October 2024
Yang Lalu Jangan Biarkan Berlalu, Tuturkan di Indonesia Bertutur

Yang Lalu Jangan Biarkan Berlalu, Tuturkan di Indonesia Bertutur

13 August 2024
Kembalikan Sanur yang Dulu

Kembalikan Sanur yang Dulu

24 July 2024

Mau ke Mana Bali?

11 July 2024
Menelaah Pembungkaman PWF 2024 dari Berbagai Perspektif Hukum

Menelaah Pembungkaman PWF 2024 dari Berbagai Perspektif Hukum

7 June 2024
Next Post

Runtuhnya Tembok Berlin di Bali

Comments 2

  1. agus widiantara says:
    14 years ago

    tetap maju insan muda, top abis!!!!

    Reply
  2. ziuma says:
    11 years ago

    maaf, bisa ditampilkan ngak karyanya?

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Ruang Publik jadi Kanvas Terbuka di Tangi Street Art Festival

Ruang Publik jadi Kanvas Terbuka di Tangi Street Art Festival

21 May 2025
Menghidupkan Jaje Sengait, Melestarikan Pohon Aren Pedawa

Menghidupkan Jaje Sengait, Melestarikan Pohon Aren Pedawa

21 May 2025
Warisan Kuliner dan Talenta Lokal dalam Ubud Food Festival 2025

Warisan Kuliner dan Talenta Lokal dalam Ubud Food Festival 2025

20 May 2025
Melihat Hukum dari Lubang Toilet

Melihat Hukum dari Lubang Toilet

19 May 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia