• Tanya Jawab
  • Mengenal Kami
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Kontributor
    • Log In
    • Register
    • Edit Profile
Sunday, September 24, 2023
  • Login
  • Register
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong.id
No Result
View All Result
Home Berita Utama

Menikmati Kopi Kintamani di Kebun Petani

Anton Muhajir by Anton Muhajir
14 August 2015
in Berita Utama, Travel
0 0
1

kebun-kopi-jeruk

Musim panen kopi telah tiba di Kintamani, Bangli.

Kebun-kebun di kawasan setinggi lebih dari 900 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini pun penuh dengan biji-biji kopi merah ranum. Begitu pula hamparan kebun kopi di Desa Belantih, Kintamani.

Salah satunya kebun milik Ketut Jati. Sekitar 0,5 hektar kebun itu penuh warna-warni akhir Juli lalu. Selain merah dan kuning dari biji-biji kopi, kebun itu juga penuh warga kuning oleh jeruk yang telah siap dipanen.

“Kami memang melakukan tumpang sari dengan tanaman jeruk,” kata Ketut Jati.

Inilah ciri khas pertanian kopi di Kintamani, dibudidayakan dengan sistem tumpang sari bersama pohon jeruk. Maka, rasa asam dari jeruk pun turut mempengaruhi keunikan cita rasa khas kopi kintamani.

Desa Belantih berada dekat perbatasan tiga kabupaten yaitu Bangli, Badung, dan Buleleng. Dia menjadi salah satu lokasi produksi kopi paling populer di Bali, kopi kintamani. Kopi ini termasuk specialty coffee dari Indonesia selain kopi gayo, kopi ijen, kopi toraja, dan lain-lain.

Keunggulan kopi kintamani adalah karena dia merupakan kopi pertama di Indonesia yang memperoleh sertifikat Masyakarat Perlindungan Indikasi Geografis (MIPG) pada November 2008. Sertifikat ini berarti, dia menjadi kopi khas dengan ciri khas pula dari daerah tersebut.

Meskipun bernama pasar kopi kintamani, kopi yang diproduksi di kawasan ini tak hanya dari Kecamatan Kintamani. MIPG kopi kintamani meliputi satu kawasan di tiga kabupaten yaitu Kecamatan Kintamani, Bangli; Kecamatan Plaga, Badung; dan Kecamatan Sukasada, Buleleng. Luasnya sekitar 23.000 hektar.

Sebagian petani di sini bergabung dalam Koperasi MIPG Kintamani. Menurut Ketua Koperasi MIPG Kintamani Dewa Raka, sebenarnya ada sekitar 3.600 petani yang tergabung dalam 64 kelompok tani di kawasan ini. Namun, hanya sekitar 300 petani yang bergabung koperasi.

Padahal, menurut Raka, koperasi telah membantu petani untuk memasarkan kopi, meningkatkan pelayanan, serta meningkatkan pendapatan anggota.

kopi-kintamani-jajabali

Raka menambahkan kopi kintamani dikelola berbasis subak abian, kelompok subak di kebun atau daerah kering. Tiap tahun, koperasi memproduksi sekitar 4.000 ton kopi. Biji-biji kopi itu diolah dengan cara dikeringkan sebelum kemudian diekspor lewat perusahaan-perusahaan eksportir terutama dari Surabaya, Jawa Timur.

Tujuan ekspor mereka ke terutama Eropa dan Amerika Serikat. “Potensi pasar domestik juga besar, namun kami masih fokus pada pasar ekspor,” kata Raka.

Saat ini, petani kopi kintamani menjual produk tersebut melalui perusahaan eksportir di Surabaya. Penjualan dilakukan secara kolektif melalui koperasi. Petani menjual dalam bentuk biji merah ke koperasi. Lalu, koperasi mengolah biji gelondong merah hingga menjadi biji hijau (green been).

Tempat pengolahan koperasi di Desa Catur, Kintamani tak hanya menjadi pusat penggilingan dan pengeringan tapi juga tempat belajar petani maupun peminat kopi di negeri ini.

Akhir Juli lalu, sekitar 30 petani mitra VECO Indonesia, lembaga donor di bidang pertanian berkelanjutan, dari Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Timur pun belajar ke sana. Mereka melihat langsung proses pengolahan kopi kintamani dan belajar tentang koperasi.

Tentu saja mereka juga menyeruput pahit dan nikmatnya kopi kintamani langsung dari petani. Ditemani sejuk suhu Kintamani dan manisnya jaja bali, nikmatnya terasa tak tertandingi. [b]

Tags: KintamaniKopiPertanian
ShareTweetSendSend
Anugerah Jurnalisme Warga 2021
Anton Muhajir

Anton Muhajir

Jurnalis lepas, blogger, editor, dan nyambi tukang kompor. Menulis lepas di media arus utama ataupun media komunitas sambil sesekali terlibat dalam literasi media dan gerakan hak-hak digital.

Related Posts

Petani Muda Mengani tetap Bergairah di Tengah Pandemi

Petani Muda Mengani tetap Bergairah di Tengah Pandemi

7 April 2021
Jalan Pelik Bali Organik

[Laporan Mendalam]: Jalan Pelik Mimpi Bali Organik

27 January 2021
Kilas Balik Gerakan Tanam Saja Sepanjang 2020

Kilas Balik Gerakan Tanam Saja Sepanjang 2020

2 January 2021
Sekolah Lapang Kompos untuk Kesuburan Tanah

Sekolah Lapang Kompos untuk Kesuburan Tanah

7 December 2020
Cokelat Buatan Petani Perempuan di Banjar Moding

Cokelat Buatan Petani Perempuan di Banjar Moding

4 November 2020
Desa Tembok Justru Menjadikan Pandemi sebagai Energi

Desa Tembok Justru Menjadikan Pandemi sebagai Energi

21 September 2020
Next Post
Thorium untuk Mewujudkan Revolusi Energi

Thorium untuk Mewujudkan Revolusi Energi

Comments 1

  1. Pingback: Belajar Kopi dan Tradisi di KJW Mengani - BaleBengong

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Melali Melali Melali

Temukan Kami

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Cerita Pohon: Dadap, Super Tree yang Terlupakan

Cerita Pohon: Dadap, Super Tree yang Terlupakan

10 September 2023
Berhitung Angka dalam Bahasa Bali

Berhitung Angka dalam Bahasa Bali

5 June 2013
Rencana Pembangunan Hidden City Ubud dan Kerisauan Warga

Rencana Pembangunan Hidden City Ubud dan Kerisauan Warga

5 September 2023
Jangan Terlambat, Lindungi Anak Sekolah dari Kerentanan Bencana di Karangasem

Jangan Terlambat, Lindungi Anak Sekolah dari Kerentanan Bencana di Karangasem

26 July 2023
Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

Membongkar Kesalahpahaman tentang Kasta di Bali

4 June 2012
Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

2
Meneladani Hidup dari Buruh Gendong

Meneladani Hidup dari Buruh Gendong

1
Karut Marut di Jalan Terus Berlanjut

Karut Marut di Jalan Terus Berlanjut

2
Kisah Pohon di Bali: Lateng, Penjaga Hutan

Kisah Pohon di Bali: Lateng, Penjaga Hutan

1
(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

24 September 2023
Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

23 September 2023
Jalan Kaki Menikmati City Tour Semarapura

Produksi Air Minum dalam Kemasan Kian Menjamur

23 September 2023
Saran untuk yang Terhormat Para Caleg

Tantangan Perempuan di Panggung Politik dan Sekolah Perempuan Inklusi

22 September 2023
Menguji Efektivitas Bus Umum Rute Bukit Jimbaran

Menguji Efektivitas Bus Umum Rute Bukit Jimbaran

21 September 2023

Kabar Terbaru

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

24 September 2023
Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

Menguji Akses Publik di KEK Kura Kura Bali Hasil Reklamasi Serangan

23 September 2023
Jalan Kaki Menikmati City Tour Semarapura

Produksi Air Minum dalam Kemasan Kian Menjamur

23 September 2023
Saran untuk yang Terhormat Para Caleg

Tantangan Perempuan di Panggung Politik dan Sekolah Perempuan Inklusi

22 September 2023
BaleBengong.id

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Informasi Tambahan

  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peringatan
  • Panduan Logo
  • Bagi Beritamu!

Temukan Kami

No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In