• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Thursday, November 13, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Lingkungan

Thorium untuk Mewujudkan Revolusi Energi

Illyas Dede Saputra by Illyas Dede Saputra
15 August 2015
in Lingkungan
0 0
3
Thorium
Thorium

Pembangkit listri tenaga uap yang akan dibangun di Batang, Jawa Tengah ditolak keras oleh masyarakat sekitar.

Pembangkit listrik batubara 2000 MW ini akan menjadi yang terbesar se-Asia Tenggara. Dia bisa melepaskan polusi 10,8 juta ton karbon per tahun.

Akan ada sekitar 10.000 warga dari lima desa sekitar yang terdampak. Mereka bekerja sebagai nelayan dan petani yang terancam mata pencaharian maupun kesehatannya.

Aktivis Greenpeace International Lauri Myllyvirta mengatakan, penggunaan batubara menyebabkan 60 ribu orang Indonesia meninggal tiap tahun. Seperti kita ketahui, energi batu bara adalah salah satu sumber energi fosil paling kotor. Dia salah satu penyebab perubahan iklim dengan dampak yang sangat merugikan.

Hal inilah yang menyebabkan masyarakat dan aktivis lingkungan menolak sangat keras yang berujung pada tertundanya pembangunan selama tiga tahun.

Selama ini bisa dikatakan Indonesia adalah negara yang kecanduan batu bara. Padahal, sejatinya, Indonesia bisa terlepas dari hal tersebut. Indonesia merupakan lumbung energi baru terbarukan di dunia.

Negeri di Khatulistiwa yang disinari matahari sepanjang tahun. Negeri dengan garis pantai terpanjang ketiga di dunia. Negeri dengan lintasan garis api (ring of fire). Semuanya menunggu untuk dimanfaatkan, sumber-sumber energi bersih dan aman untuk kemandirian energi bangsa.

Menurut web Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) total potensi energi panas bumi sebesar 29.038 GWe  dan yang dimanfaatkan hanya 1.226 MW. Selain itu Indonesia dapat memanfaatkan tenaga surya 4.8 KWh/m2 atau setara dengan 112.000 GWp. Namun, yang sudah dimanfaatkan baru sekitar 10 MWp. Begitu juga banyaknya titik potensi tenaga angin yang belum dimanfaatkan.

Bahkan baru diketahui energi yang sangat besar dan sama sekali belum dimanfaatkan oleh Indonesia yaitu Thorium atau bisa dikatakan nuklir hijau.

Thorium adalah sebuah unsur dengan no atom 90 dengan sifat radioaktif yang dapat dipakai sebagai bahan bakar reaktor nuklir. Karena Thorium bukan inti fisile maka untuk menggunakan Thorium harus memakai Uranium. Tetapi ini hanya untuk awal memicu reaksi karena setelah itu Thorium yang disebut inti fertile (subur) dapat membelah dan menghasilkan Uranium 233 atau dapat dilakukan penembakan dengan Neutron sehingga Thorium membelah.

Sebuah revolusi energi yang tergolong dalam energi bersih menghasilkan limbah nuklir yang sangat kecil, tidak bisa dipersenjatai, tidak mengeluarkan emisi apapun dan karena densitas energi yang sangat tinggi maka energi yang dihasilkan sangat murah.

Satu ton Thorium yang hanya sebesar bola basket dapat menjadi bahan bakar pembangkit listrik berdaya 1.000 MW selama 1 tahun. Memberikan listrik untuk rumah Anda selama 100 tahun lebih. Dapat mengaliri listrik sebuah kota selama setahun. Bahkan sebuah pesawat terbang bisa terbang selama tiga bulan tanpa mendarat dan mengisi bahan bakar.

Bandingkan dengan penggunaan uranium yang membutuhkan 200 ton atau batubara yang membutuhkan 3,5 juta ton. Yang lebih menggembirakan bahwa indonesia memilki cadangan Thorium untuk 1.000 tahun.

Dr. Carla Rubbia, pemenang hadiah Nobel Fisika dan Direktur CERN, lembaga Riset Nuklir Eropa mengatakan dalam Konferensi Thorium Internasional 2013, ada lebih dari 4.500 kali lebih banyak energi yang terkandung dalam Thorium daripada seluruh sumber daya energi fosil digabungkan. Hal ini membuat energi Thorium berkelanjutan dan cadangan Thorium di Bumi cukup untuk memenuhi kebutuhan energi dunia selama 20.000 tahun.

Thorium terdapat dalam jumlah cukup banyak di dalam Bumi dibanding emas, perak, timah dan berbanding terbalik dengan Uranium yang bisa dikatakan langka. Di Indonesia, Thorium dapat di temukan di Bangka Belitung. Menurut Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) ada sekitar 121.500 ton cadangan Thorium di Babel saja yang dapat memberikan daya 121 Gigawatt selama 1.000 tahun. Saat ini total produksi listrik Indonesia masih di bawah 40 Gigawatt.

Jika berbicara mengenai energi terbarukan, kemandirian dan ketahanan energi, inilah jawaban sekaligus kekuatan besar yang dimiliki Indonesia. Bukan batubara yang akan habis dalam 20 tahun atau gas yang akan habis dalam 38 tahun.

Menggunakan Thorium sebagai bahan bakar dengan reaktor Molten Salt Reactor (MSR) yang sesuai kegunaan agar menjaga kehidupan di Bumi. Jelas ini tidak akan berbahaya karena tidak menghasilkan limbah berbahaya dan dapat dipersenjatai seperti tenaga nuklir berbahan uranium.

Jika Indonesia fokus dan beralih pada energi bahan bakar thorium maka tidak perlu menunggu sampai tahun 2050 untuk nol emisi, seperti apa yang telah menjadi komitmen negara negara Eropa pada konferensi di Bonn Jerman. Dengan ketersediaan Thorium di Bangka Belitung saja dapat memenuhi kebutuhan Indonesia, lalu untuk apa PLTU Batang berdiri jika ada energi alternatif yang sangat besar tersebut?

Semoga Indonesia bisa memanfaatkan Thorium dengan baik dan sesegera mungkin untuk meniggalkan bahan bakar fosil yang dapat mengancam kehidupan dunia. [b]

Tags: #Call4Climate #Climatetracker
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Illyas Dede Saputra

Illyas Dede Saputra

aktif dalam kegiatan lingkungan yang tergabung dalam organisasi sobat bumi Indonesia dan komunitas HFHL Bali

Related Posts

No Content Available
Next Post
Film PK, Mengkritik Agama dengan Menertawakannya

Film PK, Mengkritik Agama dengan Menertawakannya

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Inilah Panduan Nyepi Tanpa Internet Tahun Ini

Tersingkir di Tanah Sendiri

12 November 2025
Memanen Air Hujan dan Biogas, Teknologi Tepat Guna bagi Petani Bali yang Terabaikan

Ketimpangan Sumber Daya di Balik Krisis Air Tanah Bali

12 November 2025
Koalisi MUAK Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

Koalisi MUAK Tolak Gelar Pahlawan Soeharto

11 November 2025
Akses Medis Neurodiversitas: Perjuangan di tengah Minimnya Akses Layanan

Akses Medis Neurodiversitas: Perjuangan di tengah Minimnya Akses Layanan

10 November 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia