Bagaimana COVID-19 berdampak pada wilayah paling privat warga?
Pagi cukup tenang di sebuah perumahan di daerah Panjer, Denpasar selatan pada akhir Agustus 2020 lalu. Rumah-rumah terlihat berpenghuni walaupun saat itu hari kerja. Bagi sebagian warga perkotaan, pandemi COVID-19 membuat hari kerja tiada terasa beda dengan akhir pekan. Pekerja yang biasa berjibaku di kantor kini menghabiskan lebih banyak waktu di rumah.
Begitu pula anak-anak sekolah, seperti Keenan. Bersama ayahnya, murid berusia tujuh tahun itu duduk bersebelahan di bale bengong, menyaksikan layar ponsel dengan saksama. Mereka menyimak sebuah video di YouTube menampilkan gerakan lincah seorang pemuda berbaju hijau neon.
Keenan kemudian berjalan ke depan rumah bersama kakeknya. Dia memungut beberapa butir batu dan mengumpulkannya dalam genggaman. Perlahan ia meletakkan batu-batu tersebut di satu titik di terasnya. Dengan lincah ia lalu berlari memindahkan batu tersebut satu per satu. Dari sisi satu ke yang lain, persis apa yang ditampilkan dalam video yang ia saksikan. Sang ayah pun membantu mengarahkannya sambil merekam gerakan tersebut menggunakan ponsel.
Artikel selengkapnya silakan menuju platform mendalam untuk membaca Menghidupi Pandemi, Menyiasati Adaptasi.
situs mahjong