Mesuryak…. hu! Mesuryak… hu!
Demikian aba-aba ajakan yel-yel di microphone Pura Besakih. Mengikuti sebuah prosesi Yadnya Pemahayu Jagat saat Gubernur Bali dan pejabat lain. Mereka membawa benda sakral dalam situasi berdesak-desakan. Prosesi ini juga diikuti warga yang ikut persembahyangan saat Purnama Kasa, 5 Juli lalu.
Gubernur Bali Wayan Koster memimpin persembahyangan untuk mulai era pelonggaran pembatasan kegiatan yang disebutnya dengan istilah Tatanan Kehidupan Era Baru. Salah satu yang ditekankan dalam tatanan era baru ini adalah pembukaan sejumlah tempat publik dengan menerapkan protokol kesehatan seperti jaga jarak, memakai masker, rapid test bagi pekerja lokasi tempat hiburan dan wisata, dan lainnya.
Namun di Pura Besakih sendiri, Gubernur tidak bisa menunjukkan kesiapan protokol ini. Salah satu lokasi cuci tangan tidak terisi air, hanya sebagian yang menggunakan masker sepanjang ritual, dan tidak ada pengaturan jarak minimal satu meter.
Spanduk-spanduk imbauan banyak terpasang, namun saat itu suasana di pura seperti kondisi biasa sebelum pandemi. Bahkan saat sesi foto bersama para pejabat pun ada sesi membuka masker.
Artikel selengkapnya silakan klik liputan mendalam di bawah ini:
Comments 1