Sloka Institute dan I’m An Angel kembali mengundang para pewarta warga ikut Melali Jurnalisme Warga pada 24-25 Desember 2014.
Kali ini, dengan topik Mengabarkan Keberagaman. Tujuan Dusun Palasari dan Dusun Belimbing Sari di Desa Ekasari, Melaya, Kabupaten Jembrana.
Dua Lokasi ini begitu terkenal dengan nilai pluralismenya. Rencananya, Melali Jurnalisme Warga kali ini akan merekam perayaan natal di Palasari dan Belimbingsari. Juga akan melali ke tujuan wisata lain yang terdapat di kedua dusun ini.
Palasari
Palasari dikenal sebagai desa wisata rohani. Penduduk mayoritas di Dusun ini adalah Katolik. Ada 3 hal yang menarik disini. Goa Maria Palasari, Gereja Hati Kudus Yesus Palasari, dan Dam Palasari.
Gereja Palasari dikenal memiliki arsitektur yang unik. Arsitekturnya sangat kental unsur Bali namun masih memiliki sentuhan mirip Roma. Pelaksanaan Natal di Palasari pun terbilang unik. Biasanya, warga di Palasari melewati hari Natal mirip seperti Galungan. Membuat penjor, masak-masak seperti penampahan Galungan.
Objek wisata lain di Palasari adalah bendungan Palasari. Bendungan ini mulai dibangun sekitar tahun 1986 dengan total luasnya mencapai 100 hektar. Di bendungan ini, kini banyak dijumpai berbagai jenis ikan seperti ikan mujair, ikan nila, gurame, lele, kaper, udang dan masih banyak lagi jenis ikan air tawar. Selain berfungsi sebagai penampung air hujan dan pengendali banjir, Bendungan Palasari juga dimanfaatkan untuk menarik para wisatawan atau dengan kata lain sebagai tempat wisata alternatif di Kawasan Jembrana.
Blimbingsari
Desa Blimbingsari adalah salah satu desa dari sepuluh desa yang ada di Kecamatan Melaya Kabupaten Jembrana. Desa ini dikenal dengan Desa Wisata Kristen Blimbingsari. Penduduk Blimbingsari mayoritas adalah Kristen Protestan.
Nuansa Bali sangat kental di Desa Blimbingsari ini, Adanya dua buah bangunan Gereja yang sangat megah yaitu di Banjar Blimbingsari dan di Banjar Ambyarsari dengan ornamen ukir-ukiran di setiap sudut gereja sangat mencirikan budaya Bali. Demikian pula dari cara memberikan nama pada anak-anak seperti Putu, Made, Nyoman dan Ketut sudah tidak asing didengar, pada setiap hari raya khususnya hari Natal dan Paskah serta perayaan hari raya lainnya. Saat mengadakan kebaktian di Gereja, umat kristiani datang dengan mempergunakan pakaian adat Bali seperti kamben, udeng, kebaya dan sebagainya demikian juga halnya pendeta yang akan membawakan firman dengan mempergunakan Bahasa Bali dan gamelan Bali.
Pendaftaran
Karena sangat terbatas, maksimal untuk 15 orang, mohon daftarkan diri dengan email segera ke info@sloka.or.id dengan mencantumkan identitas dan alasan singkat kenapa tertarik ikut. Setelah email, mention juga ke @balebengong dan @slokainstitute dengan hestek #melali.
Ini gratis 🙂
Kontak person: @intanparamitha 081 236555790
===================================
Jadwal Melali Jurnalisme Warga 2014
Ke Dusun Palasari dan Dusun Belimbingsari, Negara, Bali
24 Desember 2014
Waktu | Keterangan |
13.00-17.00 | Berangkat ke Negara |
17.00-18.00 | Istirahat di Penginapan |
18.00-18.30 | Makan Malam |
19.00-selesai | Misa Natal di Palasari dan di Belimbing Sari |
25 Desember 2014
Waktu | Keterangan |
07.00-12.00 | Liputan Natal di Palasari dan di Belimbingsari |
12.00-13.00 | Makan Siang |
13.00-14.00 | Melali merangkum cerita unik lainnya.Keberagaman, Dam Palasari, Gereja Palasari, dll. |
14.00 | Kembali ke Denpasar |