• Tanya Jawab
  • Mengenal Kami
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Kontributor
    • Log In
    • Register
    • Edit Profile
Friday, December 1, 2023
  • Login
  • Register
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong.id
No Result
View All Result
Home Gaya Hidup Agenda

Mahasiswa Bali Harus Lebih Peduli

Agus Widiantara by Agus Widiantara
21 March 2011
in Agenda, Sosial
0 0
1

Teks dan Foto Agus Widiantara

“Jangan sampai mahasiswa luar Bali yang lebih semangat menyikapi hal ini, sedangkan mahasiwa di Bali tidak memiliki respon apa-apa,” kata Nandang.

Satu per satu masalah di Bali seperti pekerjaan rumah yang tidak mudah untuk diselesaikan. Lihat saja kasus pencurian pratima (benda sakral untuk keperluan upacara) dan Rancangan Tata Ruang Wilayah(RTRW) Bali belakangan ini. Dua isu ini sedang hangat menjadi sorotan media, masyarakat dan pemerintah Bali. Kesannya terkatung-katung. Bahkan, hingga saat ini belum ada titik benderangnya. Solusinya belum jelas.

Pariwisata telah menjadi bumerang bagi Bali. Karena itu perlu peran aktif seluruh elemen untuk mengatasi permasalahan, tak terkeculi mahasiswa yang sering didengungkan sebagai agen perubahan.

Hal ini menjadi garis besar pembahasan diskusi mingguan unit kegiatan mahasiswa (UKM) Pers Mahasiswa Institut Hindu Dharma Indonesia (IHDN) Denpasar. Kegiatan diikuti mahasiswa, organisasi memahasiswaan dengan mitra diskusi wartawan kontributor Bali seperti TV One, RCTI, dan MNCTV ini dilaksanakan di kampus IHDN Denpasar Jumat lalu.

Mahasiswa menjadi fokus utama dalam diskusi karena pentingnya peran mahasiswa, setidaknya pada era 1998 silam. Keademayeman mahasiswa, khususnya di Bali menjadi sorotan dalam diskusi mingguan tersebut.

“Mahasiswa seharusnya menjadi penggerak dalam setiap permasalahan dengan cara-cara seperti diskusi ini. Setidaknya peristiwa belakangan yang menimpa Bali harus menggugah teman-teman mahasiswa untuk menyikapinya,” jelas Ida Bagus Mahendra, wartawan TV One.

Sebagai wartawan Mahendra mengamati perubahan sosial Bali sebagai pulau pariwisata semakin terasa kuat. Apalagi dengan banyaknya pendatang Bali setiap tahunnya bertambah, setidaknya memengaruhi kelangsungan hidup masyarakat Bali pula.

Selain itu Mahendra juga menjelaskan Bali saat ini ibarat kue yang jadi rebutan investor. Saking larisnya, maraknya investor ini berdampak pada perekonomian Bali dan berimbas kepada masyarakat Bali pula. Banyak petani tak memiliki lahan lagi untuk menggarap petanian. Ya, karena habis terjual.

Pada akhirnya, alam Bali pun hancur karena eksplotasi berlebihan. Padahal ajaran Tri Hita Karana, tiga konsep keseimbangan hidup, acapkali didengungkan.

“Beragam pelanggaran dilakukan mengatasnamakan pariwisata,” katanya.

Bukan sampai di sana saja. Ia pun menilai jangan sampai Karangasem dan Buleleng seperti Kuta saat ini. Perluasan pariwisata oleh pemerintah agar tidak terfokus di satu tempat saja.

“Jangan sampai masyarakat Bali menjadi penghuni kos di wilayah sendiri,” tambahnya.

Menyikapi hal tersebut Nandang yang juga wartawan TV One menjelaskan agar mahasiswa peka terhadap situasi dan kondisi Bali saat ini.

“Jangan sampai mahasiswa luar Bali yang lebih semangat menyikapi hal ini, sedangkan mahasiwa di Bali tidak memiliki respon apa-apa,” paparnya.

Mahasiswa Universitas Mahasaraswati, Ngurah Aryawan alias Tiger menyambut baik diskusi mingguan tersebut. Ia berharap agar kegiatan seperti ini bisa dilakukan secara berkesinambungan.

“Kegiatan ini memberikan pemahaman kepada semua orang, khususnya mahasiswa dalam menyikapi keadaan sosial kekinian termasuk tentang  RTRW,” papar mahasiswa yang aktif dalam salah satu organisasi kemasyarakatan di Bali ini.

Argawa, Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Penerangan Agama Hindu IHDN Denpasar, juga sangat menyayangkan mahasiswa di IHDN yang sikapnya acuh-tak acuh mengenai keadaan yang saat ini menimpa Bali. Apalagi IHDN berbasis Hindu yang memiliki keilmuan spesifik dalam menyikapi keberadaan Hindu dan lingkungan di Bali. Namun, nyatanya dianggap angin lalu.

“Banyak mahasiswa tidak peduli dengan keadaan sekarang. Apalagi mahasiswa aktif di Organisasi kemahasiswaan. Ya, pura-pura tidak tahu. Padahal kalau ada kepentingannya, mereka dengan cepat mencari sensasi,” paparnya dengan miris.

Hal di atas merupakan langkah-langkah kecil yang bisa dilakukan mahasiswa saat ini. Tanggap dan respon, terhadap masalah kekinian tentunya menjadi alternatif untuk menyikapi permasalahn kompleks.

Mahasiswa, sebagai agen perubahan sebaiknya lebih baik dan tak sekadar teoritis. [b]

Tags: BaliDiskusiIHDN DenpasarMahasiswaPendidikan
ShareTweetSendSend
Anugerah Jurnalisme Warga 2021
Agus Widiantara

Agus Widiantara

Related Posts

Napak Tilas Konflik Tanah Desa Adat Bugbug

Napak Tilas Konflik Tanah Desa Adat Bugbug

23 October 2023
TPA Suwung yang Dibalut Asap: The Aftermath

TPA Suwung yang Dibalut Asap: The Aftermath

19 October 2023
(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

(Esai foto) Menikmati GWK dari Luar

24 September 2023
Klub Menulis Musik bersama Made Adnyana: Sisi Lain Dunia Musik

Klub Menulis Musik bersama Made Adnyana: Sisi Lain Dunia Musik

13 September 2023
Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

Gemuruh di Bali Utara: Hulutara, Irama Utara, Beluluk (Bagian 1)

4 September 2023
Mairakilla: Energi dan Interaksi Panggung Underground

Mairakilla: Energi dan Interaksi Panggung Underground

3 September 2023
Next Post
Bali Bisa Jadi Contoh Desa Wisata

Bali Bisa Jadi Contoh Desa Wisata

Comments 1

  1. agus widiantara says:
    13 years ago

    ha, ternyata diposting juga mas anton, thahks

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Melali Melali Melali

Temukan Kami

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Suka Duka Queer di Bali

Mengenal Ruang Aman QLC Bali

29 November 2023
Kebijakan Kendaraan Listrik, Sumber Bahan Bakarnya dari Mana?

Kebijakan Kendaraan Listrik, Sumber Bahan Bakarnya dari Mana?

27 November 2023
Begini Lho Cara Menjelajah Nusa Penida dengan Cara Berbeda

Sekolah Perempuan oleh Bali Sruti

26 November 2023
Difabel, Pandemi, dan Perjuangan Inklusi

Kampanye Hak Alat Bantu Disabilitas

25 November 2023
Perjuangan Perempuan di Konsesi Lahan TWA Gunung Batur

Perjuangan Perempuan di Konsesi Lahan TWA Gunung Batur

24 November 2023

Kabar Terbaru

Suka Duka Queer di Bali

Mengenal Ruang Aman QLC Bali

29 November 2023
Kebijakan Kendaraan Listrik, Sumber Bahan Bakarnya dari Mana?

Kebijakan Kendaraan Listrik, Sumber Bahan Bakarnya dari Mana?

27 November 2023
Begini Lho Cara Menjelajah Nusa Penida dengan Cara Berbeda

Sekolah Perempuan oleh Bali Sruti

26 November 2023
Difabel, Pandemi, dan Perjuangan Inklusi

Kampanye Hak Alat Bantu Disabilitas

25 November 2023
BaleBengong.id

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Informasi Tambahan

  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Peringatan
  • Panduan Logo
  • Bagi Beritamu!

Temukan Kami

No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Arsip

© 2020 BaleBengong: Media Warga Berbagi Cerita

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
OR

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In