• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Saturday, May 24, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Gaya Hidup Buku

Bali Bisa Jadi Contoh Desa Wisata

Anton Muhajir by Anton Muhajir
23 March 2011
in Buku, Kabar Baru, Lingkungan, Travel
0 0
1


Teks dan Foto Yayasan Wisnu

Bali dinilai bisa menjadi percontohan pengembangan ekowisata desa di Indonesia.

Pengembangan wisata ekologi desa disebut sebagai jalan ketiga untuk meningkatkan kualitas pariwisata sekaligus pelestarian lingkungan. Hengky Hermantoro, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kepariwisataan, Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata mengatakan pengaturan tata ruang desa sangat penting sebagai model pengembangan pariwisata berkualitas. “Kalau sudah ada empat desa memiliki tata ruang desa, kita jadikan model di tingkat nasional. Saya akan koordinasi dengan PU (Pekerjaan Umum),” ujar Hengky.

Ia menambahkan, jumlah penduduk miskin, sekitar 64 persen tinggal di desa. Sayangnya dalam sistem perencanaan hanya jadi pelengkap kebijakan. “Penataan ruang idealnya harus dinamis, buat zonasi. Tata ruang harusnya dinamis,” ujar Hengky dalam Semiloka Mewujudkan Desa Berdaulat dalam Pengembangan Wisata Ekologis yang dilaksanakan Yayasan Wisnu, TIFA, dan Bali Desa Wisata Ekologis (DWE) di Denpasar hari ini.

Empat desa yang sudah mempunyai kajian hukum dan ilmiah tata ruang desa di Bali adalah Tenganan Pegringsingan Karangasem, Banjar Adat Kiadan Badung, Dukuh Sibetan Karangasem, dan Nusa Ceningan Klungkung. Keempatya masuk Jaringan Ekowisata Desa (JED).

I Gede Ardika, Ketua Pembina Bali DWE dan Perwakilan Indonesia untuk UNWTO mengingatkan pejabat dan masyarakat untuk tidak terperosok ke lubang yang sama. “Bali itu agama tirta. Kalau tidak ada air, hilang kebudayaan,” ujarnya soal eksplorasi air berlebihan untuk industri pariwisata.

Ardika menyebut Bali tidak bisa menerima kedatangan wisatawan dengan jumlah tak terbatas. “Secara fisik dan social budaya, tidak mungkin Bali menerima wisatawan dalam jumlah tak terbatas karena daya dukungnya,” ujarnya. Secara teroritis, Ia melanjutkan Bali tak bisa terus mengembangkan pariwisata yang bertumpu pada kuantitas. Harus bergeser ke kualitas. Jumlahnya relative kecil tapi memiliki kualitas.

“Jangan dilihat semata ekonomi, berapa besar pengeluaran wisatawan. Tapi jauh lebih penting adalah aspek social budaya, interaksi wisatawan dan masyarakat sekitar,” tambah Ardika, mantan Menteri Pariwisata dan Budaya ini.

“Kita harus mempunyai keyakinan, kita punya kontribusi, nilai-nilai luhur yang bisa turis bawa pulang. Jangan seolah-olah masyarakat Bali hanya menerima pengaruh,” katanya. Misalnya prinsip Tri Hita Karana melalui United Nation World Tourism Organization. Pariwisata massal di Bali ini, menurut Ardika mulai ada yang seperti benalu, industri yang hanya menempel di kebudayaan.

Dalam semiloka yang dihadiri ratusan orang dari desa pekraman, DPRD, dan perwakilan pemerintah ini diluncurkan (launching) dua buah buku tentang ketataruangan di Bali. Buku ini memuat pengalaman Yayasan Wisnu bersama masyarakat desa mengusahakan terwujudnya ketataruangan di Bali yang adil dan berwawasan lingkungan.

Buku pertama berjudul “Desa Berdaulat Menuju Keterbukaan Dunia: Panduan Mengelola Bersama Potensi Wisata Ekologis”. Buku ini merupakan buku panduan pengelolaan potensi desa sebagai upaya pengembangan wisata ekologis. Buku ini diterbitkan atas kerjasama Yayasan Wisnu, Asosiasi Bali DWE dan Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI).

Buku kedua berjudul “BALIisme: kearifan tradisi Bali menghadapi banjir besar 2020”, kerja sama Yayasan Wisnu dan sejumlah budayawan Bali yang mengulas prinsip-prinsip pokok ajaran hidup masyarakat Bali dalam menghadapi pasar bebas 2020. Diterbitkan atas kerjasama Yayasan Wisnu dan Departemen Dalam Negeri.

Sejak 2001, empat desa dan banjar adat itu membuat rencana kelola ruang wilayah desa yang kemudian usai disosialisasikan ke masyarakat dan pemerintah untuk mendukung detail RTRWP Kabupaten. Rencana kelola ruang tersebut sudah disepakati oleh masyarakat desa dan desa tetangga yang berbatasan. Secara substansial gagasan pengaturan penataan ruang di tingkat desa tersebut telah berjalan dan dilaksanakan, namun secara formal belum diajukan baik ke tingkat kabupaten maupun tingkat kecamatan. [b]

Tags: BukuDiskusiEkowisataLSM
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Anton Muhajir

Anton Muhajir

Jurnalis lepas, blogger, editor, dan nyambi tukang kompor. Menulis lepas di media arus utama ataupun media komunitas sambil sesekali terlibat dalam literasi media dan gerakan hak-hak digital.

Related Posts

Lentera Peradaban: Gerakan Kecil di Tengah Gemerlap Kota Denpasar

Lentera Peradaban: Gerakan Kecil di Tengah Gemerlap Kota Denpasar

1 February 2021
Revolusi Hijau, Menjerat Petani dengan Racun

Saya pun Bermimpi Menjadi Raja di Pulau Mancawarna

30 October 2020
Serapan BST Mahasiswa Masih Rendah

Serapan BST Mahasiswa Masih Rendah

10 July 2020
Menanggulangi Epidemi HIV di Tengah Pandemi Covid-19

Menanggulangi Epidemi HIV di Tengah Pandemi Covid-19

1 July 2020
Pejuang Lingkungan Beralih Belajar di Rumah

Pejuang Lingkungan Beralih Belajar di Rumah

12 June 2020
Suara Perempuan Menghadapi Skizofrenia

“Esensi Nobelia” dan Tragisnya Nasib Pengarang

25 April 2020
Next Post
Koin Sastra untuk Rumah Buku HB Jassin

Koin Sastra untuk Rumah Buku HB Jassin

Comments 1

  1. Tomi says:
    13 years ago

    menarik dan berhasi desa wisata di bali, perlu dicontoh daerah lain.

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Rumah Singgah Harmoni, Program Jembrana untuk Warganya yang Sakit di Denpasar

Rumah Singgah Harmoni, Program Jembrana untuk Warganya yang Sakit di Denpasar

24 May 2025

Benarkah Gelombang PHK Tak Menyentuh Media Massa Bali?

23 May 2025
Percepatan Pemanfaatan PLTS Atap

Percepatan Pemanfaatan PLTS Atap

23 May 2025
Mendorong Tata Krama Berwisata di Bali

Mendorong Tata Krama Berwisata di Bali

22 May 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia