Teks Komunitas Sahaja, Foto Ilustrasi Internet
Laurent Sardou, seorang intel Perancis hilang di Bali! Ia pergi tanpa berkabar sewaktu sedang memburu kelompok teroris anggota jaringan Al Qaeda. Sahabatnya, Axel Guermeur, mantan perwira DRM, intelijen militer Perancis, ditugaskan untuk mencarinya. Dalam upayanya itu, Axel harus menghadapi aneka bahaya, bahkan hingga ancaman pembunuhan sekalipun.
Demikianlah petikan adegan dalam novel terbaru karya Jean Rocher (52) yang bertajuk ‘Keping Rahasia Terakhir’ yang akan diluncurkan pada Senin, 28 Desember 2009 di Museum Sidik Jari. Lewat tuturan bahasa serta rangkaian kisahan peristiwa yang memukau, Rocher mampu membangun suatu jalinan cerita yang mendebarkan. Memang, novel yang ditulisnya kali ini berkisah tentang petualangan serta aneka spionase khas detektif yang diramu secara memikat.
“Keping Rahasia Terakhir adalah novel kedua Jean Rocher, setelah debut pertamanya yang bertajuk ‘Lelehan Musim Api’. Rocher tak hanya menjadikan Indonesia sebagai setting peristiwa. Dalam novel terbarunya ini, yang diterbitkan Kepustakaan Populer Gramedia (KPG), tampak benar ia paham seluk-beluk Indonesia,” demikian ujar Jean Couteau, pengalih bahasa novel ini yang juga budayawan kelahiran Perancis yang telah 30 tahun bermukim di Bali, yang dalam acara peluncuran buku akan tampil sebagai salah satu pembicara.
Kisah-kisah spionase para agen Perancis di Indonesia dalam novel itu, kata Rocher, memang sebagian merupakan kepingan hidupnya selama tinggal di Indonesia. Sejak tahun 1993-1997, Rocher bertugas sebagai atase militer pada Kedutaan Besar Perancis di Indonesia. Setelah itu pun, Rocher tak segera kembali ke negerinya yang eksotik, ia malah memilih tetap tinggal di Indonesia.
Rocher, yang kini bekerja sebagai konsultan sekuriti di sebuah pusat retail yang berpusat di Perancis ini, bertekad membuat trilogi untuk novel terbarunya. Ia bahkan kini sedang sibuk melakukan riset seputar keberadaan pasukan Perancis di Indonesia pada masa-masa kolonialisme dahulu.
“Dalam acara peluncuran buku nanti, sang penulis, Jean Rocher, dijadwalkan hadir sebagai pembicara. bersama dengan Jean Couteau, kita akan mengupas segala hal terkait novel ini. Tentu ini merupakan suatu kesempatan yang baik bagi kita semua,” tutur Ni Ketut Sudiani, koordinator acara. Kegiatan ini diselenggarakan berkat kerjasama Komunitas Sahaja dan Museum Sidik Jari. [b]