• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Saturday, July 19, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Berita Utama

Kemacetan Menghadang, Solusi Tak Kunjung Datang

Luh De Suriyani by Luh De Suriyani
9 April 2011
in Berita Utama, Budaya, Kabar Baru
0 0
0

Teks dan Foto Luh De Suriyani

Ketika kemacetan jadi momok bagi warganya, perbaikan perhubungan masih sebatas rencana.

Karena dua acara TV nasional di Bali, Sabtu malam ini Denpasar dan Kuta macet. Beberapa teman berkabar lewat jejaring sosial Twitter, dari Denpasar ke Kuta yang biasanya cuma perlu waktu 30 menit, kini sampai 3-4 jam. Teman lain nyamber, cuma keluar gang rumahnya pun dia tak bisa.

Begitulah. Kemacetan makin akrab di Denpasar dan Kuta. Lalu, bagaimana sebenarnya pemerintah Bali mencarikan jalan keluar untuk ancaman kemacetan ini.

Pemerintah Bali menjanjikan desain besar perhubungan darat dan laut akan mengurangi kepadatan di jalan dan memeratakan perekonomian warga. Namun proyek besar tambahan tetap dimulai di Bali Selatan, pusat perhotelan dan sarana pertemuan internasional ini.

Proyek yang sudah pasti akan dimulai 2011 adalah underpass di kawasan Simpang Dewa Ruci dan Jalan Tol Tanjung Benoa-Serangan. Mega proyek selanjutnya di masa depan adalah pelabuhan barang di sekitar Amed, Karangasem, jalan pantai utara Bali, serta bandara baru di Buleleng.

“Kami yakin dengan rencana makro ini, pemerataan perekonomian terjadi dan mengurai kemacetan yang drastic di Bali Selatan,” ujar I Made Santha, Kepala Dinas Perhubungan dan Informasi Komunikasi Bali, beberapa waktu lalu di Denpasar.

Selama ini pelabuhan barang dan orang ada di Bali Utara dan Timur yang tetap menggunakan jalur Bali Selatan untuk mendistribusikan ke penduduk. Dari dua pelabuhan ini, Pelabuhan Gilimanuk dan Padangbai menurut Santha truk-truk masih melewati Bali Selatan. Direncakan pelabuhan baru di Amed, khusus untuk barang kawasan Indonesia timur seperti NTT dan NTB yang melewati Bali Utara melalui jalur Pantura.

Di lain pihak pemerintah belum ada rencana untuk mengendalikan jumlah kendaraan bermotor di Bali. Pajak kendaraan masih menjadi prioritas sumber penghasilan tertinggi. Kemacetan dalam jangka pendek akan diurai dengan peningkatan sarana infrastruktur.

“Kami belum memikirkan soal pengendalian jumlah kendaraan. Dinas Pendapatan masih menargetkan peningkatan pajak kendaraan,” ujar Santha.

Kendaraan bermotor di Provinsi Bali naik drastis hingga hampir dua kali lipat selama kurun waktu lima tahun terakhir dari 1,58 juta unit pada 2006 menjadi 2,35 juta unit pada awal 2011. Jumlah penduduk terakhir di Bali adalah 3,9 juta orang. Jadi, perbandingannya tiap 1,7 orang punya satu kendaraan.

Separuhnya atau hampir 2 juta unit beroperasi di wilayah Kota Denpasar dan Kabupaten Badung. Santha mengatakan peningkatan yang sangat pesat itu hampir terjadi pada semua jenis kendaraan, terutama motor. Pada 2006, jumlah motor 1,36 juta unit lalu saat ini hampir 2,2 juta unit.

Kendaraan yang beroperasi di Bali terdiri atas mobil penumpang 214.474 unit, mobil barang 88.174 unit, bus 7.003 unit, sepeda motor 2.040.618 unit dan kendaraan khusus antara lain mobil tangki 428 unit.

Sementara data Dinas Pendapatan menunjukkan Pajak kendaraan bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNK) menjadi sumber pendapatan asli daerah (PAD) utama di Bali. Target tahun ini adalah lebih dari Rp 900 milyar dari kedua pos itu. Kota Denpasar pemasok tertinggi dan terendah Kabupaten Bangli.

Santha meyakini solusi kemacetan di seputar Bali Selatan akan mulai terurai dengan rencana pengoperasian public bus Sarbagita yang kemungkinan beroperasi Mei atau Juni. “Masih ada masalah administrasi dan legal dari pusat yang memberikan bantuan bus mahal itu,” katanya. Padahal rencana awal, bus ini sudah beroperasi Februari lalu.

Rute perdana Batubulan-Nusa Dua ini adalah salah di antara 17 trayek bus yang akan melayani transportasi umum Kota Denpasar, Badung, Gianyar dan Kabupaten Tabanan (Serbagita). Direncanakan ada 18 bus yang beroperasi. “Bus ini mewah, harganya Rp 1,2 milyar per unit dengan AC. Saya mengusulkan gratis dulu, biar warga merasakan enaknya,” kata Santha. Tarif tiketnya pun murah, untuk rute Batubulan (Gianyar) ke Nusadua (Badung) Rp 3500 untuk umum dan Rp 2500 untuk pelajar.

Pemerintah tak menyediakan shelter atau parkir sementara kendaraan pribadi di sekitar halte. Hanya merevitalisasi  bemo sebagai kendaraan pengumpan dan distribusi ke kawasan pemukiman.

Agung Wardana, aktivis lingkungan Bali mengatakan pemerintah harus melakukan pengaturan jumlah kendaraan bermotor di Bali sesuai dengan daya dukung infrastruktur yang ada. Selain itu, menurutnya harus ada diversifikasi sarana angkutan. Misalnya sepeda dan dokar sebagai salah satu sarana angkutan yang bersih dan ramah lingkungan untuk wilayah perkotaan.

Demikian juga menurut I Made Suarnatha, aktivis lingkungan dari Yayasan Wisnu. Menurutnya tinggal menunggu waktu Denpasar menjadi Jakarta berikutnya. Ia mengharap fasilitas transportasi public di Denpasar juga bisa digunakan semua golongan. [b]

Tags: BadungBaliDenpasarKutaLalulintas
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Luh De Suriyani

Luh De Suriyani

Ibu dua anak lelaki, tinggal di pinggiran Denpasar Utara. Anak dagang soto karangasem ini alumni Pers Mahasiswa Akademika dan Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Pernah jadi pemimpin redaksi media advokasi HIV/AIDS dan narkoba Kulkul. Menulis lepas untuk Mongabay.

Related Posts

Budaya Ngayah Makin Langah

Budaya Ngayah Makin Langah

13 June 2025
A Day in My Life, 140.000 untuk Segelas Keringat Pekerja Harian

A Day in My Life, 140.000 untuk Segelas Keringat Pekerja Harian

9 June 2025
Pasar Badung Berwajah Mewah, Tukang Suun Kian Lelah, Perlindungan Susah

Pasar Badung Berwajah Mewah, Tukang Suun Kian Lelah, Perlindungan Susah

4 June 2025

Bali Hampir Habis, Semenjana dan Tergantikan

4 January 2025
Over Development Bali di UWRF 2024

Over Development Bali di UWRF 2024

23 October 2024
Apakah Pendidikan Kita Sudah Siap Berkolaborasi dengan Teknologi?

Apakah Pendidikan Kita Sudah Siap Berkolaborasi dengan Teknologi?

8 September 2024
Next Post
Terlahir Tak Sempurna, Ciptakan Barbie Berkebaya Bali

Terlahir Tak Sempurna, Ciptakan Barbie Berkebaya Bali

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Identifikasi Sederhana Serangan Siber

Identifikasi Sederhana Serangan Siber

19 July 2025
Igniting Jimbaran’s Literary Scene from Pasar Republik Buku

Igniting Jimbaran’s Literary Scene from Pasar Republik Buku

18 July 2025
Dampak Pancingan Phishing yang Meruntuhkan Fisik, Mental, dan Material

Dampak Pancingan Phishing yang Meruntuhkan Fisik, Mental, dan Material

17 July 2025
Krisis Air Bersih dari Kacamata Anak Muda

Krisis Air Bersih dari Kacamata Anak Muda

16 July 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia