• Beranda
  • Pemasangan Iklan
  • Kontak
  • Bagi Beritamu!
  • Tentang Kami
Sunday, May 25, 2025
  • Login
BaleBengong.id
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip
No Result
View All Result
BaleBengong
No Result
View All Result
Home Kabar Baru

Karut Marut Televisi di Balik Frekuensi

Persma Akademika by Persma Akademika
4 April 2013
in Kabar Baru, Pendidikan
0 0
3
Nonton bareng film "Di Balik Frekuensi" di Denpasar, Bali. Foto Anton Muhajir.
Nonton bareng film “Di Balik Frekuensi” di Denpasar, Bali. Foto Anton Muhajir.

Pers dulu dibungkam, pers sekarang dibeli.

Selasa lalu, kami mengikuti pemutaran dan diskusi film “Di Balik Frekuensi” yang digelar di The Sanur Space, Sanur. Film dokumenter ini mengangkat sebuah realita kehidupan seorang jurnalis yang karena profesi dan idealismenya kemudian diberhentikan secara sepihak oleh medianya.Pemutaran film ini dihadiri oleh beberapa mahasiswa yang tergabung dalam beberapa organisasi mahasiswa seperti, LPM Akademika, LPM Maestro, LPM Medikom, LPM UNHI, dan BEM PM Unud. Namun tak ketinggalan juga beberapa masyarakat yang mengetahui acara ini melalui media sosial twitter.

Tokoh utama dalam film ini adalah Luviana, wartawan Metro TV, stasiun televisi berita pertama di Indonesia milik taipan media Surya Paloh. Luviana yang juga anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) ini dipecat tempat medianya bekerja karena menuntut kesejahteraan bersama teman-temannya. Luvi terus berjuang, melalui aksi maupun lobi, agar bisa dipekerjakan kembali.

Hingga kini, Luvi masih terus berjuang menuntut haknya.

Film sepanjang sekitar dua jam ini tak hanya merekam bagaimana perjuangan Luviana tapi juga silang sengkarut industri media televisi. Bagaimana sebenarnya jurnalis televisi (dan mungkin sebagian besar media lain di negeri ini) harus membebek pada kemauan bosnya yang juga politisi.

Tunduk
Maka, film ini tak cuma tentang Luviana tapi juga politik media. Bagaimana wartawan TV One memberitakan kasus Lapindo dengan kaca mata positif juga selalu memberikan tempat seluas-luasnya pada Partai Golkar yang dipimpin pemiliknya, Aburizal Bakrie. Bagaimana wartawan Metro TV harus tunduk pada kemauan Surya Paloh, bos Metro TV sekaligus pemimpin Partai Nasdem.

Di Balik Frekuensi menunjukkan melalui hal-hal kecil, misalnya wartawan yang males-malesan ketika harus meliput bosnya, atau pemilihan diksi atau malah framing terhadap sebuah berita. Semua menunjukkan bahwa di balik frekuensi milik publik tersebut, terdapat berbagai kepentingan para pemilik stasiun televisi itu.

Hal ini pun dikatakan Ucu Agustin, penulis dan sutradara film. Menurut Ucu, ide besar dalam film ini adalah menunjukkan kepada masyarakat bahwa kesadaran hak publik mengenai kebenaran berita di media ternyata mengandung unsur kepentingan para pemilik media. “Akibatnya terjadi perburuhan jurnalis, konglomerasi media, dan berita–berita yang dipolitisasi untuk kepentingan pemilik media tersebut”, ujarnya.

Setelah pemutaran film, diadakan diskusi kecil yang melibatkan para penonton dengan para penyelenggara film tersebut seperti, Ursula Tumiwa (Produser), Ucu Agustin (Sutradara), Luviana (Tokoh Film) dengan dimoderatori oleh Asykur Anam dari Pers Mahasiswa Akademika.

“Saya melihat dalam kacamata awam bahwa judul Di Balik Frekuensi ini sudah mewakili masalah aktual peran media sekarang yang memang kebanyakan sudah terintervensi oleh elit–elit politik hingga menyebabkan masyarakat terhegemoni. Semoga dapat cepat disebarluaskan di seluruh Indonesia,” tutur Dewangga yang berasal dari BEM PM Unud menanggapi hal tersebut.

Budi seorang mantan anggota persma dari Aceh mengungkapkan bahwa banyak masalah penyelewengan terhadap media yang serupa terjadi di Aceh. Budi bercerita masalah seperti itu dia alami juga ketika masih menjadi anggota Mapala Loser yang difitnah seorang wartawan TV One mengenai masalah kecelakaan salah satu anggota Mapala UI.

“Media mengklaim bahwa itu merupakan kesalahan Mapala Loser padahal yang sebenarnya adalah sebuah kecelakaan karena medan yang berbahaya,” ungkap Budi.

“Makanya saya berpendapat bahwa ketika media sudah dipegang oleh para elit politik, beritanya pun tidak akan independen,” tambahnya. [b]

Tags: JurnalismeSanurTelevisi
Liputan Mendalam BaleBengong.ID
Persma Akademika

Persma Akademika

Pers Mahasiswa Akademika Universitas Udayana - Sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa atau lembaga dalam bidang jurnalistik di Universitas Udayana. Sekretariat : Gedung Student Center Universitas Udayana, Jalan Dr. Goris, Denpasar, Bali. http://www.persakademika.com/

Related Posts

Kembali Dibahas Rencana Terminal LNG dan Fasilitas Pipa Penyaluran Gas di Areal Mangrove

Kembali Dibahas Rencana Terminal LNG dan Fasilitas Pipa Penyaluran Gas di Areal Mangrove

27 March 2025
Skandal Korupsi LPD di Bali sebagai Karya Terbaik Jurnalistik Antikorupsi

Skandal Korupsi LPD di Bali sebagai Karya Terbaik Jurnalistik Antikorupsi

24 September 2024
Sentilan dari Gang Kecil di Kota Denpasar

Finalis AMSI Awards 2024: Program Inovatif Media

19 August 2024
Kembalikan Sanur yang Dulu

Kembalikan Sanur yang Dulu

24 July 2024
Melayur Nostalgia Sanur, Desa di Kota Kini Tak Lagi Hening

Melayur Nostalgia Sanur, Desa di Kota Kini Tak Lagi Hening

20 July 2024
Lima Kegiatan Asyik Melali di Pantai Sanur

Refleksi Singkat Kemacetan Sanur 2024

10 July 2024
Next Post
Jalan-jalan Mengunjungi Situs Bawah Laut

Jalan-jalan Mengunjungi Situs Bawah Laut

Comments 3

  1. dwirasty says:
    12 years ago

    siapa yang harus kami percaya ketika media massa disalahgunakan oleh politikus

    Reply
  2. imadewira says:
    12 years ago

    Di Bali berarti hanya contoh kecil ya?

    Reply
  3. bOedy says:
    12 years ago

    Contoh kecil tapi parah,berita banyak membodohi masyarakat…bukankah pers untuk mendidik? bukan sebaliknya..

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Temukan Kami

Kelas Literasi BaleBengong
Melali Melali Melali
Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu? Seberapa Aman Perilaku Digitalmu?

Kabar Terbaru

Rumah Singgah Harmoni, Program Jembrana untuk Warganya yang Sakit di Denpasar

Rumah Singgah Harmoni, Program Jembrana untuk Warganya yang Sakit di Denpasar

24 May 2025

Benarkah Gelombang PHK Tak Menyentuh Media Massa Bali?

23 May 2025
Percepatan Pemanfaatan PLTS Atap

Percepatan Pemanfaatan PLTS Atap

23 May 2025
Mendorong Tata Krama Berwisata di Bali

Mendorong Tata Krama Berwisata di Bali

22 May 2025
BaleBengong

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia

Informasi Tambahan

  • Iklan
  • Peringatan
  • Kontributor
  • Bagi Beritamu!
  • Tanya Jawab
  • Panduan Logo

Temukan Kami

Welcome Back!

Sign In with Facebook
OR

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Liputan Mendalam
  • Berita Utama
  • Opini
  • Travel
  • Lingkungan
  • Sosok
  • Budaya
  • Sosial
  • Teknologi
  • Gaya Hidup
  • Arsip

© 2024 BaleBengong Media Warga Berbagi Cerita. Web hosted by BOC Indonesia