Gelombang menolak rencana reklamasi Teluk Tanjung Benoa terus bergulir.
Kini suara penolakan pun muncul dari kalangan musisi dan penyanyi Bali yang tergabung dalam gerakan Forum Rakyat Bali Menolak Reklamasi (ForBALI). Mereka berinisiatif menyuarakan keresahan dengan merilis lagu sekaligus video klip berjudul “Bali Tolak Reklamasi”.
Sejumlah musisi dan penyanyi terlibat dalam penggarapan single dan klip yang telah dirilis melalui media sosial Youtube tersebut. Mereka adalah Superman is Dead (SID), Nosstress, Goldvoice, Roby & Made (Navicula), Ardha (The Dissland), Copok (The Bullhead), Sari (Nymphea), Adi (The Hydrant), Bocare (SOB), Sanjay (The Kantin), Gung De (Emoni), Nurdy (Geekssmile), Joni Agung (Double T), Sarasdewi, Brianna Simorangkir dan Made Mawut.
Jrx personel dari SID dan juga salah satu pengagas gerakan ini menjelaskan, dirilisnya lagu dan klip tersebut bertujuan mempopulerkan gerakan Bali Tolak Reklamasi ke masyarakat luas.
Menurut Jrx banyak elemen masyarakat tertipu sikap Gubernur Mangku Pastika yang tetap bersikeras melanjutkan rencana reklamasi dengan mengeluarkan SK baru. SK tersebut intinya adalah memberikan kesempatan kepada tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Udayana untuk melanjutkan kajian pemanfaatan Teluk Benoa.
Karena itu, lagi tersebut diharapkan bisa memberikan pemahaman kepada warga bahwa menolak reklamasi adalah harga mati.
Proses
Para musisi tersebut merekam lagu ini di studio milik Bobby SID. lalu, mereka kemudian mempopulerkan agar banyak orang paham isu reklamasi serta dampak kerusakan lingkungan yang ditimbulkan kedepannya.
“Jadi lewat musik kita mempopulerkan dan pendekatan yang tentu saja lebih mudah diterima oleh orang awam,” ujar Jrx dalam jumpa pers hari ini di Mangsi Coffee, Denpasar.
Jrx menyatakan, lahirnya aksi solidaritas dari sejumlah musisi dan penyanyi ini, menunjukan gerakan Bali Tolak Reklamasi ini tidak hanya milik aktivis tapi juga menjadi milik setiap insan yang peduli akan masa depan Bali. Meskipun suara-suara sinis menuduh musisi yang peduli isu lingkungan hanya mencari sensasi itu selalu ada.
“Namanya juga dunia Rwa Bhineda, pasti ada suara-suara sinis yang muncul. Dan gerakan ini akan terus kita suarakan sekaligus membungkam suara-suara sinis itu,” terangnya.
Senada dengan Jrx, Kupit Nosstress, pengarang lagu sekaligus arangger lagu ini memaparkan, ide pengarapan lagu ini guna merespon isu reklamasi yang berdampak luas pada rusaknya kelangsungan hidup lingkungan Bali.
“Kita gunakan musik sebagai media menolak reklamasi. Kemudian banyak teman musisi, penyanyi ikut terlibat menyatakan satu sikap menolak reklamasi,” jelasnya.
Sementara itu, Bobby SID, Odie Goldvoice, Sari Nymphea dan Brianna sebagai seniman mengaku bangga ikut terlibat dalam gerakan ini. Keterlibatan mereka merupakan satu bentuk sikap menolak reklamasi yang terjadi di Teluk Tanjung Benoa seluas 838 H.
”Saya bangga ikut terlibat di gerakan ini dan ini merupakan sikap kita untuk menolak reklamasi, karena saya meyakini reklamasi tidak baik untuk lingkungan Bali, terutama daerah pesisir,” ucap Sari Nymphea.
Koordinator ForBALI Wayan Gendo Suardana menanggapi, lahirnya single dan klip ini menunjukan setiap kebijakan yang tidak adil akan melahirkan perlawanan dari rakyat tanpa mengenal sekat dan batasan. Selain itu lagu dan klip ini juga menunjukan bahwa penolakan reklamasi tidak mengenal agama ras suku. Karena ketidakadilan itu menyangkut kemanusiaan yang universal.
“Lagu dan klip ini sebagai kado serta rasa sayang kami kepada Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih. Semoga Gubernur terhibur dan dapat secara jernih mencabut SK izin studi kelayakan dan menghentikan upaya-upaya mereklamasi teluk benoa,” tutupnya.
Lirik
Lagu tersebut bisa diunduh gratis di website ForBali. Berikut adalah lirik lagu berjudul Tolak Reklamasi tersebut.
Bangun Bali subsidi petani
Kita semua makan nasi
Bukannya butuh reklamasi
Keputusan bau konspirasi
Penguasa pengusaha bagi komisi
Konservasi dikhianati
Bangun Bali tolak reklamasi
Sayang Bali tolak reklamasi
Bangun Bali tolak dibohongi
Rusak bumi dan anak negri
Tentang ForBALI
ForBALI (Forum Rakyat Bali Tolak Reklamasi) merupakan gerakan inisiatif bersama untuk menyikapi rencana reklamasi seluas 838 hektar di Teluk Benoa, Bali. Forum ini terdiri dari gerakan mahasiswa, LSM, musisi dan individu-indvidu peduli di Bali, di antaranya Front Demokrasi Perjuangan Rakyat Bali (Frontier-Bali), Komite Kerja Advokasi Lingkungan Hidup Bali (KEKAL-Bali), WALHI Bali, Gerakan Masyarakat Pemuda Tolak Reklamasi (Gempar) Teluk Benoa, PPMI DK Denpasar, Sloka Institute, Mitra Bali, Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Bali, PBHI Bali, Kalimajari, Yayasan Wisnu, Manikaya Kauci, Komunitas Taman 65, BEM Universitas Hindu Indonesia (UNHI) Bali, Eco Defender, Bali Outbond Community, Superman Is Dead, Navicula, Nosstress, Geekssmile, The Bullhead dan band lainnya. [b]